Sinar matahari menyeruak masuk kedalam melalui jendela kamar winter dan membuat karina sedikit demi sedikit membuka matanya.
Hal pertama yang ia lihat ialah wajah cantik winter yang masih terlelap dalam tidur. Senyum karina mengembang melihat wajah damai winter seperti bayi yang kelelahan dan memilih tetap tidur.
( Bayangin aja muka winter gitu ya:)Sinar matahari ternyata juga mengusik winter dalam tidurnya, ia juga merasa jika saat ini karina tengah menatapnya.
"aku tau aku cantik...jadi kamu liatin aku terus." dengan jahilnya winter menggoda karina.
Karina gelagapan karena tertangkap basah tengah mengamati winter.
Seperkian detik setelahnya winter membuka penuh matanya dan mendapati wajah karina dengan jarak dekat.Ia mengecup bibir karina singkat.
"morning kiss." ujar winter.Karina hanya bisa mengatur nafas dalam-dalam setelah winter melakukan skinship tadi . Masih pagi udah dibikin sesak nafas oleh winter.
Winter menahan tawa melihat wajah blushing karina. Kulit karina terlalu putih, hal itu membuat winter tau jika pipi kekasihnya itu sudah merah seperti tomat.
"heii...sayang...jangan diem aja.." ujar winter.
Karina kembali dengan kesadaranya.
"ii-ihhh...aku nggak diemm...lagi ngatur nafas sama kumpulin nyawa." jawab karina mengalihkan pandanganya dari winter.Winter masih menahan tawanya, karina benar-benar menggemaskan.
"yaudah aku mau siapin sarapan, kamu mandi gih, habis ini anterin aku pulang dulu ya." ujar karina yang ingin beranjak dari ranjang tapi dengan cepat winter menahan tangan karina.
"kenapa?" tanya karina.
"kamu nggak mau kasih morning miss dulu?" ujar winter.
Sejutek-juteknya winter, secuek-cueknnya winter, dan sedingin-dinginya winter, ia juga memiliki sifat manja yang hanya ia tunjukan pada karina
"kan tadi kamu udah nglakuinn." jawab karina.
"iyaa, itu kan tadi aku, sekarang giliran kamu yang kasih." ujar winter menatap winter.
Karina menghela nafas pelan, ia mendekati winter dan mencium kedua pipi nya.
"kok disituu.....sini sayangg." ujar winter dengan menunjuk bibir miliknya.Meskipun saat ini ia tengah salah tingkah, ia tetap melakukan kemauan winter. Dengan cepat mengecup bibir kekasihnya itu.
Winter tersenyum senang, baru kali ini karina melakukanya tanpa harus ada paksaan terlebih dahulu.
"makasih sayang" ujar winter.
"sama-sama, yaudah kamu mandi sana, aku mau kedapur dulu." dengan langkah cepat karina keluar dari kamar.