Vote dulu sebelum baca😀
Happy reading~~~
~~~~~
Setelah 3 hari winter dirawat dirumah sakit, ia sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah. Meskipun begitu winter tetap harus meminum obat secara rutin dari dokter.
Winter lebih nyaman untuk tinggal di apartement dari pada dirumah jika mami papi nya tidak ada. Karina hanya ikut saja asalkan winter nyaman.
Saat ini, winter karina dan yang lain sudah berkumpul di ruang tengah apartement winter.
"win, gw boleh nanya nggak?" ujar ryujin yang kini menatap winter.Keadaan winter sudah jauh lebih baik sekarang setelah berada di apartement, winter tidak terlalu suka jika harus berlama-lama di rumah sakit dengan bau obat yang menyengat.
"boleh, nanya apa?" jawab winter.
"apa yang bisa lo inget waktu lo kecelakaan" tanya ryujin, ia harus menunggu 2 minggu lebih untuk menanyakan pertanyaan itu langsung pada winter.
Karina dan yang lain menunggu jawaban dari mulut winter, ia masih berfikir bagaimana kejadian awalnya.
"waktu itu.....gw kan dari basecamp sama kalian, truss yujin ngasih tau kalo kai kabur dari penjara........." winter masih berusaha untuk mengingat."truss gw panik karna takut karina kenapa-napa, gw......mau nyamperin karina dikampus.....tapi malah ada mobil yang nabrak gw, truss dari situ gw nggak inget apa-apa lagi." jelas winter.
Ryujin dan yang lain menatap satu sama lain.
"kenapa lo nanya soal itu?" tanya winter, winter bertanya balik dengan ryujin.Jeno menghela nafas pelan.
"kecelakaan lo bener-bener murni udah direncanain dan disengaja."Winter menatap jeno yang baru saja membuka suara, ia terkejud karena ada orang yang ingin mencelakai dirinya.
" maksudnya........ini kesengajaan?, tabrak lari gitu?" ujar winter.
"bisa dibilang gitu, huhfttt dan seperti dugaan kita, kalo kai dibalik semua ini." sambung ryujin.
Winter yang mendengar itu terkejut dan emosi tersulut dalam dirinya. Kai tidak hanya melukai kariina, tapi juga melukai dirinya.
"kita udah sempet ke tkp, dan cek cctv jalanan, plat mobil kai keliatan jelaas banget disana, sekarang kita lagi nyari keberadaan kai, kalo kita diem aja dia bakal nglakuin hal-hal yang mungkin diluar nalar kita." ujar yujin.
Karina tidak menyangka jika kai benar-benar punya otak kriminal. Tapi yang paling penting sekarang, winter adalah prioritasnya, selama mereka bersama, mereka bisa melindungi satu sama lain.
"winter.....kamu tenang dulu, jangan emosi, ingett keadaan kamu belum fit sepenuhnya." ujar karina menenangkan kekasihnya yang sudah tersulut emosi.
"dia udah kurang ajar rin, dia udah pernah nglecehin kamu, dan sekarang dia bikin aku celaka, perbuatan dia udah kayak pembunuh dan dalam proses balas dendam." ujar winter dengan kesal dan emosinya.
"sorry win, kita bukanya mau manasin lo, bener kata kak karina, lo belum sembuh total, kita cuma pengen lo tau aja, cukup tau dulu, urusan mau ngebales kai masih butuh proses." ujar ryujin menenangkan.
Winter menghembuskan nafas kasar, tidak ingin berbuat aneh-aneh sekarang, takut jika tubuhnya tiba-tiba tidak stabil karna belum sembuh total dan membuat karina dan yang lain khawatir.
"kita bisa cari tau keberadaan kai dari renjun, kita bikin dia ngomong, dan kita harus paksa, gimanapun caranya." ujar winter menatap teman-teman.
"iya juga ya......kenapa kita nggak kepikiran sampe situ sih." ujar yujin setelah mendengar ucapan winter.