18

1.3K 126 5
                                    

Mweheheh, lanjutt gesss.........😂😂

Selamat membaca~~

Winter menjadikan apartementnya sebagai rumah untuk dirinya dan karina, mengingat dirinya masih menjalani kuliah dan belum bekerja karina sama sekali tidak masalah dengan hal itu, malah ia senang, sebelum menikahpun apartement winter sudah menjadi saksi bisu hubungan mereka.

Pukul 10 malam, winter dan karina baru saja menginjakan kakinya di apartement, acara pernikahan mereka baru saja selesai dan kini winter dan karina merebahkan diri mereka di atas ranjang.

"winter...kamu bersih-bersih dulu sana, mandi , ganti baju." ujar karina yang menatap winter sudah menutup mata.

Mendengar perintah karina, winter kembali duduk dan menatap wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya.

"oke sayang." ujar winter mengecup pipi karina sebelum ngacir ke kamar mandi.

Karina menggelengkan kepalanya.
Ia keluar dari kamar untuk membuat coklat hangat dan susu putih untuk winter. Melihat winter kelelahan karina berinisiatif untuk membuatkan minuman kesukaan winter.

Karina menaruhnya di meja ruang tengah, menonton tv sembari menunggu winter selesai mandi.

Skip.

Winter keluar dengan keadaan rambut sedikit basah dan hanya menggunakan kaos putih polos. Ia tidak mendapati karina di kamar. Mendengar suara tv menyala winter menghampirinya dan melihat karina tengah bersantai dengan minuman ditanganya.

"karina." yang dipanggil nengok.

"sini duduk, aku udah bikin susu buat kamu." ujar karina meminta winter duduk disebelahnya.

Dengan senang hati winter menghampiri dan duduk disamping karina lalu menghabiskan susu putihnya.

"makasih yaa, kamu tau aja aku lagi pengen." ujar winter sembari meneguk kembali minumanya.

"sama-sama, aku cuma kasian aja sama kamu, seharian ini kamu berdiri terus buat nyambut tamu kan." gumam karina.

Benar ucapan karina, winter yang harus berdiri dan membiarkan karina tetap duduk, mana mungkin winter tega karina kelelahan, lebih baik dirinya yang berkorban.

"iyaa, aku gapapa kok, aku malah yang nggak tega kalo kamu yang kecapekan." gumam winter.

Karina tersenyum melihat winter yang seperti anak kecil tapi sudah berfikir dewasa.

"makasih yaa, kamu pengertian banget." ujar karina sembari mengelap sudut bibir winter yang terkena sisa minumanya.

Winter ingin melakukan hal itu....tapi karina masih sama dengan dirinya, masih sama-sama kuliah, menjalani pendidikan, tidak mungkin winter mnghamili karina saat ini.

Winter menggelengkan kepalanya, menyingkirkan hal-hal aneh yang baru saja melintas di fikiranya.

"kamu kenapa?" tanya karina yang sedari tadi memperhatikan gelagat winter.

"ahh gapapa, tidur yukk, udah malem." karina menyetujui ajakan winter, ia mencuci gelas terlebih dahulu sebelum masuk kedalam kamar.

Skip.

Winter merebahkan dirinya diatas ranjang disamping karina yang saat ini menjadikan tangan winter sebagai ganti bantal.
"besok kamu kuliah?, ada kelas nggak?" tanya winter sembari merapikan anak rambut yang menutupi wajah cantik karina.

"ada kelas siang, kamu?"

"ada, siang juga kok, sebenernya aku pengen nggak dateng, rasanya males aja buat masuk besok." ujar winter.

Stay | WinRina√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang