Selamat membaca~~~😀
Winter menyesap rokoknya diikuti dengan yang lain sembari menunggu karina, setelah menikah dengan karina, winter hanya berani menyalakan rokok jika diluar dan tidak bersama karina. Namanya aja pasangan baru, jadi harus baik-baik dulu.
"eh win, mami sama papi nyuruh lo dateng kerumah hari sabtu ini, ajak karina sekalian." ujar jeno.
"tumben banget, mau ngapain?" tanya winter penasaran dan sesekali menyesap rokoknya.
"nggak tau, makan besar keluarga palingan, soalnya ada orangtua karina juga." jelas jeno dan winter menganggukan kepalanya.
"jaga-jaga cari jawaban kalo misal ditanya udah bikin anak apa belom, yakali lo jawab belom ke mereka." ujar yujin.
"ya jawab jujur aja anjir, belom lulus gitu aja dah kelar." gumam ryujin menanggapi.
"mungkin bisa aja diterima, tapi bisa aja mereka nyuruh winter sama kak karina nglakuin sekarang hahah" celetuk chaeryoung.
"otak kalian kenapa pada mesum, byuntae banget anjir, masak iya mereka mau nanyain privasi gw sama karina." jelas winter .
"yakan gw cuma nyuruh lo buat jaga-jaga doang, siapa tau mereka nanya."
"kalo mereka nanya yaudah tinggal gw jawab aja, ribet banget hidup lo!" celetuk winter.
"udah-udah, ribut mulu dehh,.......jangan lupa dateng win, kalo lo nggak dateng gw yang kena amuk mami lo." gumam jeno.
"iya, bawel banget lo."
"udah mau jam 10 kok karina nggak kabarin gw ya." winter mengotak-atik ponselnya yang sedari tadi tidak ada pesan masuk apapun dari karina.
"lo telfon aja, kalo udah ngumpul nggak akan inget waktu." ujar ryujin.
Winter mengangguk dan menelfon istrinya, tapi setelah beberapa kali mencoba, winter sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari karina.
"nggak diangkat anjir, gw samperin aja deh, sekalian pulang, udah malem juga." ujar winter.
"ati-ati broo, pasangan baru harus kalem, nggak boleh emosian, ntar repot kalo bini lo di ambil orang." celetuk yujin yang memperhatikan winter bersiap pergi dari basecamp.
"mulut lo bau bawang."
"gw cabut ya!"
Setelah 10 menit perjalanan, winter berhenti diparkiran yang tadinya ia mengantarkan karina disitu juga.
"masuk aja kali ya, di telfon aja nggak di angkat." winter melepaskan seatbelt nya dan masuk mencari meja karina.
Dan benar saja, winter mendapati karina tengah asik bersama teman-temanya disana, tapi karena waktu dan cuaca yang semakin larut dan gelap, winter harus melangkahkan kakinya menghampiri meja karina.
Karina menyadari kehadiran suami nya, begitu juga dengan teman-teman yang lain.
"wahhhh, disamperin suami nya tuh...." celetuk giselle.
"duh bikin iri aja lo, dasar bucin." yeji.
Winter hanya mendengarkan dan tersenyum malu, begitu juga dengan karina.
"kamu ngapain kesini?" gumam karina dan berdiri menghampiri winter untuk menjauh dari meja.
"jemput kamu lah, kamu nggak liat ini udah jam berapa."
"yakan bisa telfon dulu winter"
"udah, tapi nggak kamu angkat, aku udah nelfon kamu lebih dari 3 kali." ujar winter.