7

1.5K 152 4
                                    

Didalam mobil karina dan winter hanya berdiam diri dan tidak ada yang memulai percakapan. Tapi karina berusaha untuk mengeluarkan suara terlebih dahulu.

"kenapa kamu nglakuin itu.?" ujar karina.

Winter menatap karina sekilas.
"aku nggak nglakuin apa-apa." jawab winter acuh.

"kenapa kamu harus mukulin jeno...kamu bisa  kena skorsing karna ulah kamu winter." ujar karina dengan kesal.

"kenapa kamu belain dia?,....atau jangan-jangan kamu sengaja nggak bales chat aku karna emang pengen ketemu sama dia?" ujar winter dengan menuduh karina.

Kini karina menatap winter dengan tatapan marah.
"aku nggak belain dia...aku cuma nggak mau kamu yang dapet imbasnya dan aku sama sekali nggak ada niatan buat ketemu sama jeno." ucap karina penuh penekanan.

"trus kenapa kamu dikantin, aku udah bilang nggak usah kesana..kenapa kamu nekat kesana." jawab winter yang tak mau kalah.

"giselle yang ngajak aku....aku nggak tau kalo jeno  ada disana, jadi stop buat nuduh aku yang enggak-enggak." ujar karina meyakinkan dengan nada kesalnya karena merasa dituduh.

Winter menghela nafas pelan, tidak seharusnya dia menuduh karina seperti ini.

"maaf...aku kelepasan tadi." ujar winter.

Karina kembali menatap jalanan dari jendela dan tidak mau mengeluarkan suara lagi.

"sayang...." panggil winter lembut dan tidak ada respon dari karina.

"huhfttt.....maaf udah nuduh kamu....aku cuma nggak suka liat kamu digituin sama jeno." ujar  winter yang masih berusaha meminta maaf.

"anterin aku pulang kerumah.!" kalimat itu membuat winter menatap karina.

"pliss karina....aku minta maaf...kamu nginep di apartemen aku aja okey.."

"anterin aku pulang winter!!!....aku mau ambil buku." ujar karina yang masih setia menatap jalanan.

Winter mengangguk patuh, ia kira karina tidak mau lagi tinggal di apart miliknya.

Skip

Setelah sampai dirumah karina...winter menyusul karina yang sudah berjalan duluan.

Karina pergi ke kamar dan diikuti dengan winter dibelakangnya.
"aku mau sekalian mandi...aku pengen disini dulu sampe sore nanti." ujar karina.

"iyaa sayang....nanti habis basket aku jemput kesini lagi." jawab winter.

Karina langsung pergi meninggalkan winter.

"masih marah deh keknya...betah banget sih.." gerutu winter.

Ia mencoba mencari cara untuk membujuk karina agar tidak cuek lagi.

"oiyaa...ice krim" gumam winter.

Dirasa karina masih lama didalam kamar mandi, winter pergi keluar mencari minimarket terdekat untuk membeli ice krim.

"semoga aja manjur dahh." gumam winter berharap.

_..._..._....._

Selesai dengan mandii siangnyaa, karina tidak mendapati winter di kamar. Ia memutuskan untuk turun kebawah mencari winter, dan mendapati winter tengah duduk di ruang tamu.

Karina menghampirinya.
"ehh sayang....udah selesai mandinya?, nihh aku habis beli ice krim....makan gihh." ujar winter sambil membuka kan ice krim untuk karina.

Sebenernya karina masih kesal dengan winter, dari masalah dirinya dibohongi, sampai dituduh masih terngiang di kepala karina.

"makasih." ujar karina cuek dan memakan ice krim pemberian winter.

Stay | WinRina√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang