Hari ini winter dan teman-temanya ada latihan basket, mengingat tournament tinggal dua minggu lagi coach meminta agar latihan diadakan setiap hari.
Awalnya winter dan yang lain menolak, itu sama saja menghabiskan energi sebelum hari H datang, dan kemungkinan besar stamina juga akan berkurang.
Winter mewakili keluh kesah teman-temanya pada coach basket untuk menawar....dan setelah berfikir dua kali akhirnya coach menyetujui permintaan winter dengan mengadakan latihan 3 kali dalam seminggu.
"gila aja tiap hari latihan, remuk badan gw....blom tugas matkul yang lain, emangnya dia mau ngerjain." gerutu yujin yang kesal dengan coach nya.
"alesan aja lo, bilang aja takut nggak ada waktu buat minjuu." celetuk chaeryoung.
"itu termasuk juga sih.....bisa pingsan gw kalo nggak malmingan sama ayang."
"bucin lo kebangetan banget dahh....."ryujin.
"sirik aja lo."
Winter hanya mendengarkan ocehan teman-temanya sembari mendriblle bola, ia juga melihat jika jeno tengah latihan bersama tim basket putra yang lain, winter melihat raut wajah jeno yang berbeda.
"biasanya paling semangat....kenapa jadi letoy gitu." batin winter yang melihat jeno.
"win....itu kak karina..." ujar yujin yang menunjuk karina dari kejauhan. Winter mengikuti arah pandangan yujin yang tadinya melihat jeno kini ia menatap seseorang yang akhir-akhir ini memenuhi isi kepalanya.
"samperin gih....bicara baik-baik." tambah ryujin.
Winter hanya menatap karina dari kejauhan, yang dia rasakan saat ini adalah kehilangan seseorang yang dia sayangi dan benar-benar membekas di hatinya.
Dengan sengaja winter mengalihkan pandanganya dari karina dan melanjutkan latihanya.
"tu anak gengsinya gede banget apalagi egonya, hadeuhhhh pusing." ujar chaeryoung.
"kayaknya kak karina mau ke kantin deh, tadi pas gw beli minum ada giselle juga disana." ujar yujin.
"kita ajak winter ke kantin aja gimana?, bilang sama dia beli minum"ujar ryujin.
"boleh tuh....kita temuin kak karina sama winter disana." tambah chaeryoung.
Dan mereka bertiga menghampiri winter yang berdiri ditengah lapangan.
"win ke kantin bentar yok beli minum." ajak ryujin."kan tadi udah beli." jawab winter.
"ya habisslah..kita mau beli lagi, sekalian istirahat dulu disana." tambah ryujin dan winter hanya mengikutinya dari belakang.
Yujin dan chaeryoung sengaja menarik tangan winter agar tidak pergi sebelum sampai di kantin.
"lo berdua apaansih, nggak usah pegang-pegang anjir....gw bisa jalan sendiri." ujar winter dan melepaskan tangan yujin dan chaeryoung.
"baru juga dipegang, belum diapa-apain udah sewot aja lo." yujin.
"brisik.!"
Setelah beberapa langkah mereka masuk area kantin, winter melihat karina tengah duduk bersama giselle di salah satu bangku kantin. Dan sialnya, karina juga menyadari keberadaan dirinya saat itu.
Tatapan mata mereka bertemu dan saling mengunci satu sama lain. Tapi dengan cepat winter memutus kontak mata tersebut dan melangkahkan kakinya melewati meja karina.
"tau gini mending gw nggak ikut." batin winter.
"eh ada kak karina....kak giselle...kebetulan banget ketemu." ujar ryujin.