23

1.5K 128 9
                                    

Double up~~

Selamat membaca🌌💙😁~~

~~~~~

Winter mengedarkan pandanganya setelah sampai dibandara. Ia berlari dan mencari keberadaan karina disepanjang tempat yang ia lalui.

Dengan segera winter berlari kejalur pemberangkatan, banyak nya orang disana membuat winter kesusahan mencari sosok karina. Ia berharap karina belum pergi dan ia harus mencegahnya.

Winter memutar badanya sepelan mungkin agar tidak terlewatkan saat dirinya nanti melihat karina.

Beberapa menit lamanya ia belum juga melihat karina, Winter mulai kelelahan karena sedari tadi ia selalu berlari. Hampir putus asa karena tidak menemukan keberadaan karina.

Namun beberapa saat kemudian ia melihat wanita yang sangat familiar didepan sana, winter yakin jika itu karina.....dia yakin karena karina berdiri tepat digerbang pemberangkatan.

Winter berlari menghampirinya.

"KARINA !!........." Winter berteriak memanggill.

Benar dugaan winter, wanita yang dia panggil melihat kearahnya, winter menemukan karina.

Tanpa basa-basi winter berhamburan untuk memeluk karina secara langsung bahkan membuat tubuh karina terdorong beberapa langkah karena ulah winter.

"winter..."

Winter mengeratkan pelukanya, menarik karina agar tidak ada jarak diantara mereka.

Rasa lega winter rasakan karena berhasil menemukan karina sebelum ia pergi.

"kamu ngapain disini...." ujar karina sembari mengelus punggung winter yang bergetar.

Giselle menatap kedua insan didepanya dengan diam, tidak ingin ikut campur.

"kamu jangan pergi......." gumam winter dengan nafas yang masih terengah-engah.

"aku mintaa maaf karna sikapku yang bikin kamu sakit hati, bikin kamu nangis...aku....aku minta maaf." winter menutup matanya erat dan menyembunyikan wajahnya pada bahu karina.

Karina masih bingung dengan ucapan winter, ia juga bingung kenapa winter bisa tau jika dirinya disini.

"winter.....kita diliatin banyak orang." ujar karina, ia mencoba melepaskan pelukan winter untuk menatapnya.

Perlahan winter melihat kesekitar dan benar ucapan karina, ia mengendorkan pelukanya dan menggengam kedua tangan karina.

"kenapa kamu tega mau pergi, kamu mau ninggalin aku disini sendiri?" gumam winter, ia mencoba melunakan suaranya dan menahan air mata dia yang ingin keluar.

Karina mengernyitkan dahinya mendengar ucapan winter.

"aku.....aku nggak ninggalin kamu winter...." ujar karina.

"nggak, kamu bohong, kamu pergi karna pengen nenangin diri kamu kan, aku tau aku salah tapi pliss.....jangan pergii, aku bener-bener minta maaf sama kamu, aku nyesel udah bersikap kayak gitu sama kamu, tolong kasih aku kesempatan  rinn." ujar winter panjang lebar dengan tatapan memohon.

Karina menatap manik mata winter yang kini ia bisa melihat air mata bergelinang disana.

"aku udah maafin kamu winter, tapi kamu juga harus tau kalo aku nggak ada niatan pergi, apalagi ninggalin kamu." jelas karina.

Winter menghembuskan nafasnya yang sedari tadi terengah-engah.

"tadi temen-temen aku bilang kamu mau pergi nyusul kakak kamu diluar negri.....aku...aku paniklah, aku nggak bisa biarin kamu pergi kesana."

Stay | WinRina√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang