8

1.4K 143 19
                                    

Karina membuatkan susu putih hangat untuk winter, setelah selesai membersihkan diri, winter keluar dari kamar menemui karina yang sudah menunggu di depan tv.

"habiskan susu nya, habis tu langsung istirahat." ujar karina dan diangguki winter.

Karina memperhatikan winter yang tengah sibuk dengan minumanya, ia tidak sengaja melihat lebam dipergelangan tangan winter yang masih biru.

Dengan cepat karina menarik tangan winter yang lebam.
"aww sshh." ringis winter dan menarik tanganya kembali.

"tangan kamu kenapa....lukanya masih baru, sini aku liat bentar." ujar karina.

Perlahan winter menunjukan luka lebamnya.
"ini karena tadi.....aku nahan tongkat nya pake tangan." jelas winter.

Setelah tau akibatnya, karina pergi mengambil air hangat dan handuk kecil untuk mengompres luka winter.

"nggak perlu diobatin gapapa sayang...nanti juga ilang sendiri." ujar winter.

"diem deh...pengen cepet sembuh nggak." ujar karina ketus.

"iya-iya...galak banget sih..." gumam winter dan dapat didengar oleh karina.

"awww sshh pelan aja bee..." ringis winter karena karina menekan luka lebamnya.

"siapa suruh ngatain aku galak haa"

"siapa yang bilang kamu galak.....tapi emang bener sih kalo kamu galak."

"ishh ngeselin banget sih.....bersyukut lukanya aku yang ngobatin."

"eheheheh iyaa....makasih sayang." ujar winter dengan senyuman kikuknya.

Dirasa cukup, karina membereskan semuanya dan menyuruh winter untuk masuk ke kamar.

"besok kamu kuliah jam berapa?" tanya winter saat karina sudah masuk dan merebahkan dirinya di ranjang.

"kelas pagi." jawab karina.

"aku anterin ya, aku besok ada kelas siang, tapi gapapa sekalian aja."

"nggak....besok aku berangkat sendiri , kamu istirahat disini, tangan kamu belom sembuh, kasian kalo dipaksa buat naik motor."

"gapapa...ini cuma sakit biasa, aku nggak mungkin biarin kamu berangkat sendiri, lagian aku pake mobil, motor aku dibawa chaeryoung."

"enggak winter....aku berangkat sendiri!" kekeh karina.

"aku anterin....nggak ada penolakan!"

Karina lebih memilih diam dan menatap langit kamar , ia sudah tau hasilnya jika berdebat dengan winter.

Winter menatap karina sekilas, dan meyampingkan tubuhnya.
Winter mencolek hidung mancung karina untuk mendapat perhatian pacarnya itu.

"apasihh...." kesal karina.

"kamu kenapa sih....dari kemarin judes banget sama aku." tutur winter dan membuat karina merubah posisinya membelakangi winter.

"sayang......." panggil winter pelan.

"apa!" jawab karina masih dengan posisi yang sama.

Winter menghela nafasnya, ia merasa akhir-akhir ini mood karina berubah drastis. Dulu selalu dia yang cuek dengan karina, sekarang malah sebaliknya.

Perlahan dia mendekat dan memeluk karina dari belakang.

"kalo aku ada salah.....aku minta maaf, jangan gini....dari pagi sampe malem kamu slalu cuekin aku " ujar winter sembari mencari kenyamanan pada tubuh karina dan berakhir dengan menghirup leher jenjang karina dari belakang.

Stay | WinRina√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang