[ 04 ] • The Planning

91 12 20
                                    

Demonic Angel, sebuah organisasi kriminal kelas kakap di Nevada dengan pengaruh besar ke beberapa Negara Bagian Amerika Serikat lainnya. Sebuah organisasi kriminal yang dipimpin oleh keluarga mafia dan terdiri dari beberapa divisi eksekutif. Masing-masing divisi bergerak di bidangnya. Senjata, perjudian, perbudakan, dan penjualan organ.

Organisasi tersebut sudah menjadi incaran FBI sejak lama. Namun, tidak satupun dari para pimpinan tinggi Demonic Angel yang berhasil tertangkap. Tatto berbentuk sepasang sayap berwarna hitam dan putih menjadi simbol keanggotan mereka. Sebuah organisasi ternama dan disegani dalam dunia bisnis gelap Amerika.

"Tidak ada berita apapun tentang gadis bernama Gaby," kata bawahan Lev sembari meletakkan sebuah dokumen di atas meja kerjanya.

Lev memijat keningnya dengan sebelah tangan sementara jemari lainnya sibuk memeriksa dokumen yang diberikan. Dalam dokumen tersebut, ada foto Gaby dan informasi lainnya yang diperlukan. Namun, bukan itu yang diinginkan Lev. Meski foto yang tertempel di sana benar adalah foto Gaby, informasi yang diterimanya adalah palsu. Tertulis Gaby Miller Houghton hanyalah pelatih olahraga yoga di sebuah dinas kebugaran.

"Kau sudah mencari informasinya dengan benar, kan?!" Lev meninggikan suaranya saat bertanya demikian.

Sang bawahan mengangguk takut-takut lalu menjawab, "K-Kami sudah memastikan itu. Tim hacker juga tidak mendapatkan apapun selain informasi bahwa Gaby memang bekerja di dinas kebugaran."

"Pergilah!" usir Lev pada akhirnya.

Lev masih memandangi dokumen tersebut, melihat foto Gaby dengan rambut bergelombangnya terpampang di sana. Senyum si gadis dengan pakaian olahraga ketat dan terlihat anggun sangat jauh berbeda dengan hari kemarin saat mereka berjumpa. Dualitas seorang Gaby benar-benar membuat Lev geleng-geleng kepala.

"Kau yakin bahwa orang yang kau cari itu adalah Demonic Angel?" Pria tak diundang itu masuk begitu saja ke dalam ruangan Lev. Dan tanpa permisi, ia juga langsung duduk di satu kursi kosong di depan meja kerja di sana. Pria itu adalah Hazel Ivanovich, saudara sepupu Lev dan digadang-gadang akan menjadi pemimpin kartel yang baru.

"Bukan urusanmu!" seru Lev tak berminat untuk memperpanjang obrolan dengan Hazel.

Akan tetapi, Hazel rupanya tak datang sendirian. Hendrick juga hadir bersamanya. Ikut masuk dalam ruang kerja tersebut dengan niat hanya untuk menekan kinerja sang anak.

"Jika ternyata gadis itu benar berpengaruh di Demonic Angel, Ayah akan bangga padamu, Lev. Namun, jika ternyata tidak ...." Hendrick tak melanjutkan ucapannya, tetapi pandangan sinis dari sang Ayah itu sudah mampu untuk membuat Lev paham apa maksudnya.

"Gaby adalah bagian dari Demonic Angel, akan kupastikan itu. Dengan bergabungnya Ivanovich dan Demonic Angel, bisnis kita akan merebak di tanah Amerika." Ungkapan penuh keseriusan Lev hanya ditanggapi kekehan kecil dari sang Ayah dan si saudara sepupu tak diundang.

Lev mendengkus kesal. Dalam hatinya berteriak tentang apa sebenarnya hebatnya Hazel dibanding dirinya. Jelas-jelas Hazel hanyalah beban di kartel Ivanovich. Namun, Hendrick justru teramat sangat ingin memberikan posisi pimpinan terhadapnya.

Jika dibandingkan antara dirinya dan Hazel, sudah seperti langit dan bumi. Hazel hanya pandai menghambur uang dengan bermain-main di sana-sini. Alih-alih ikut mendistribusikan narkoba atau mencari rekan perluasan bisnis, Hazel justru menjadi pengkonsumsi. Banyak dari kegiatan Hazel yang justru tercium oleh polisi dan Lev adalah orang yang harus memberesi.

Meski begitu, Lev tidak habis pikir mengapa sang Ayah itu masih saja terus menspesialkan posisi Hazel di dalam kartel. Jika saja ia telah berhasil menduduki kursi pimpinan, Lev tidak akan segan untuk membuang Hazel yang sama sekali tak menguntungkan.

"Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni kalian berbicara di sini. Hubungan bisnis Ivanovich dan Demonic Angel harus segera dibahas," ucap Lev dan beranjak dari kursinya.

Lev keluar dari dalam ruang kerja. Di pintu depan, ia sudah ditunggu oleh banyak anak buahnya. Membukakan pintu mobil dan menyopiri hingga ke The Great Casino yang telah dijanjikan dengan Gaby. Lantai dua pada ruang VVIP nomor 18. Agaknya Lev sedikit terlambat karena gadis itu rupanya sudah berada di sana. Menunggu dengan mengangkat segelas vodka yang telah ditenggak setengah saja.

"Terlambat 20 menit. Apa kau tersesat, Lev?" tanya Gaby dalam maksud yang bercanda.

"Apa kau cukup merindukanku sampai mendebat masalah keterlambatanku?" Pertanyaan yang dibalas dengan pertanyaan. Gaby tertawa mendengarnya.

Tidak ada basa-basi lagi di antara kedua orang itu. Lev duduk di kursi yang telah disediakan. Berada dalam satu meja yang sama dengan Gaby di mana di atasnya telah banyak diisi oleh miras dan beberapa macam makanan. Sementara di sekelilingnya, selalu seperti biasa. Dipenuhi oleh para penjaga dikarenakan pertemuan mereka amat rahasia.

Pembicaraan panjang antar sesama kriminal itu pun terjalin. Lokasi invasi selanjutnya, sampel narkoba yang akan dipromosikan di pasar gelap, dan pendistribusian selanjutnya. Sedangkan dari pihak Gaby, ia menjelaskan bahwa dirinya adalah pimpinan Divisi di bidang senjata ilegal. Gaby sendiri menginginkan kerja sama dengan Ivanovich dengan alasan agar ia bisa mendistribusikan senjata ilegal sampai ke tanah Rusia di masa mendatang.

Jika invasi bisnis Ivanovich bisa menguasai pasar Amerika, Demonic Angel akan diuntungkan pada kerja sama berikutnya untuk menjajah Rusia dengan senjata. Penawaran yang sangat menarik mengingat Gaby tidak meminta persyaratan rumit. Ivanovich akan menyediakan narkotika, dan Demonic Angel yang akan menyediakan perlindungan juga perlengkapan senjata.

"Kita sama-sama diuntungkan, Lev." Gaby berbicara. "Aku membantumu untuk mendistribusikan barangmu, dan kau menggunakan senjata dari Demonic Angel dalam setiap kegiatanmu," lanjutnya.

"Aku belum bisa menandatangi kontrak bersama orang tak jelas sepertimu." Lev masih sangsi. Identitas Gaby yang tidak jelas kembali terngiang dalam memori.

Gaby tertawa kecil dan berkata, "Menjadi seorang kriminal tidak boleh sampai diketahui bahwa kita adalah kriminal. Menurutmu apakah pembunuh mengaku sebagai pembunuh? Atau pencuri mengaku sebagai pencuri? Kita butuh yang namanya identitas palsu agar apapun yang kita lakukan tidak terendus. Itulah yang dilakukan oleh para eksekutif dari Demonic Angel. Kau tidak akan pernah mengetahui jika pimpinan utama dari organisasi kriminal kami justru adalah seorang dosen, bukan?" Penjelasan panjang lebar itu lumayan membuat Lev menganga.

Tidak menyangka bahwa organisasi kriminal di depannya ini sangat berbahaya. Identitas mereka juga tertutup dengan rapat. Pantas saja jika FBI sampai kesulitan untuk menangkap petinggi dari Demonic Angel. Mereka menyamar, menjadi seorang dengan identitas rakyat biasa.

"Dan kau?" tanya Lev.

"Gaby, putri tunggal dari pimpinan Demonic Angel." Sekali lagi, Lev dibuat ternganga oleh tumpukan informasi yang didengar telinganya.

Dalam hati, ia merasa bangga. Mengenal Gaby dan memiliki kemungkinan bisa dekat dengan Demonic Angel akan membawa Lev selangkah lebih maju dalam ambisi menjadi pimpinan kartel berikutnya.

.
.
.

One Year With Criminal
The Planning


🌹❤️🌹

— Resti Queen —

One Year With Criminal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang