[ 15 ] • The Wing

48 5 0
                                    

Penguasaan bisnis untuk keseluruhan wilayah California dimulai. Demonic Angel dan Kartel Ivanovich memilih San Fransisco sebagai markas utama. Namun, tidak semudah itu untuk melakukan penguasaan dan menjadi pimpinan kriminal kelas kakap untuk orang yang baru menginjak tanah seperti mereka. Perlu melakukan invasi lebih dalam terlebih bisnis gelap di San Fransisco berpusat pada keluarga mafia terkuat di sana. Mereka setidaknya perlu untuk menaklukkan keluarga mafia tersebut terlebih dahulu atau mengajaknya bekerja sama.

Permintaan Lev untuk bergerak bersama dengan Gaby selama berada di San Fransisco disetujui. Alasan utama mereka berkeliling San Fransisco tak lain adalah untuk melakukan peninjauan lokasi. Dengan mengendarai mobil hanya berdua bersama Lev sebagai pengemudi, Gaby memperhatikan betul kondisi sekitar yang mereka lalui. Namun, meninjau lebih dalam sebuah lokasi tidak akan mungkin hanya bisa dilakukan berdua sehingga mereka juga membawa beberapa bawahan yang mengemudi di mobil berbeda.

Lalu keduanya pun melakukan observasi lokasi pada sebuah gedung pertemuan yang akan digunakan untuk membahas penguasaan bisnis bersama keluarga mafia Hobertson yang saat ini menduduki San Fransisco. Gedung tersebut juga didapatkan setelah melakukan kerja sama dengan mafia sekitar. Lev menempelkan beberapa alat pelacak, penyadap, perekam berukuran mini di beberapa tempat strategis. Ia juga memastikan jalur kabur yang aman dan memiliki ruang bawah tanah seperti ketika ia melarikan diri di Nevada dahulu.

Beberapa dari anak buah pihak Demonic Angel dan Ivanovich juga sudah ada yang bersiaga di sana. Berdiri di posisi sambil sesekali mereka bergerak sesuai perintah dari Lev.

Setelah memastikan segalanya aman dan terkendali, seorang pria lainnya yang mengekor di belakang Gaby dan Lev pada saat itu diperintah untuk membuat laporan lengkap serta menyiapkan personil yang dibutuhkan pada proses kali ini.

Selanjutnya, Lev pergi hanya berdua dengan Gaby tanpa penjagaan dari satu orang pun. Awalnya, anak buah mereka menolak. Namun, pada akhirnya Lev tetap bisa pergi bersama Gaby setelah menekankan pada ank buahnya bahwa itu adalah perintah.

"Jumlah pasukan kita lebih banyak dari yang aku duga untuk digunakan." Gaby berkomentar saat melihat layar tablet Lev tengah mempertontonkan grafik dan gambaran skema penempatan personil.

"Jaga-jaga. Yang akan mereka hadapi bukan hanya Hobertson." Lev menjawab itu dengan senyum miring yang kentara.

Gaby sedikit tertawa mendengar hal tersebut. Lantas, ia berkomentar, "Kau sungguh-sungguh akan mengorbankan nyawa banyak pasukanmu rupanya."

"Anggap saja pembersihan. Setelah ini, Hendrick dan Hazel benar-benar akan tenggelam bersama para pengikut sialan mereka." Ada emosi yang tersirat dalam perkataan Lev tersebut. Gaby tak lagi menanggapinya. Ia hanya terdiam dengan mata yang masih terus menjelajah sekitar.

Dalam sekali pandang, Gaby bisa melihat orang-orang yang dirasanya tidak wajar. Mereka berjalan layaknya orang biasa yang sedang bersantai di trotoar bersama teman, atau pedagang bunga yang sedang menawarkan pada orang-orang lewat, serta beberapa badut jalanan yang sedang melakukan atraksi hiburan.

Gaby juga melirik sebuah restoran yang menarik perhatiannya. Gaby bukan pertama kalinya datang ke San Fransisco, sebelumnya ia juga sudah pernah menginjakkan kaki di kota besar ini ketika melakukan sergapan dalam proses transaksi senjata ilegal. Mafia kroco San Fransisco melakukan pencurian terhadap gudang senjata Demonic Angel dan mendistribusikannya ke San Fransisco.

Kejadian itu masih hangat, terjadi beberapa bulan lalu sehingga Gaby tidak akan lupa pada seluk beluk San Fransisco. Termasuk restoran yang dilihatnya. Lokasi itu sebelumnya bukanlah restoran. Ia hafal betul akan hal itu.

"Kantor polisi itu cepat sekali dipermak menjadi restoran, ya." Gaby mengucapkan hal itu dengan nada jenaka.

Dari komentar tersebut, Lev yang mendengar tentu sudah tahu bahwa selain Demonic Angel dan Kartel Ivanovich yang bergerak, FBI juga telah melakukan hal yang sama. Sesuai seperti apa yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Pihak D.E.A bekerja sama dengan FBI dalam penanganan kali ini. FBI sebagai mata-mata dan pengawas, D.E.A akan bertindak sebagai eksekutor.

"Toko bunganya benar yang ini?" Lev bertanya memastikan.

Anggukan dari Gaby sudah cukup. Lev dan Gaby kemudian memakai sebuah topeng realistis membentuk wajah orang lain, juga mengenakan hoodie dan masker kain hitam yang menutup setengah wajah. Mereka turun dari mobil setelah memarkirkan mobil di sisi samping dari toko bunga yang dimaksud dan berjalan beriringan. Bel berdenting ketika mereka membuka pintu, sambutan hangat dari orang yang bekerja di dalam pun terdengar, dan keduanya melanjutkan langkah hingga ke bagian dalam.

"Bunga iris dengan beberapa mawar merah dalam satu ikatan besar." Lev memesan.

Wanita yang bekerja di toko bunga itu mulai sibuk menyiapkan pesanan sedang seorang pria dengan pakaian kemeja putih berompi hitam mendekat ke arah mereka sembari memberikan sebuah kartu dan pulpen.

"Silakan diisi untuk diletak pada kartu ucapan," ucap pria tersebut.

Lev kemudian menuliskan, Satu malam sebelum purnama, ketika denting jam di ujung jalan berbunyi sebanyak delapan kali. Persiapkan dirimu dan kami akan bertemu dalam nuansa penuh suka cita. Lantas, ia memberikan pada pria yang memberinya kertas tadi.

Hanya perlu menunggu beberapa menit untuk mendapatkan pesanan bunga yang diminta. Di meja kasir, masih dengan pria yang sama, Lev membayar dengan beberapa lembar uang kertas serta beberapa uang koin yang ia punya. Tidak lupa, ia memberikan sebuah pun berbentuk sepasang sayap bersamaan dengan koin-koin yang diserahkan.

Pria yang menjadi lawan bicara Lev berucap terima kasih sambil memandang tajam pada pin yang baru diterimanya.

"Itu cukup, tidak perlu dihitung kembali," ucap Lev dan pergi meninggalkan toko.

"Carlos memasang penyadap di balik name tag pada kemeja yang dipakainya." Gaby berucap saat sudah tiba di mobil.

Lev juga menyadari hal tersebut. Namun, Gaby dan Lev yang bekerja sama dengan Carlos tidak boleh sampai terendus oleh pihak lain. Oleh karena itu, pertemuan mereka harus dibuat senormal mungkin agar tidak ada rekan Carlos yang menyadari. Carlos tentunya menggunakan benda itu sebagai bentuk dari pekerjaannya.

Isyarat bunga iris dan mawar merah serta kode yang dituliskan Lev pada kertas tadi pasti sudah bisa Carlos mengerti. Pria itu bukan orang bodoh yang tidak akan tahu dengan isyarat sederhana seperti itu. Iris dan mawar, penyatuan dua hal yang sama besar meliputi komunikasi dan kebijakan. Memaknai tentang proses kerja sama Kartel Ivanovich dan Demonic Angel dengan Kemafiaan Hobertson.

Carlos tentu akan sangat senang jika sekali tangkap pria itu bisa mendapatkan tiga kriminal kelas atas sekaligus di waktu yang telah ditentukan melalui kode pada kertas tadi. Juga tentang pin berbentuk sayap yang merupakan sebuah chip dan terhubung pada alat pelacak, penyadap, dan perekam yang telah Lev letakkan pada gedung tempat pertemuan.

Selain itu, pin atau chip itu juga bisa dikoneksikan pada seluruh transportasi yang akan Demonic Angel dan Ivanovich gunakan pada malam yang telah ditentukan nanti. Setidaknya sampai di titik ini, rencana Gaby dan Lev aman terkendali.

.
.
.

One Year With Criminal
The King

🌹❤️🌹

— Resti Queen —

One Year With Criminal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang