[ 01 ] • The Beginning

336 29 38
                                    

Suasana di dalam ruangan menjadi lebih sesak kali ini. Bukan karena padatnya orang yang mengisi, atau penuhnya alat dan benda di sekitar sana. Melainkan, dikarenakan ketegangan yang diakibatkan oleh dua orang paling berkuasa, bertemu, membahas sesuatu yang membuat seluruh pasang telinga di sana hanya menunduk dengan perasaan takut-takut.

Para pria berseragam dengan jumlah puluhan berjejer di setiap sisi ruangan, menjadi pelindung kalau-kalau terjadi sesuatu hal tak diinginkan, atau sekedar mengawal dua pemimpin yang sedang melakukan pertemuan.

Mosalev Ivanovich cukup terintimidasi oleh sang Ayah. Meski duduk di satu meja yang sama bersama orang tua, tak membuat pria yang biasa dipanggil Lev itu merasa senang ataupun tenang. Pasalnya, sang ayah–Hendrick Ivanovich–sedang marah besar akibat kegagalan putra satu-satunya dalam melakukan pendistribusian narkoba ke daerah New York sehari lalu.

"Kau tahu bahwa aku berharap banyak padamu, Lev." Hendrick memberikan penekanan dalam setiap kata yang diucapkan.

"Maafkan aku, Ayah. Aku tak akan mengecewakanmu lagi setelah ini," jawab Lev bersungguh-sungguh.

"SAMPAI KAPAN AKU HARUS MEMEGANG JANJIMU ITU, HUH?!" Hendrick kehilangan kesabaran. Teriakan itu ia lontarkan untuk membuat nyali sang anak menciut. Membiarkan Lev dan orang-orang yang memandang ikut tertunduk dalam diam. "Kau adalah satu-satunya anakku dan calon pewaris pimpinan Cartel Ivanovich. Jika kau tidak bisa bersikap layaknya pemimpin yang layak, tangguk pimpinan cartel akan aku berikan pada—"

"Aku sanggup, Ayah." Lev buru-buru memotong ucapan sang ayah sebelum nama dari saudara sepupunya disebut.

Kartel besar Ivanovich, sebuah kartel yang didirikan oleh para pendahulu keluarga Ivanovic dalam menaungi segala bisnis gelap di tanah Rusia. Tak hanya bisnis senjata dan narkoba, perdagangan manusia dan perbudakan juga masuk ke dalam ranah bisnis mereka. Menjadi satu-satunya kartel terbesar di Rusia yang menggaet banyak Mafia dalam status kerja sama, Ivanovich dikatakan adalah tambang uang dalam dunia gelap para Mafia.

Lev mana mau jika kekayaan Ivanovich yang tak akan habis tujuh turunan itu diserahkan secara cuma-cuma pada saudara sepupunya hanya karena anggapan sang Ayah bahwa dirinya tak berbakat memimpin.

"Tahun ini, Ivanovich akan memperluas invasi bisnis ke Amerika. Nevada akan menjadi Negara Bagian yang pertama masuk dalam daftar invasi. Aku akan menyerahkan tangguk kepengurusan bisnis di kota ini padamu. Kutunggu kontribusi besarmu di rencana ini, Lev," jelas Hendrick sambil mengacung-acungkan jari telunjuknya di depan wajah Lev.

"Aku akan membuktikan bahwa Mosalev Ivanovich ini mampu menjadi penerus pimpinan kartel, Ayah," janjinya sembari membungkuk dalam-dalam.

"Ingat. Waktumu hanya satu tahun untuk menginvasi bisnis Amerika. Begitu pergantian tahun kau tak membuahkan hasil bagus, kau akan kehilangan seglanya." Entah itu adalah teguran, motivasi, atau ancaman, Lev tidak mengerti. Yang ia mengerti hanyalah, satu tahun ini akan menjadi ajang ia membuktikan diri. Dan saat ini, di bulan Januari setelah pergantian tahun menjadi 2022, Lev masih memiliki 11 bulan ke depan untuk mewujudkan kepantasan dirinya dalam memimpin kartel Ivanovich.

Hendrick berdiri dari sofa empuk yang didudukinya, mengajak para anak buahnya keluar dari area tersebut, meninggalkan Lev bersama para pendukungnya yang lain. Usai kepergian sang Ayah, Lev mengumpat kesal. Menendang meja dengan kaki sebagai luapan emosi dan menenggak sisa wine yang ada dalam gelas di atas meja.

Kemudian, Lev ikut beranjak dan pergi meninggalkan ruang VVIP tersebut menuju ke arena utama dalam sebuah gedung bernamakan The Great Casino. Seluruh petinggi kartel Ivanovich disertai anak buah lainnya telah tiba di Las Vegas beberapa hari yang lalu.

Las Vegas, kota dosa, kota di mana kriminalitas tampak seperti biasa. The Great Casino yang menjadi tempatnya saat ini pun lumayan menarik dan memanjakan mata. Segala jenis perjudian dilaksanakan di tempat ini. Tiada tempat di mana perjudian adalah sesuatu yang legal jika bukan di Las Vegas namanya. Lupakan tentang perdebatan dengan Hendrick beberapa waktu lalu. Lev perlu untuk menjernihkan pikiran. Menghamburkan uang di meja judi dan membayar beberapa wanita penghibur pun menjadi pilihan.

Namun, sebebas-bebasnya kota Las Vegas, tidak membuat segala hal menjadi kebal hukum. Kartel Ivanovich termasuk ke dalam jajaran kriminal yang tak seharusnya ada di Nevada. Perjudian dan rumah bordil mungkin memang dilegalkan, tapi tidak dengan pengedaran narkoba dalam skala besar. Ivanovich telah menjadi incaran sejak pertama kali menginjakkan kaki di Nevada, Negara Bagian Amerika Serikat tersebut.

Segala aktivitas yang dilakukan oleh kubu Ivanovich telah diketahui, disadap, dan dimata-matai sejak jauh-jauh hari. Bahkan kegiatan Mosalev yang kini tengah asyik bermain judi pun ditayangkan dalam sebuah layar menggunakan proyektor di sebuah ruangan luas dengan satu podium berisikan ratusan penonton.

"Seperti yang terlihat di layar. Mata-mata kita telah memberikan rekaman terbaru tentang pergerakan Ivanovich," kata pria yang berdiri di atas podium dengan pandangan lurus dan serius. Ia melanjutkan, "Mereka berbahaya. Kartel kejam dan tidak mudah ditaklukkan. Namun, dengan kerja sama kita, aku sangat yakin kita bisa memberantasnya. Ivanovich akan mencoba memperluas pengaruh di Amerika pada tahun ini. Maka, di tahun ini pula, secara resmi, aku sebagai pimpinan utama organisasi D.E.A meresmikan operasi pemberantasan kartel Ivanovich dimulai dari Nevada."

Suara riuh tepuk tangan terdengar memenuhi setiap gendang telinga. Seruan-seruan semangat dari para bawahannya pun dikumandangkan. Menandakan mereka semua telah siap atas perintah dari sang atasan. Menjadi bagian dari Drug Enforcement Administration atau lebih kerap disebut D.E.A membuat mereka bertanggung jawab atau berhadapan langsung dengan mafia-mafia di Amerika. Dan kartel Ivanovich adalah salah satunya. Sebuah kartel besar dari tanah Rusia yang sedang mencoba untuk menguasai bisnis gelap di pasar Amerika.

Berpaling dari kubu D.E.A, seorang gadis baru saja tiba di dalam sebuah ruang kerja yang hanya berisikan tiga orang pria. Satu adalah si pimpinan, dan dua orang bodyguard di belakang. Gadis itu melempar sebuah dokumen serta sebuah rekaman suara yang otomatis terputar begitu mendarat di meja. Memperdengarkan sebuah informasi penting tentang aparat pemerintah sekaligus kartel incarannya.

"Kerja bagus, Gaby." Pujian dilontarkan pada si gadis yang kini duduk pada kursi kosong di depan meja kerja.

"Mereka hanya punya waktu satu tahun," balas Gaby membuat sang pendengar tersenyum penuh arti.

"Dan kau akan memanfaatkan itu, bukan?" tanya si lawan bicara.

Gaby tersenyum begitu lebar, sedikit terkekeh pada detik kemudian. "Ya, aku siap menjalani satu tahunku bersama dengan kriminal," ucapnya.

"Haha! Apa-apaan itu?! Jangan lupakan bahwa kau sendiri juga seorang kriminal, Gab." Gaby tak menanggapi lagi, membiarkan kalimat itu adalah penutup dari pembicaraan mereka.

Satu tahun di 2022 akan menjadi sejarah besar bagi mereka. Kedatangan Ivanovich di Amerika, kesiapan D.E.A dalam memeranginya, juga Gaby–si gadis misterius dengan segudang rencana.

.
.
.

One Year With Criminal
The Beginning

Jum'at, 20 Januari 2023, 07:06 WIB
D

ipublikasikan ulang pada : Sabtu, 01 April 2023, 15:55 WIB.

🌹❤️🌹

— Resti Queen —

One Year With Criminal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang