[ 13 ] • The Thing

54 5 0
                                    

Lebih dari pada keterkejutannya pada fakta dalam keluarganya sendiri, Lev juga dibuat penuh oleh rasa penasaran. Gadis yang masih bersama dengannya itu terlalu banyak mengetahui hal-hal yang tidak diketahuinya. Gaby juga memiliki pemikiran di luar akalnya, cerdas dan misterius. Bahan Lev saat ini pun tidak mengerti mengapa Gaby membeberkan hal seperti itu padanya. Terlebih ketika Gaby melanjutkan pembicaraan dengan mengajaknya bekerja sama.

"Aku akan membantumu menghancurkan Hendrick dan kau harus membantuku menghancurkan Dominic." Perkataan Gaby tentu saja membuat mulut Lev menganga.

"Kau ... mau menghancurkan Dominic? Ayahmu?"

"Memangnya kenapa? Kau sendiri bahkan ingin membunuh ayahmu, bukan?"

"Hendrick bukan ayahku."

"Dominic juga bukan ayahku."

Lev tertawa terbahak-bahak, matanya masih menatap intens pada Gaby yang sedang berekspresi santai. "Siapa kau sebenarnya?"

"Aku? Aku hanya gadis dengan ambisi yang besar. Selain bisa menggabungkan kekuatan, bekerja sama denganku juga bisa membuat kita menggabungkan bisnis." Gaby melihat ke arah Lev yang mengerutkan kening, seakan memperlihatkan bahwa ia tidak paham. Oleh karenanya, Gaby kemudian melanjutkan, "Penyatuan organisasi, Demonic Angel dan Ivanovich. Bayangkan saja, kita bisa menguasai dunia kriminal Amerika dan juga Rusia."

Ucapan yang amat sangat manis tapi tidak masuk akal. Itu yang dipikirkan oleh Lev. Pria itu hanya bisa menggeleng dan terkekeh mendengar ide gila dari Gaby. "Melawan Demonic Angel di puncak kejayaannya? Dan mau melawan seluruh Ivanovich yang berpihak pada Hendrick dengan hanya penggabungan kekuatan kita berdua? Katakan padaku bahwa kau hanya sekedar bercanda, Gaby!"

Lev beranjak dari tempat itu. Namun, lagi-lagi Gaby menahan lengannya agar tidak pergi. Tatapan Gaby menajam, terlihat serius. "Dengarkan aku dulu, Lev!"

"Ini terlalu tidak masuk akal."

"Tidak masuk akal jika menyerang mereka hanya dengan kita berdua. Tetapi bukan itu yang kumaksud." Kali ini, Lev sedikit tertarik dengan penuturan Gaby. "Kita akan menjebak mereka, Lev."

"Apa maksudmu?" Lev mulai tertarik.

"D.E.A telah mengincar Ivanovich sejak lama, Carlos juga memiliki jabatan penting di sana. Selain itu, Carlos juga yang telah menjebak kita saat kunjungan ke Diamond House bulan lalu." Gaby memberikan penjelasan. Tentu saja itu tidak cukup. "Kita akan menjebak Hendrick dan Hazel agar mereka berhadapan langsung dengan D.E.A."

Lev terdiam. Ia tidak memiliki sepatah katapun untuk dijadikan sebagai tanggapan atas penjelasan singkat dari Gaby yang terdengar masuk akal. "Jadi maksudmu, kita akan menjebak mereka agar berhadapan langsung dengan D.E.A dan memastikannya kalah?"

Gaby mengangguk mantap. "Sudah kukatakan padamu, aktivitas Ivanovich sudah masuk ke dalam jangkauan mereka. Terlebih lagi Carlos yang saat ini menyamarkan identitas sebagai pemilik Diamond House. Ia bisa dengan mudah mendapatkan informasi seputar pergerakan Ivanovich ke depannya."

"Hendrick tidak akan semudah itu membuat rencana penguasaan bisnis gelap San Fransisco bocor. Rencana besar mereka pasti akan tertutup rapat. Aku juga yakin para pimpinan mafia dan kartel yang bekerja sama dengan Ivanovich juga tidak akan banyak mendapat informasi tentang rencana bisnis itu." Lev menjelaskan, sekaligus berpikir.

Otaknya mencoba menemukan segala kemungkinan yang bisa membuat celah dari rumitnya rencana bisnis San Fransisco. Sampai ia menyadari akan posisinya saat ini. Lev adalah orang yang akan ditumbalkan oleh Kartel Ivanovich, juga termasuk orang yang akan dipaksa untuk menjalankan segala bisnis gelap dalam setiap rencana. Tugas di San Fransisco tentu saja akan melibatkan dirinya. Termasuk juga Gaby yang merupakan putri tunggal pimpinan Demonic Angel.

"Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan, Lev," ucap Gaby sembari menyeringai.

Benar. Lev dan Gaby adalah orang yang akan membocorkan rencana bisnis di San Fransisco. Mereka akan membuat pihak D.E.A mengetahui segalanya, membeberkan celah pertahanan Ivanovich dan Demonic Angel agar aparat itu bisa menyerang dengan mudah.

"Tapi, bagaimana cara membuat mereka mengetahui? Tentu saja D.E.A akan curiga jika target mereka seakan menyerahkan diri akibat celah-celah yang tampak di depan mata." Lev mengajukan pertanyaan.

Gaby yang berdiri di samping Lev hanya tersenyum dengan santai. "Hubungi kembali Carlos."

"Kau gila apa bagaimana?!" Lev meninggikan suaranya.

"Kita sama-sama memiliki tim hacker. Bukan hal sulit untuk mendapatkan kontaknya." Gaby menjelaskan.

Tentu saja Lev mengerti dengan itu. Namun, rencana gila Gaby sedikit tidak masuk akal baginya. "Dan kau pikir Carlos tidak akan menangkap kita bersamaan dengan penyerangan mereka?"

"Aku lebih mengenal Carlos dibandingkan dirimu," ucap Gaby.

Lev memicingkan mata. Bagaimana bisa? Tapi pertanyaan itu tidak ia utarakan dan hanya disimpan dalam kepala. Seakan ia mendapatkan jawaban atas pertanyaannya sendiri mengingat Gaby yang memang adalah orang Amerika dan tinggal di Nevada cukup lama. Tidak mustahil bagi Gaby untuk mengetahui lebih banyak tentang Carlos beserta antek-antek Diamond House lainnya. Meskipun pada akhirnya, Carlos membongkar identitas sebagai salah satu dari mereka.

"Carlos memiliki obsesi untuk naik pangkat. Ia sering bergaduh dengan rekannya selama aku ditahan di LVMPD. Selain itu, alasan Carlos mengincar Ivanovich juga karena agar ia mendapatkan pengakuan dan peningkatan jabatan." Gaby kembali berbicara.

Dari hal yang dituturkan oleh Gaby, Lev pun membuat kesimpulan bahwa Carlos bisa diajak bekerja sama. Pada mulanya, ia dan Gaby akan menyerahkan pimpinan Kartel Ivanovich yaitu Hendrick juga Hazel. Jika beruntung, Pimpinan Demonic Angel bisa saja dijebak dan dibuat tertangkap bersamaan. Dengan begitu, hal ini sudah cukup untuk membuat Carlos mendapatkan nama. Dan sebagai gantinya, Lev dan Gaby akan meminta jaminan keselamatan dan memastikan D.E.A tidak ikut campur urusan bisnis mereka selama kurun waktu yang mereka butuhkan.

"Jangan khawatir, kita akan berhasil membujuk Carlos. Percayalah, ia juga sama tamaknya dengan kita meski ia bagian dari aparat pemerintah." Gaby menuturkan.

Lev hanya mengangguk mengerti. "Kalau beg-"

"Lev!" Suara panggilan seseorang dari belakang membuat Lev tidak melanjutkan ucapannya.

Lev dan Gaby menoleh, mendapati Hazel yang telah berdiri di ambang pintu. Mereka terkejut ketika melihat Hazel di sana. Ada kekhawatiran kalau-kalau saja Hazel mendengar rencana mereka. Namun, ditelisik dari ekspresi mabuk Hazel dan wajah tololnya di mata Lev, sepertinya ia tidak mengetahui apa-apa.

"Ada apa?" Lev dengan tenang bertanya.

"Oh ayolah, Lev saudaraku. Kau tidak mungkin mau melewati pesta menyenangkan ini dengan hanya berdiri di sini, kan?" Hazel dengan ramah tamahnya mendekati Lev dan merangkulkan lengan di bahu.

Jujur saja, Lev sudah teramat muak dengan Hazel. Namun, ia harus menahan gejolak emosi dan rasa jijiknya agar rencana yang disusunnya dengan Gaby tidak terendus. Lev tetap pada dirinya yang lama, bersikap manis dan jinak seperti biasanya.

Menanggapi ajakan Hazel, Lev pun mengiyakan. Ia juga mengajak Gaby untuk ikut bersamanya. Mereka kembali berpesta di ruang utama, menikmati kemenangan yang mungkin hanya akan sisa sesaat.

.
.
.

One Year With Criminal
The Thing

🌹❤️🌹

- Resti Queen -

One Year With Criminal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang