[ 06 ] • The Gambling

70 7 0
                                    

Sebuah ruangan dengan dominasi warna putih disertai alat-alat khas laboratorium menghiasi. Deretan pipet, tabung-tabung eksperimen dan mikroskop menjadi alat-alat wajib tersendiri. Seorang pria baru saja masuk ke dalam laboratorium tersebut dengan membawa sesuatu di tangan dan menyerahkannya pada sang rekan yang memang sudah menunggu sedari tadi. Benda yang diberikan olehnya tersebut adalah obat-obatan terlarang dengan dosis tinggi dan perlu untuk diteliti.

Rekannya, si wanita berambut coklat bergelombang dengan kacamata transparan bertengger di atas hidung itu pun segera melakukan tugas. Memeriksa sampel yang diberikan dan mengolah hasilnya ke dalam sebuah dokumen secepat yang ia bisa.

"Ini berbahaya. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan berkelanjutan dapat mengakibatkan kematian. Efeknya saat pertama kali pemakaian memang akan membuat tahan lama dan tidak lemas juga bisa menjadi ketagihan. Tetapi, jika obat seperti ini terus beredar, tidak menutup kemungkinan angka kematian akan meningkat di masa mendatang." Wanita penggila sains itu menjelaskan.

"Aku akan memberikan hasil laporannya pada pimpinan," kata si pria itu dan kemudian melangkah pergi tapi tertahan.

Wanita yang menjadi lawan bicaranya memegangi pada bagian pergelangan tangan dan berkata, "Hati-hati, Carlos."

Carlos tersenyum, ia menyentuh pipi si wanita sembari menjawab, "Percayalah, aku akan baik-baik saja."

Selanjutnya, Carlos meninggalkan ruang laboratorium tersebut. Naik ke lantai atas dan masuk ke dalam sebuah ruang pimpinan. Memberikan dokumen di tangannya pada sang pimpinan sembari ikut rapat bersama dengan rekan-rekan lainnya.

"Ivanovich dan Demonic Angel akan melakukan penanaman ganja dan buah peyote besok di hutan kota Reno." Laporan Carlos tersebut mendapatkan atensi dari banyak pihak.

"Dengan informasi seperti ini, mungkin kita bisa mempercepat penangkapan Ivanovich. Aku sudah muak dengan kebiadaban mereka," ucap rekan lainnya.

"Hei! Jangan gegabah. Jika kita gagal meringkus Ivanovich di Nevada, mereka akan berpindah untuk menginvasi Negara Bagian Amerika lainnya," kata Carlos menenangkan suasana yang semakin memanas akibat perdebatan.

"Aku kagum dengan keberanianmu untuk menyusup di antara mereka, Carlos." Pujian itu diberikan oleh si pimpinan.

Carlos merasa tersanjung, ia menundukkan kepalanya tanpa mengucap sepatah katapun. Itu sudah cukup dijadikan sebagai ganti dari kata terima kasih. Perbincangan mereka berikutnya adalah tentang mengawasi pergerakan Demonic Angel dan Ivanovich dalam sebulan ke depan sebelum mereka benar-benar akan mengambil tindakan. Membiarkan mereka melakukan kriminalitas selama sebulan sebagai bagian dari yang namanya jebakan.

Sebagai mata-mata dari Drug Enforcement Administration (D.E.A), Carlos sudah amat sangat berhasil dalam menggunakan identitas sebagai pemilik dari Diamond House sementara pemilik aslinya telah mendekam di penjara. Dengan begitu, ia bisa bergerak bebas dalam melakukan penyelidikan dan mengatur rencana matang bersama rekan-rekannya. Carlos sudah berada di lingkungan yang sama dengan dua kubu kriminal tersebut. Yang menjadi tugas dan misinya hanya membuat kubu tersebut tidak menaruh curiga apalagi menyadari bahwa dirinya mata-mata.

Maka dari itu, usai pertemuan dengan para petinggi D.E.A, Carlos kembali melakukan kegiatannya seperti biasa. Berpura-pura menjadi kriminal dan ikut terlibat dengan pergerakan bisnis Ivanovich di Nevada. Enggan rasanya bagi seseorang yang berpihak pada pemerintah melakukan tindakan ilegal semacam menjual budak, tetapi itu diperlukan untuk menyempurnakan penyamaran yang dilakukan.

Sama seperti di hari yang cerah ini, Diamond House ikut ke hutan Reno dan bertemu dengan beberapa anggota kartel Ivanovich dan organisasi Demonic Angel yang tengah menyamar menjadi orang biasa. Ada aparat kepolisian juga yang mengawasi proses penanaman kembali di hutan tersebut. Namun, bibit peyote dan tanaman ganja itu cukup tersembunyi dan berada di titik buta. Polisi kelas teri seperti mereka membuat Carlos cukup gemas karena ketidakmampuannya.

"Senang melihatmu ikut membantu di sini, Carlos," ucap Lev berbasa-basi saat acara menanam narkotika berkedok reboisasi telah selesai dilakukan.

"Harusnya aku yang berkata demikian, Mosalev." Carlos menanggapi.

Pesta antar sesama kriminal sepertinya sudah menjadi tradisi. Dalam setiap kegiatan bisnis yang usai, mereka selalu melakukannya di suatu tempat. Dan Carlos baru mengetahui jikalau salah satu Casino yang ada di Las Vegas dijadikan sebagai tempat perkumpulan. Informasi baru.

Dari Reno kembali ke Las Vegas. Carlos jadi ikut menghabiskan waktu di The Great Casino bersama dengan mereka sambil sesekali mengawasi sekitar.

"Apa kau sudah mulai menggunakan narkoba buatan Ivanovich, Carlos?" Lev bertanya.

Pria yang sedang asyik memandang kerumunan itu pun terkesiap. Memberikan atensinya pada si lawan bicara lalu menjawab, "Oh, itu. Barangnya baru tiba di kediamanku tadi pagi. Aku belum memerintahkan anak buahku untuk memberikannya pada para gadis penghibur kami."

"Aku lumayan penasaran dari mana kau mendapatkan para budak di Diamond House. Kudengar mayoritas di antara mereka adalah orang luar negeri?" tanya Lev semakin melebar.

Carlos terkekeh pelan. "Itu benar. Ada banyak penyalur ilegal yang memberangkatkan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain. Namun, mereka tidak benar-benar bekerja tapi diperbudak. Semacam skandal penipuan."

"Hm, aku jadi ingin mengunjungi tempatmu sekali-kali," kata Lev lalu menenggak wine yang ada di tangan.

"Kutunggu jadwal kedatanganmu, Mosalev. Akan lebih baik jika Gaby juga ikut. Kalian bisa melihat secara langsung bagaimana kinerja dari obat-obatan yang kalian ciptakan." Carlos berkata dengan ekor mata melirik pada gadis di kursi lain yang tengah asyik menikmati minumannya serta merokok.

Gaby yang dibawa-bawa dalam obrolan para pria itu tertawa. "Membawaku ke sarang kupu-kupu malam? Kau pikir aku sudi? Jangan bercanda."

"Padahal kau sendiri juga banyak terlibat dengan bisnis serupa," komentar Carlos.

"Terlibat bukan berarti aku mau ikut menjadi kupu-kupu malam!" Gaby berseru tak terima.

Lev dan Carlos saling pandang. Tampaknya gadis itu salah paham. Ia memang berkata akan membawanya untuk mampir ke Diamond House, tetapi tidak sedikitpun disinggung bahwa Gaby akan dijadikan kupu-kupu malam.

"Aku tidak berkata akan menjadikanmu kupu-kupu malam di sana. Oh, atau jangan-jangan kau yang sesungguhnya ingin begitu? Tampaknya kau akan lebih menarik jika mulai melakukan godaan," ujar Lev bercanda.

Tatapan menusuk dari Gaby pun dilontarkan. Wanita itu menjadi kesal dan emosi, hampir saja Lev terluka di bagian kepala kalau tidak menghindar dari lemparan botol yang dilakukan oleh Gaby.

Lev memperhatikan gadis itu lebih dalam. Wajah Gaby memerah dengan hembusan napas tak teratur. Asap yang mengepul masih keluar dari mulut seiring dengan hembusan usai hisapan rokok yang belum berhenti. Bagaimana gadis itu terlihat lemas dan tak bersemangat membuat Lev amat yakin kalau Gaby sedang mabuk berat. Pantas saja gadis itu tidak menangkap candaan-candaannya saat ini.

"Mau bertaruh berapa, Tuan Carlos?" Penjaga roulette di samping tempat Carlos duduk bertanya.

"Semua koin yang kumiliki," jawab Carlos mengundang siulan dari banyak pihak di sana.

"Sebaiknya, Tuan Ivanovich juga ikut bermain," kata si penjaga.

Lev pun mengakhiri acara minum-minumnya. Tidak ingin terlibat dengan Gaby yang sedang asyik mabuk-mabukan, Carlos dan Lev akhirnya memutuskan menikmati waktu dengan menghabiskan uang di meja perjudian.

.
.
.

One Year With Criminal
The Gambling


🌹❤️🌹

Resti Queen

One Year With Criminal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang