Author pov."Ooh jadi namanya Sunmi" Seulgi manggut-manggut.
"Iyah. Bilang apa lo sama gue gi?" Jisoo menaikkan alisnya.
Jisoo yang mencari tau nama gadis rooftop itu, ia juga ikut andil membantu Seulgi untuk mendekati gadis rooftop yang bernama Sunmi.
"Iya iya makasih"
"Gitu dong, suhu ni bos" Jisoo membanggakan dirinya.
"Suhu kampret iya lo" Lisa terkikik.
"Yee pala lo poni dora" balas Jisoo.
"Udah udah" lerai Seulgi.
"Eh ji, lo kok ga ada perkembangan sama si mawar" tanya Lisa.
"Rosé suka malu, tiap gue ngajak jalan dia nya nolak, alasannya yah dia di larang keluar malam sama si Roni bangsat"
"Jadi? Lo nyerah deketin dia?" Tanya Seulgi.
"Enggak, cuman istirahat bentar aja. Besok gue mau nembak dia, yah kalo di tolak gue bisa apa?" Jisoo menjadi lemas.
"Tumben langsung lemes? Kan kata lo kalo di tolak Rosé lo mau embat si Lia" kata Lisa.
"Ga ah, malas pacaran sama bocil. Kayanya gue udah suka banget deh sama Rosé, buktinya gue ga ladenin Lia lagi dan gue juga udah blok nomor dia" kata Jisoo.
"Syukur lo cepat tobat ji, seneng dengernya" Lisa tersenyum menepuk-nepuk pundak Jisoo.
"Iyah tuh. Jangan ada buaya betina di antara kita" Seulgi ikut menepuk-nepuk pundak Jisoo.
"Makasih, lo berdua emang bespren poreper gue" Jisoo tersenyum lalu merangkul pundak Lisa dan Seulgi.
"Woi woi woi, itu Sunmi semok" heboh Lisa menepuk-nepuk lengan Jisoo.
Jisoo dan Seulgi menoleh, keduanya menganga melihat Sunmi berjalan menggunakan rok mini dan seragam ketatnya.
"Waaah, sebelas duabelas sama Joy pacar si Wendy" mata Jisoo benar-benar membulat memerhatikan keseksian Sunmi.
"Iyah" Lisa manggut-manggut dengan wajah berseri.
"Seksi banget, gue jadi takut" kata Seulgi.
"Eh? Takut kenapa lo?" Lisa mengernyit.
"Takut langsung ngawinin, anjay" Seulgi langsung tertawa dengan perkataannya.
Tuk
"Mesum lo" Lisa langsung menjitak kening Seulgi.
"Udah sana deketin gi, jangan jadi pengecut. Kesempatan emas ga boleh di lewatin gitu aja" Jisoo mendorong Seulgi.
"Bener tuh, sana cepet. Shoo shoo" Lisa mengusir Seulgi.
"T-tapi gue ga pede, gue-"
"Seulgi! Kalo gini terus lo ga bakalan maju, udah sana" Lisa dengan nada tegasnya.
"I-iyah" Seulgi mengangguk lalu berjalan menghampiri Sunmi yang tengah duduk di bangku taman.
Seulgi pov.
Aduh bagaimana ini, aku gugup tak tau harus memulai dari mana.
Aku melipat bibirku, mendekati Sunmi dengan perlahan-lahan lalu berdiri di sampingnya.
Harus bisa gi, harus bisa!
"Mmm h-hai" sial! Aku benar-benar gugup.
"Iya?" Omaygad! Sunmi menatapku, aduuh aku semakin gugup.
"Gue Seulgi" aku tak peduli jika ia tak membalas uluran tanganku, yang penting aku sudah memberanikan diri!
"Ah lo cewe rooftop kemaren kan?" Sunmi membalas uluran tanganku! Waah tangannya halus.
"Iya. Bye the way, gue udah tau nama lo siapa"
"Really? Kkkhh lo beneran nyari tau nama gue? Hahaha lucu" Sunmi tertawa membuatku ikut tersenyum
"Hemm. Sunmi" kata ku.
"Gercep juga lo. Ekhm, kalo gitu salam kenal Seulgi" Sunmi tersenyum.
"Ah-iyah" aku mengangguk gugup, itu karena senyumnya terlalu manis shit!
"Mmm lo udah punya pacar?"
"Enggak, gue masih sendiri. Hati gue kosong, Lo mau ngisi?"
Aku membungkuk, menatapnya sebentar lalu membisikkan sesuatu di telinganya.
"Sekarang cepat masukin gue ke hati lo, nanti keburu ada yang masuk kan bisa berabe. Inget nama gue Seulgi, gue udah masuk ke hati lo, ayang " biskikku setelah itu mengacak rambutnya.
Sunmi terdiam, matanya menatap lurus dan wajahnya memerah dalam hitungan detik.
Teng.. teng
"Gue masuk duluan, besok kita ketemu disini lagi okey. Daah ayang" aku mengusap pipinya kemudian berlari secepat kilat menuju kelas.
Aaargghh aku maluuuu!
-
Author pov.
"Sayang, besok kita kerumah aku yah, kangen Mami sama Papi" Jennie bersandar manja di lengan Lisa, saat ini Keduanya tengah duduk di balkon kamar.
"Hemm, habis itu ke rumah aku. Kangen Bunda sama ayah juga" Lisa mengusap pipi mandu Jennie.
"Iyah. Sayang, pas jam istirahat kamu kemana aja sih? Ngilang mulu" Jennie mendongak menatap Lisa.
"Nemenin Seulgi pdktan, intinya kamu ga boleh banyak tanya dulu. Kalo Seulgi udah jadi sama dia baru aku kasi tau siapa orangnya"
"Pelit" Jennie cemberut.
"Privasi sayang, Seulgi juga minta jangan ngasih tau siap-siap dulu" Lisa mengecup bibir Jennie yang mengerucut.
"Aku kan istri kamu, lagian aku ga bakalan ngasih tau siap-siap kok"
"Tetap aja ga boleh. Udah yah sayang, jangan bahas Seulgi lagi, mending bahas yang lain aja" putus Lisa.
"Isssh iya iya"
Lisa hanya tersenyum, dengan jahil satu tangannya masuk kedalam kaos kebesaran Jennie.
"Aaakk!" Jennie terkejut ketika tangan nakal Lisa meremas payudaranya.
"Hehehehe maaf sayang" cengir Lisa lalu membenamkan wajahnya di leher Jennie.
"Aaah sayang, jangan dulu ih. Kamu mah aaaaah" Jennie merengek saat Lisa semakin meremas lembut payudaranya.
"Empuk sayang, aku suka banget. Jari aku pas banget di dada kamu, mmm tambah gede aja" Lisa tersenyum mesum lalu masuk kedalam kaos Jennie.
"Gimana ga gede, orang kamu remes tiap hari" Jennie mengintip Lisa di dalam kaosnya, ia memutar matanya begitu Lisa membuat bra nya.
"Bagus dong, jari-jari aku hebat bikin dada kami berkembang. Hai puting" Lisa tersenyum mengecup puting Jennie.
"Netek mulu bayi mesum" Jennie menepuk pantat Lisa.
"Habisnya enak sayang, hehehe" setelah itu Lisa memasukkan puting kenyal Jennie kedalam mulutnya.
"Aahh pelan-pelan dulu ih, jangan langsung di hisap. Emut dulu" Jennie mengigit bibirnya.
"Eum" Lisa mengangguk, lalu mengemut puting merah muda itu sesuai permintaan istri tercinta.
"Emmhh" Jennie memejamkan matanya, tubuhnya merinding dibuat Lisa si mesum.
•••
tbc
29/01/23
Ugi udah berani hmm. Bayi mesum netek mulu🗿🌚
Sunmi sesuai banyak yang komen👍
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
istriku musuhku [Jenlisa]√
Fanfic"Dari sekian banyak manusia di muka bumi ini, kenapa mesti elo yang jadi pasangan gue?" Tanya gadis bermata kucing bernama Jennie yang barusan di nikahkan bersama seorang wanita yang sama sepertinya yaitu Lalisa M. "Gue juga ga mau nikah sama lo. Lo...