Author pov."Sayang, masih kangen" manja Jennie memeluk erat tubuh Lisa yang hendak berangkat ke luar kota.
"Kkkhh seharian ini kita ngabisin waktu sayang, belum puas juga hemm" lembut Lisa mengusap kepala Jennie.
"Enggak, maunya dekat kamu terus" Jennie menggeleng dengan bibirnya yang mengerucut.
"Sama. Udah yah sayang, ayah udah nungguin tuh" Lisa menunjuk ayahnya yang berdiri di dekat mobil.
"Tapi aku masih kangen" Jennie melengkungkan bibirnya kebawah.
"Iya tau. Tunggu sampe tiga hari yah, ga bakalan kerasa kok" lembut Lisa mengusap punggung Jennie.
"Lama.." rengek Jennie mengigit pundak Lisa.
"Ga sayang, cuman sebentar doang. Hari nya jangan di itung, nanti jadi lama. Jalanin aja kaya biasanya, masuk sekolah habis itu ga keras udah besok aja harinya"
"Ga bisa, aku mudah kangen orangnya"
"Kan bisa video call sayang. Aku pergi yah" Lisa melepaskan pelukannya.
"Ikut" cicit Jennie meremas jaket Lisa.
"Hemm mulai lagi kamu" Lisa menghela nafas.
"Aku ga bisa di tinggal hiks.." Jennie menitikkan air matanya.
"Tadi kita udah ngomong baik-baik loh sayang, kok sekarang berubah lagi? Mau bikin aku kesel lagi hemm" Lisa menatap Jennie.
"Kamu hikss, aku ga bisa jauh dari kamu hikss.. ngerti ga sih" Jennie memukul dada Lisa.
"Kan kan, ini nih yang bikin aku ga suka. Pas hari H kamu malah nangis, jangan bikin aku ga tenang sayang, nanti aku kepikiran di sana" lirih Lisa menyeka air mata Jennie.
"Hikss hiks.." Jennie hanya menangis meremas jaket Lisa.
"Lisa, ayah perginya sendiri aja. Ayah ga tega liat istri kamu nangis, ayah gapapa kok" Siwon menghampiri mereka dan menepuk-nepuk pundak Lisa.
Klek
Mami dan Papi Jennie keluar karena mendengar suara tangisan putri manja mereka.
"Aduh udah Mami duga ni anak manja bakalan nangis. Jennie, biarin Lisa pergi, kamu ga boleh gitu, tadi kan udah bicara baik-baik sama Lisa. Jangan manja" Minah menarik Jennie dari Lisa.
"Pergi aja nak Lisa, Jennie biar Papi sama Mami yang urus" kata Woobin.
"Gapapa kalo Lisa ga ikut, kasian nak Jennie nangis gitu. Ayah perginya sendiri aja ya" kata Siwon pada putrinya.
"Tuh kamu liat, ayah kamu udah sabar banget nungguin kalian dari tadi. Jangan keras kepala Jennie" kata Minah.
"Hikss Mami ga ngerti! Jennie ga mau di tinggal hikss.." Jennie memberontak di pelukan Minah.
Lisa mengigit bibirnya, ia sudah bimbang antara ingin pergi atau tidak. Hatinya tidak tega melihat istrinya menangis, di satu sisi juga ini juga untuk Jennie, agar Jennie tidak merasa kekurangan dalam segi apapun.
"Udah Lisa biarin aja, kalo di turunin terus bisa-bisa ni anak ngelunjak" Woobin kesal karena Jennie melarang-larang Lisa.
"Lisa berangkat aja, biar ni anak Mami yang urus" Minah memeluk Lisa lalu menarik Jennie masuk kedalam.
"Ga mau! Jennie maunya Lisa! Mami jahat! Huwaaaa Lisa jangan tinggalin Jennie hiksss.."
"Pih-"
"Ga Lisa. Papi pastiin Jennie bakalan baik-baik aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
istriku musuhku [Jenlisa]√
Fanfiction"Dari sekian banyak manusia di muka bumi ini, kenapa mesti elo yang jadi pasangan gue?" Tanya gadis bermata kucing bernama Jennie yang barusan di nikahkan bersama seorang wanita yang sama sepertinya yaitu Lalisa M. "Gue juga ga mau nikah sama lo. Lo...