Author pov."Sayang jangan main ps terus, lagi sakit, nanti matanya rusak. Ayo ke kamar istirahat" Jennie mematikan ps Lisa.
"Aku bukan anak kecil yang mudah di bodo-bodohin sayang. Lagian jarak tv sama mata aku jauh, ga deket kaya hape" kata Lisa.
"Istirahat sayang, kamu udah satu jam main ps terus. Ayo sekarang kita bobok siang" ajak Jennie.
"Aaaahh ga mau ah, aku mau main ps" rengek Lisa menarik-narik baju Jennie.
"Gak sayang. Ayo bobok, sambil mimik yuk" ajak Jennie.
"Mimiknya sini aja sambil aku main ps. Ya ya yah" Lisa memohon.
"No" Jennie menggeleng.
"Aaah sayang, aku bosan bobok terus" Lisa cemberut.
"Biar cepat sembuh sayang. Udah jangan ngelawan terus, ayo ke kamar" Jennie menarik tangan Lisa.
"Ga mau" Lisa melipat kedua tangannya.
"Bandel ya, fine aku panggil dokter kesini buat nyuntik kamu" Jennie mengambil handphone nya pura-pura menghubungi dokter pribadinya.
"Ga mauuu.. iya iya ayo bobok" Lisa segera bangkit memeluk tubuh Jennie.
"Di ancam dulu baru mau. Ck bandel di bilangin" Jennie memutar matanya kemudian berjalan kearah kamar.
"Mimik" pinta Lisa begitu ia berbaring di atas kasur.
"Hemm" Jennie ikut berbaring lalu mengeluarkan satu payudara.
"Ini" Jennie mengarahkan putingnya ke mulut Lisa.
Aumm
Langsung saja Lisa melahapnya.
"Ssshh pelan-pelan sayang" ringis Jennie memejamkan matanya.
"Eum" Lisa mengangguk di sela kulumanya.
"Bobok yah, jangan main-main lagi" Jennie mengusap-usap kepala Lisa.
"Uh'um" Lisa manggut-manggut sambil menatap wajah cantik Jennie.
"Pejamin mata sayang"
"Emm" Lisa mengangkat lima jarinya bermaksud mengatakan lima menit lagi.
"Yaudah" Jennie mengecup pipi Lisa setelannya.
Lisa tersenyum dan membalas mencium puting Jennie.
"Bayi mesum" Jennie mencubit pelan pipi Lisa.
"Eum eum" angguk Lisa.
"Dasar" Jennie terkekeh setelah itu kembali menepuk-nepuk punggung Lisa.
"Eh tapi bener sih sayang, muka kamu agak iteman dikit" Jennie memandangi wajah rupawan Lisa.
Plupp
Lisa melepaskan kulumanya lalu berbalik memunggungi Jennie, merajuk.
"Aku ga maksud ledekin kamu sayang, sini" Jennie menarik Lisa dan kembali mengarahkan putingnya ke mulut Lisa.
Lisa menutup mulut tanda tidak mau.
"Hei dengerin dulu aku ngomong" Jennie menangkup pipi Lisa.
"..."
"Jangan marah" Jennie mengecup lembut pipi Lisa.
"Aku kerja, disana panas jadi wajar aja aku iteman. Kenapa? Ga suka lagi sama aku? Yaudah cari aja yang glowing sana" Lisa kembali membelakangi Jennie.
"Hei, aku cuman ngomong aja ga ada maksud nyinggung ataupun ledekin kamu. Aku tetap suka kok, cinta banget malahan, ga butuh yang glowing karena kamu cakepnya natural. Sini sayangku, nanti aku rawat biar ga item lagi. Lagian ga item-item banget sayang, cuman sekilas aja" Jennie mengusap punggung Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
istriku musuhku [Jenlisa]√
Fanfiction"Dari sekian banyak manusia di muka bumi ini, kenapa mesti elo yang jadi pasangan gue?" Tanya gadis bermata kucing bernama Jennie yang barusan di nikahkan bersama seorang wanita yang sama sepertinya yaitu Lalisa M. "Gue juga ga mau nikah sama lo. Lo...