Author pov."Dari sekian banyak manusia di muka bumi ini, kenapa mesti elo yang jadi pasangan gue?" Tanya gadis bermata kucing bernama Jennie yang barusan di nikahkan bersama seorang wanita yang sama sepertinya yaitu Lalisa M.
"Gue juga ga mau nikah ama lo. Lo pendek, gembul, mirip kucing lagi. Wleek" balas Lisa menjulurkan lidahnya.
"Apa?! Lo barusan ngehina gue hah!" Marah Jennie menatap Lisa garang.
"Hahaha kalo iya kenapa? Kkkhh kasian banget siiiiih" ledek Lisa menggoda Jennie.
"Lo nyebelin banget sumpit! Gue ga bakalan tahan tinggal bareng lo!" Teriak Jennie memukul lengan Lisa.
"Lo pikir gue betah? Hahaha ga sama sekali, gembul!" Lisa mendorong pelan kening Jennie.
"Gue bakalan ngaduin lo sama papi gue!" Jennie mengambil ponselnya dan langsung menekan nomor papi nya.
"Gue ga takut, aduin aja" Lisa melipat kedua tangannya, ia menyeringai memperhatikan Jennie.
"Papiiiii" manja Jennie memanggil papi nya.
"Iyah, hallo nak" jawab papi nya.
"Lisa pih, dia nye-"
"Hallo papi, Lisa barusan nyuruh Jennie masak tapi Jennie nya ga mau, Lisa di biarin kelaparan papi" Lisa merebut ponsel Jennie, ia berakting seolah-olah ialah yang tersakiti.
"Gak! Lisa bo-"
"Ssshh honey diam dulu hemm, menantu lagi ngaduin kelakuan istri nakalnya sama papi mertua" seringai Lisa menutup mulut Jennie.
"Emmphh- wjbxzjsjsjbsbs" Jennie mencakar tangan Lisa yang menutupi mulutnya.
Lisa mengaktifkan tombol speaker, ia sengaja ingin Jennie mendengar ceramah ayahnya.
"Ga baik gitu Jennie, kamu harus layani istri kamu dengan baik. Sajikan nak Lisa makanan yang sehat dan bergizi" kata papi Jennie pada putri manjanya
"Pa- mmpph zxvssvjkslsm" Jennie tidak bisa menjawab karena Lisa menutup mulutnya.
"Itu dia papi, Jennie biarin perut Lisa keroncongan" adu Lisa berbohong.
"Jennie! Kamu udah ga lajang lagi, kamu udah nikah ingat, udah seharunya kamu nurutin perkataan istri kamu. Jangan jadi istri yang pembangkang, kamu dengar Jennie!" marah papi nya.
"Lisa sialan, bisa-bisanya dia bohongi papi! Awas aja lo bambu runcing, gue bakalan gigit lo abis ini" batin Jennie menggeram.
"Ahaha Jennie nya lagi mogok bicara pih, dia ngambek abis papi marain" alasan Lisa.
"Anak manja itu. maafin anak papi ya Lisa, dia emang keras kepala" kata papi Jennie tidak enak.
"Gapapa papi, papi ga perlu minta maaf. Nanti Lisa bakalan ngebujukin Jennie biar dia ga ngambek lagi"
"Makasih udah mau ngertiin Jennie, nak Lisa. Kalau gitu papi tutup dulu ya sa, jangan lupa bilangin sama Jennie kalau papi sayang banget sama anak manja papi"
"Iya papi, Lisa bakal bilangin"
Tutt
"Bwahahaha a-aduh aduh perut gue sakit banget hahaha" Lisa tertawa karena berhasil membuat Jennie di marahi.
"Brengsek lo Lisa! Gue hajar lo ya! gegra lo ayah marahin gue!" Jennie menarik baju Lisa lalu melayangkan beberapa pukulan di tubuh Lisa.
Pukk
Bugh
Bugh
"Aaaww aahkk sakit sakit" Lisa mencoba menghindari pukulan Jennie.
"Rasain lo sumpit" geram Jennie mencubit pinggang Lisa.
"Aarggh sakit gembul aaaah shit!" Pekik Lisa menarik tangan Jennie.
"Hahaha wleek, satu sama" Jennie berdiri menggoyangkan pantatnya, dia mengejek Lisa dengan memberikan jari tengahnya.
"Sssh cubitan lo sakit banget mbul, ini pasti membiru" Lisa menyibak kaos nya.
"Gak peduli" kata Jennie melipat tangannya.
"Tuh kan, ini membiru" kesal Lisa menunjuk kulit pinggang nya.
Bukannya melihat pinggang Lisa, mata Jennie malah terfokus menatap abs di perut rata Lisa.
"Waaah! Ini nyata? Lisa cewek tapi perut dia kencang banget" batin Jennie mengigit bibirnya.
Lisa melihat Jennie, keningnya mengerut memperhatikan mata Jennie terfokus pada abs di perut nya.
"Hahah anak kucing nakal" batin Lisa tersenyum tipis.
"Puas sama apa yang lo liat mrs. M?" Lisa menyeringai mendekati Jennie.
"Eoh? Aah g-gue enggak" sangkal Jennie berjalan mundur.
"Bilang aja lo ngiler liatin perut gue" suara berat Lisa membuat Jennie merinding.
"G-gak, gue ahhk" Jennie tersudut di dinding, dia tidak bisa lari dari jangkauan Lisa.
"Bohong" senyum tipis Lisa mempersempit jarak mereka.
Lisa menangkup wajah Jennie agar melihat matanya, Jennie terdiam menghindari kontak mata dengan Lisa.
"Tatap gue Jennie" bisik Lisa dengan suara serak.
Perlahan Jennie menatap mata Lisa, ia bisa melihat mata elang nan tajam milik Lisa.
Lisa ikut menatap mata kucing Jennie, mendekatkan wajahnya sampai hidung mereka bertabrakan.
Mata Jennie terpejam merasakan terpaan napas hangat Lisa.
"Nungguin ya?" Bisik Lisa.
"Sorry, tapi gue ga ada niat buat nyium lo" seringai lebar Lisa terpampang jelas di wajah rupawan nya.
"Shit!" Jennie malu tentu saja, dia berlari masu kedalam kamar dan menguncinya rapat-rapat.
"Pffftt- bwahaha gembul malu hahaha" tawa kencang Lisa membuat Jennie benar-benar ingin menghilang dari muka bumi.
"Sialan Lisa! Gue bakalan balas Lo!" kata Jennie menggertakan giginya.
"Dua satu gembul! Yuhuuu balas gue kalo lo bisa!" Teriak Lisa meledek Jennie.
"Tunggu aja poni dora! Gue bakalan balas lo!" Balas Jennie berteriak dari balik pintu kamar.
"Gue nungguin balasan dari lo, Enemy!" senyum Lisa kemudian duduk di bangku sofa.
•••
tbc
09/01/23
Hai hai, ini awalnya one shoot, tapi aku pindahin kesini untuk di lanjutin.
Moga suka 🤗
Vote komen, lanjut.
![](https://img.wattpad.com/cover/331479099-288-k583744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
istriku musuhku [Jenlisa]√
Fanfic"Dari sekian banyak manusia di muka bumi ini, kenapa mesti elo yang jadi pasangan gue?" Tanya gadis bermata kucing bernama Jennie yang barusan di nikahkan bersama seorang wanita yang sama sepertinya yaitu Lalisa M. "Gue juga ga mau nikah sama lo. Lo...