Kayanya Dunia Kaisar Harem ini bisa sampai 7 part.
Jangan sider! Vote diawal atau diakhir chapter, tolong kesadaran diri untuk vote lebih ditingkatkan lagi yah.
200 vote dan 70 komen, gak up kalau gak penuh🏃
Happy Reading
Viosya tampak menangis ditepi danau buatan yang ada di halaman Istana, dia berjongkok menutupi wajahnya yang sudah kacau dengan air mata.
"Yang Mulia..hiks..anda bilang saya adalah kesayangan anda..hiks..kenapa sekarang anda mulai perduli dengan mereka..hiks..mereka jahat Yang Mulia.." isaknya pilu.
Pelayan Viosya hanya bisa diam mendengarkan tangisan Tuan nya, lagipula apapun yang terjadi dalam Harem Istana itu bukan urusan dia, dia hanyalah pelayan saja.
Viosya merasakan tepukan dibahunya, dia segera menyeka air mata lalu mendongak, wajahnya langsung terlihat tak suka.
Dengan cepat dia bangkit dan memasang ekspresi penuh keangkuhan.
"Mau apa Selir Gu datang kemari? Pergi sana! Saya muak melihat wajah munafik anda!" sentak Viosya kesal.
Gu Nansyang, hanya tersenyum lalu memberikan sapu tangan kepada Viosya, dia hanya kasihan melihat Viosya karena itu seperti melihat dirinya sendiri.
Yang suka menangis kala Bairan hanya perduli pada Viosya saja.
"Saya hanya lewat Selir Ming, ini untuk anda. Percaya saja, kalau anda masih lah Selir kesayangan Yang Mulia, mungkin sekarang Yang Mulia sudah mau bersikap adil, maka dengan begitu anda juga harus bisa rela dibagi." ujar Nansyang tenang.
Namun Viosya tau kalau dalam perkataannya itu menyimpan arti bahwa Viosya harus sadar pada posisi.
Dan sadar kalau Bairan bukan hanya miliknya saja.
Nansyang membuka kipas hijaunya lalu menutupi bagian hidung sampai dagu, lalu tersenyum.
"Lagipula anda tidak mencintai Yang Mulia, anda hanya ingin menguasai harta dan posisi Permaisuri, tidak seperti saya dan saudara selir lainnya, anda lah yang munafik dan licik."
Viosya menggeram marah mendengar ucapan Nansyang, benar adanya kalau Nansyang sang Guru Besar Istana sangat tajam dalam berbicara.
Walau tutur dan nada nya masih sopan.
"Jangan sembarangan!" bentak Viosya marah, dia tidak munafik, dia mencintai Yang Mulia sejak awal dari dia diselamatkan!
Viosya sangat mencintai Chu Bairan, sangat!
"Saya tidak, tapi anda lah yang sembarangan." balas Nansyang santai.
Sebelumnya Nansyang tak mau mencari masalah ataupun meladeni Viosya, tapi kini karena Kaisar sudah mulai memihak mereka maka Nansyang bisa bebas.
Nansyang berjalan semakin dekat, dia menyentuh bahu Viosya lalu berbisik berat.
"Anda akan dibuang, Yang Mulia akan melepas status selir anda lalu anda akan dikirim ke Negri sebrang."
Manik mata Viosya mengecil, shock campur tak percaya, belum sempat dia bereaksi tubuhnya sudah didorong jatuh masuk ke dalam Danau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrator of Antagonis [End]
FantasyMenjadi seorang penyintas yang bertugas sebagai penolong pihak Antagonis, dia selalu merubah takdir Antagonis yang tak adil, tapi semua itu selalu melenceng dari rencana nya. Airan, pasti akan bermasalah dengan salah satu tokoh dalam dunia yang dia...