🐇TOA-School Harem 2🐇

7.9K 1.7K 103
                                    

Tumben aku up tengah malam gini, ya lagi pengen aja sih.

JANGAN SIDER!! Vote diawal atau diakhir chapter, ingat ya jangan sider:(

200 vote dan 70 komen ayoo🏃

Happy Reading

Airan tak menyangka jika data yang mengatakan kalau keluarga Airan Bimasgana sangat Abbusive adalah benar, pasalnya kejadian 15 menit lalu masih teringat diotak Airan.

15 menit yang lalu Airan baru pulang setelah berkeliling taman kota bersama Savior, jam 5 sore Airan baru sampai rumah.

Dan begitu dia masuk, dia dihadiahi tamparan dan cambukan tali pinggang, Airan terlalu shock sampai tak mampu melawan.

"Anak sialan! Berani sekali kau pulang sore! Anak haram sepertimu memang cocok dengan anak haram keluarga Gilvaniz sialan itu!"

Itu bentakan pertama yang Airan terima sebelum kembali dipukuli, setelah puas dipukuli Airan tanpa sepatah kata langsung masuk ke kamar.

Dan sekarang sedang memisuh pelan.

"Sialan, brengsek! Sakit semua badanku gara-gara tua bangka itu!"

Licyo baru kembali setelah mengambil obat penyembuh dari ruang waktu, dia menatap miris tubuh Airan.

Kalau Tuan tau, aku bisa dipanggang. Batin Licyo takut.

"Nona, mau saya obati?"

"Ya ya cepat, ubah wujudmu jadi bentuk manusia."

"Baik Nona."

Poof!

Licyo muncul dengan wujud manusia nya, dia menggigit bibir bawahnya lalu membantu mengoleskan obat ke punggung Airan yang dipenuhi sabetan kebiruan.

Airan diam selama Licyo mengobati, dia hanya memikirkan percakapannya dengan Savior tadi.

"Cyo, menurutmu Savior itu mirip seseorang gak?" celetuk Airan tiba-tiba.

Licyo menegang, dia berusaha untuk tenang disituasi seperti ini.

"Iya Nona, dia mirip Dhivio, Avio, Garvio dan Viosya, Nona."

"Nah itu maksudku, kenapa disetiap misi selalu ada tokoh berambut putih dan memiliki nama Vio dipertengahan maupun akhir namanya, ini aneh Cyo."

Licyo mengangguk, dia sudah duga hal ini akan terjadi cepat atau lambat.

"Mungkin memang begitu Nona, Penyintas lain juga mendapat tokoh yang memiliki ciri fisik khusus, seperti Antagonis berambut biru disetiap misi,"

"Untuk namanya?"

"Kalau itu saya kurang tau, anda kan tau saya cacat dan data yang saya miliki kurang lengkap."

Airan mengangguk pelan, ya mungkin dia terlalu banyak berpikir, mungkin saja benar hanya ciri khusus tokoh untuk setiap Penyintas.

Dan kebetulan Airan mendapar ciri khusus berambut putih dan bernama Vio.

Walau Airan masih penasaran pada perasaan familiar yang selalu dia rasakan setiap berhadapan dengan si rambut putih, tapi sudahlah.

Transmigrator of Antagonis [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang