2 hari target baru penuh, ayo dong penuhin lebih cepat biar aku bisa double up, soalnya cuma ini yang on going, aku masih belum mau buat cerita baru lagi.
Vote dan komen diawal atau diakhir chapter, jangan sider!
200 vote dan 70 komen aja yuk.
Happy Reading
Airan masih tidak tau letak kecacatan pada diri Garvio, secara pandangan Airan, Garvio itu begitu sempurna yang lucu.
Manja, lemah lembut, manis, pintar masak, penurut dan segala hal positif yang menurut Airan sangat bagus.
Seminggu sudah Airan di dunia ini, masih belum terungkap hubungan Airan dan Garvio dalam publik, mereka kadang bertemu di malam hari.
Ataupun sore hari, intinya setiap hari mereka harus bertemu kalau tidak Garvio bisa murung tak menentu.
Pagi ini Airan hanya bermalas-malasan di kamar, karena kemarin sore Garvio bilang dia gak bisa keluar untuk 2 hari sebab harus belajar di rumah.
Ya Airan tak masalah, dia juga lelah kalau keluar terus setiap hari.
"Nona, apa anda tidak mau keluar kamar?"
"Enggak, mager."
"Ayo dong Nona, kita jalan-jalan yuk, saya bosan hanya disini atau di ruang waktu."
Airan terkikik pelan, mengelus lembut bulu halus dikepala Licyo.
"Kau bisa mengubah wujudmu jadi manusia?"
Licyo diam sejenak, sebenarnya bisa tapi dia malu menampilkan fisiknya pada Airan, pasalnya dia tak semenarik wujud sistemnya yang berbentuk marmut imut ini.
"Nona, saya tidak tampan dalam wujud manusia."
"Ya tidak apa, biar aku ada teman untuk jalan-jalan."
"Hahh baiklah."
Poof!
Airan menatap lamat kearah sosok mungil didepannya, begitu familiar dimata Airan tapi samar-samar rasa familiar itu hilang.
Airan menjulurkan tangannya dan mengelus pipi Licyo.
"Kau seperti seseorang.." gumam Airan.
Licyo menunduk pelan, ya, Airan mana mungkin ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrator of Antagonis [End]
FantasiMenjadi seorang penyintas yang bertugas sebagai penolong pihak Antagonis, dia selalu merubah takdir Antagonis yang tak adil, tapi semua itu selalu melenceng dari rencana nya. Airan, pasti akan bermasalah dengan salah satu tokoh dalam dunia yang dia...