🐇TOA-End🐇

8.5K 1K 71
                                    

1 part lagi untuk epilog, btw, kayanya enggak ada sequel deh, tapi gatau juga sih.

Bantu vote kalau gak mampu komen, vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 50 komen, ayo penuhin.

Happy Reading

Gedoran pintu di rumah 2 lantai begitu mengganggu, tapi pelaku yang sudah melakukannya seolah tak perduli.

TOK TOK TOK TOK TOK!

"AIRAN BURUAN KELUAR ANJER! NTAR KITA TELAT!"

"SABAR ASU!"

Cklek.

Pintu terbuka dan menampilkan remaja berusia 17 tahun, bergender perempuan dengan seragam SMA ditubuhnya.

Dibelakangnya ada sang kembaran, bergender laki-laki yang tampak pendiam dan menggenggam tangan kakaknya erat.

"Lo lama banget anjing!" umpat Zian kesal.

"Ya sabar dong, gue nyuapin Gibran makan dulu."

"Adek lo dah segede gaban gini, makan masih disuapin?" ejek Rasya.

"Biarin lah, masalah buat lo?"

"Udah deh, ayo buruan, nanti kita terlambat." lerai Isang tenang.

Mereka adalah teman, Airan sebagai satu-satunya perempuan dalam linglup pertemanan itu.

Lalu ada Arjun, dia seorang anak bungsu dari keluarga programer dan ilmuwan, Arjun memiliki bola mata keemasan dengan warna rambut hitam pekat.

Lalu ada Isang dan Guanyi, mereka anak dari pasangan suami istri yang juga seorang Dokter, rambut hitam dengan mata ungu yang indah.

Lalu ada Rasya, dia yatim piatu yang diasuh pasangan suami istri pengusaha, warna mata nya coklat muda dengan rambut coklat gelap.

Kemudian ada Syo, dia anak tunggal dari pasangan artis, namun keberadaan Syo memang ditutup dari publik agar dia aman, warna matanya biru muda dengan rambut hitam.

Lalu yang terakhir ada Zian, dia anak dari ayah yang seorang Jendral dan Ibunya seorang Dokter, warna matanya hijau dengan rambut hitam pekat.

Mereka sudah berteman sejak usia 8 tahun, pertemuan pertama mereka adalah taman komplek rumah, ya mereka bertetangga.

Tentunya dalam pertemanan antara perempuan dan laki-laki, tidak menutup kemungkinan akan ada yang menyimpan rasa.

Satu diantara mereka, menatap Airan dengan tatapan lembut penuh cinta.

"Airan, ini oleh-oleh yang ibu aku bawa semalam, buat kamu." Arjun menyerahkan paper bag pada Airan, dan diterima begitu saja oleh gadis itu.

Airan mengelus rambut Arjun lembut "Makasih ya Jun, baik banget deh."

"Hehe, sama-sama."

Mereka semua tau kalau Arjun sangat menyukai Airan, mendambakannya dan menginginkan Airan menjadi miliknya.

Siapapun bisa mengetahuinya dari tatapan Arjun pada Airan.

Transmigrator of Antagonis [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang