Hadeuh, lelah diriku dengan sider, dahlah anggap aja mereka beneran gak ada ya, anggap aja mereka setan.
Aku up walau belum penuh, ya kasihan sama pembaca setia yang udah vote komen, pasti mau ni cerita lanjut, jadi aku up deh.
Jangan jadi sider kaya mereka ya:)
Udah males berurusan sama sider tapi mereka dimana-mana ada, kaya setan beneran.
Kayanya sider emang suka disamain kaya setan💅
200 vote dan 70 komen, nah ini harus penuh yaaa, awas kalau enggak.
Happy Reading
Sesuai rencana mereka, pukul 1 malam mereka datang ke sebuah tanah lapang yang menjadi tempat persembunyian lab sialan itu.
Handry sibuk dengan ipad nya, Bianca sibuk dengan pistolnya sementara Jhun dan Airan sibuk dengan bom asap.
"Bagaimana cara kita masuk?" tanya Airan.
Handry menunjuk kearah sebuah pohon jati yang sangat besar dan hanya ada satu disana.
"Disana, lift khusus untuk turun ke bawah, nantinya ada tombol yang bakal buka pintu besar di bawah tanah." jelas Handry.
Airan melirik kearah Licyo, dia mengisyaratkan Licyo untuk mengaktifkan mata tembus pandang yang Airan ambil di ruang waktu.
Mata tembus pandang, ada sebuah cairan yang sudah Airan teteskan ke kedua matanya, dan bisa membuat Airan mengetahui seluk beluk tempat tersembunyi.
"Mata tembus pandang hanya akan bertahan 3 jam, ingat Nona hari ini kita hanya membongkar dan mencari tempat untuk menyusup, belum tentu kita bisa berhasil."
"Aku tau." gumam Airan seraya menggenggam tangan Jhun.
"Aku, Jhun dan Bianca akan masuk, Handry kau yang harus memberikan intruksi pada kami." ujar Airan tenang.
Handry mengangguk, setelah memberi 3 alat untuk komunikasi ditelinga mereka, Handry agak menjauhi tempat tersebut.
Nanti jika gerbang sudah bisa dibuka diakhir, Handry akan memanggil pihak Polisi. Saat ini mereka sengaja tak membawa polisi karena tau ini beresiko.
Mereka harus memastikan semua selamat barulah mereka bisa memanggil Polisi.
Yang jelas, Melvio harus mati dulu.
Airan berjalan kearah yang berbeda, Jhun dan Bianca berjalan mengikuti Airan karena mereka tau ide Airan suka diluar nalar.
"Kenapa lo malah kearah sungai?" tanya Bianca seraya menahan tangan Airan.
Senyum tipis Airan berikan, memang ada sebuah sungai yang lumayan besat didekat lapangan itu, tepatnya dibelakang pohon besar tadi.
"Ada 3 jalan, dari pohon menggunakan id wajah, dari tanah harus dibuka dari dalam sementara dari air, kita hanya tinggal berenang dan masuk ke sebuah lubang yang merupakan jalan masuk tersembunyi." jelas Airan.
Dia melepas earphone ditelinganya lalu menatap kearah 2 orang itu.
"Kalian, jangan ikut masuk ya, bilang sama Handry untuk hari ini biar aku yang mengidentivikasi bagaimana cara masuk ke dalam agar aman,"
![](https://img.wattpad.com/cover/332408951-288-k193038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrator of Antagonis [End]
FantasiMenjadi seorang penyintas yang bertugas sebagai penolong pihak Antagonis, dia selalu merubah takdir Antagonis yang tak adil, tapi semua itu selalu melenceng dari rencana nya. Airan, pasti akan bermasalah dengan salah satu tokoh dalam dunia yang dia...