TOA udah 2 kali up, Softie Husband udah 3 kali, cuma Clingy Badboy yang gak up sama sekali.
Yaudalah, JANGAN SIDER! Janganlah dirimu menjadi beban untuk pembaca lain, kalau gak mampu komen minimal bantu vote.
Vote diawal atau diakhir chapter.
200 vote dan 70 komen ayoo🏃
Happy Reading
Airan siang ini sibuk mencari data Alpha perempuan yang sudah berani memperkosa adiknya, kini saatnya Airan memberikan pelajaran untuk Alpha sialan itu.
Airan sibuk di ruang kerjanya, tak menyadari keributan yang terjadi di ruang tamu rumahnya.
"KAKAAAAAAAAAAAAAAK!"
Gibran yang kebetulan mau ke dapur guna ambil air minum, dikejutkan dengan kedatangan segerombolan Alpha yang membopong seorang Omega.
Ketakutan Gibran pada Alpha mencuat seketika.
Dia pucat, tubuhnya bergetar hebat.
Ilsang yang kebetulan tak kemana-mana dan tadi juga ada di ruang tv, kaget mendengar jeritan Gibran dan kaget juga dengan kedatangan sekumpulan Alpha perempuan.
"Loh? Clevio sama Juneo kenapa?" tanya Ilsang khawatir.
Salah seorang Alpha perempuan disana angkat suara "Berantem, yang rambut putih mukulin si rambut hitam, mereka pukul-pukulan juga jambak-jambakan, terakhir dibius dulu baru bisa tenang."
Hela napas Ilsang berikan, memang dasar Omega tukang cari ribut ini orang berdua.
Tak lama Airan datang setelah dia mengecek Cctv dan melihat kedatangan orang di rumahnya.
"Loh, ada apa ini?" tanya nya heran.
Ilsang mewakili semua nya untuk menjawab pertanyaan Airan, setelah mendengar penjelasan Ilsang, Airan hanya bisa menghela napas pelan.
"Taruh saja mereka di sofa." tukas Airan santai.
"Gak diobati?" tanya Ilsang.
"Kau saja, kan kau calon Dokter."
"Err..iya sih, ya sudah."
Airan memilih berjalan mendekati Gibran, dia kan harus menyelesaikan misi yaitu menyembuhkan trauma Gibran.
"Sayang, ini kakak, udah jangan takut lagi." Airan mengelus bahu Gibran dan menenangkannya.
Perlahan getaran ditubuh Gibran berkurang, dia mendongak menatap Airan dengan wajah pucatnya, dia lemas dan takut.
Sampai tak bisa menahan lagi dan berakhir pingsan.
Airan menahan tubuh Gibran saat hampir jatuh ke lantai, dia menyentuh dahi Gibran, badannya panas.
"Ilsang, bantu aku periksa Gibran." titah Airan seraya menggendong Gibran ala bridal.
"Oke, sebentar yaaa."
Airan membawa Gibran kembali ke kamar, misi penyembuhan mental Gibran lebih dulu harus diselesaikan, baru mikirin Misi Pdkt sama Clevio.
Sekitar 10 menit, akhirnya keadaan membaik, para Alpha itu sudah pergi, Clevio dan Juneo sudah diobati, keduanya masih dalam efek bius.
Ilsang tengah fokus memeriksa denyut nadi Gibran, dahinya mengernyit pelan saat mendapati sesuatu yang aneh.
"Ada apa?"
"Em, aku ragu mengatakannya, apa Gibran sudah punya mate?"
"Belum, memang ada apa?"
"Begini, aku merasakan jika ada sesuatu dari Pheromone Gibran, ada campuran aroma Buah Jeruk, Pheromone Gibran apa?"
"Eum, apa ya, kayanya sih Bubblegum gitu deh."
Hela napas Ilsang berikan "Gibran tengah hamil, dan Alpha yang memiliki aroma buah Jeruk adalah Alpha yang menghamilinya, Pheromonenya sudah bercampur dengan Pheromone Alpha tersebut."
Airan diam, mampus, bagaimana cara Airan memberitahu Gibran soal ini, pasti nanti dia bakal lebih depresi lagi.
"Duh, makin banyak masalah nih."
Ilsang hanya mampu tertawa pelan, kasihan Airan, tapi lucu melihat ekspresi ngenesnya.
....
Airan menghukum Clevio dan Juneo karena mereka berkelahi, hukumannya adalah duduk disudut ruangan dengan kedua tangan diatas.
"Kalian ini sudah dewasa, jangan kekanakan begitu, paham?"
"Paham.."
"Hiks..Paham.." Clevio menangis lirih, sedih dia dimarahin sama Airan, tapi ya memang salah dia juga sih.
Airan memijit dahinya pelan, sementara Ilsang santai membaca buku Medis sambil minum teh.
"KAKAAAAAK! Hiks..KAK AIRAAAAAN!"
Airan secara spontan langsung berlari menuju kamar dilantai 2, dia lupa soal Gibran.
Benar saja, Gibran menjerit histeris saat tak mendapati Airan di dekatnya.
"Sayang, ini kakak, jangan nangis yaaa."
Airan memeluk Gibran dan menenangkannya, Gibran menggali pelukan Airan dan menangis disana, ketakutan akan kesendirian membuatnya tak mampu mengendalikan diri.
"Kak..hiks..Gibran gak mau hamil kak gak mauuuu! Gibran gak mau anak ini!" racaunya.
Gibran mendengar percakapan Airan dan Ilsang tadi, membuatnya semakin stress saja.
"Enggak papa hei, kan ada kakak, nanti kamu dan kakak, urus anak kamu sama-sama, kamu gak sendiri, kakak sama kamu terus.."
"Jangan bohong! Hiks..kakak gak boleh bohong..hiks..a-anak ini bakal jadi anak kakak juga kan? Iya kan!?"
"Iya sayang iyaaa, iya jadi anak aku juga, udah jangan nangis lagi, kasihan bayinya nanti."
Gibran masih menangis, yah, Airan hanya untuknya, hanya untuk dirinya saja.
Gibran gak perduli pada Alpha diluar sana yang sudah memperkosanya, yang penting Airan tetap dengannya.
Itu sudah cukup bagi Gibran.
🐇Bersambung🐇
Kayanya ABO bisa sampai 10 part deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrator of Antagonis [End]
FantasíaMenjadi seorang penyintas yang bertugas sebagai penolong pihak Antagonis, dia selalu merubah takdir Antagonis yang tak adil, tapi semua itu selalu melenceng dari rencana nya. Airan, pasti akan bermasalah dengan salah satu tokoh dalam dunia yang dia...