Happy Reading!
Dave mematikan rokoknya begitu Jack datang.
"Kami sudah melakukan perintah tuan." ucap Jack membuat Dave mengangguk lalu berdiri.
"Di mana Adeline?" tanya Dave. Tumben sekali wanita itu belum datang mencari dirinya.
"Nyonya masih di kamar, tuan." ucap Jack membuat Dave berdecak lalu segera melangkah keluar dari ruang kerjanya.
Dave mengambil langkah lebar menuju kamar.
"Tuan." sapa Rachel lalu menyingkir, membiarkan tuannya untuk masuk.
Ceklek
Dave masuk dan mengernyit saat melihat Adeline yang masih bergelung dengan selimutnya. Padahal dua jam lagi mereka akan melakukan penerbangan.
"Sayang." panggil Dave. Mungkin Adeline masih marah karena tadi malam saat wanita itu menangis bukannya dibujuk tapi malah ditinggal pergi.
"Maaf sayang. Tadi malam benar-benar ada masalah yang.." Dave mengernyit saat tangannya menyentuh pipi Adeline yang terasa panas.
"Sayang." Dave menyentuh lengan, leher dan kening Adeline. Dan hasilnya sama. Semuanya panas.
"Rachel." Panggil Dave keras.
"Iya tuan?"
"Panggil dokter, cepat!"
"Baik tuan."
Dave segera menarik Adeline agar tidur dipangkuannya.
"Sayang, bangunlah! Adeline." panggil Dave khawatir.
"Engh hh dinginn" Gumam Adeline membuat Dave segera mematikan AC.
Tidak lama, Rachel datang bersama seorang dokter pria. Jack juga ada di sana dengan raut wajah penuh kecemasan.
"Bodoh. Kenapa dokter pria?" umpat Dave kesal membuat Rachel menunduk.
Jack segera maju. "Sebaiknya nyonya Adeline segera diperiksa, tuan." ucap Jack membuat Dave menghembuskan napas kesal lalu mempersilahkan dokter pria itu memeriksa Adeline.
"Sepertinya nyonya demam karena main hujan atau berendam tengah malam." ucap dokter membuat Dave melotot kesal.
"Kau pikir aku akan membiarkan istriku yang sedang hamil mandi hujan dan berendam tengah malam." bentak Dave membuat dokter pria itu melangkah mundur.
"Maaf tuan, tapi.."
"Sudahlah. Sekarang lakukan sesuatu agar demam istriku hilang!" titah Dave bahkan tanpa sadar menyebut Adeline adalah istrinya.
"Maaf tuan tapi wanita hamil tidak boleh sembarang mengkonsumsi obat karena itu saya sarankan agar dikompres dengan air hangat saja dan jangan lupa minum vitamin serta.."
"Dasar tidak berguna. Pergi saja sana!" usir Dave. Ia tidak memanggil dokter hanya untuk mendengar kalimat seperti itu.
Jack segera bertindak dan membawa dokter pria itu pergi.
"Saya akan mengambil kain bersih dan air hangat, tuan." ucap Rachel berinisiatif lalu melangkah pergi.
Dave menatap wajah Adeline yang pucat.
"Kita ke rumah sakit saja." ucap Dave akhirnya lalu bersiap menggendong Adeline, namun..
"Aku tidak mau Dave." Ucap Adeline lalu terbatuk. Entah mengapa tenggerokannya pagi ini terasa sangat sakit.
"Harus mau. Lagipula dokter tadi tidak benar. Mana mungkin kamu main hujan dan berendam tengah mal.." Dave menghentikan perkataannya saat melihat ekspresi Adeline.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE : Live Again To Change The Future
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Di kehidupan pertamanya, Adeline sangat bodoh dan begitu mempercayai sahabatnya, Rossa. Saat Rossa mendorongnya untuk terus mengejar cinta Dave Cakrayasa, Adeline pun menurut tanpa tahu bahwa Rossa hanya memanfaatkan diri...