Happy Reading!
Plok plok plok
"Ahh Dave" Desah Adeline keras. Saat ini ia berusaha menahan keseimbangan tubuhnya dengan berpegangan pada meja kerja di depannya sedang pria di belakang terus saja melakukan penetrasi pada kewanitaannya.
Tubuh Adeline yang sudah polos tanpa pakaian itu terus saja terhentak kuat, maju mundur seiring hujaman Dave pada tubuhnya. Bahkan kini tubuh keduanya sudah dipenuhi keringat meskipun ruangan itu menggunakan AC.
"Ahhh Dave pelann-pelann ahh" Pinta Adeline tapi toh tidak dihiraukan oleh Dave. Karena pria itu justru memegang erat pinggangnya kemudian menusuk semakin brutal. Adeline bisa merasakan milik Dave di dalam tubuhnya semakin membesar.
"Davee arghhhh" Tubuh Adeline tiba-tiba saja bergetar lalu cairan yang cukup banyak keluar dari kewanitaannya hingga membasahi milik Dave dan membanjiri karpet di bawah mereka.
Dave menghentikan gerakannya, menunda sementara pelepasannya untuk memeluk tubuh Adeline yang sudah lemas.
"Hah hah hah aku lelah." ucap Adeline yang kini duduk pasrah dipangkuan Dave.
"Kalau begitu istirahatlah." bisik Dave. Tapi kata-kata pria itu sama sekali tidak singkron dengan perbuatannya karena Adeline merasa tubuhnya sedikit terangkat lalu benda besar dan panjang kembali memasuki liangnya.
"Ahh Dave aku lelah." Keluh Adeline membuat Dave mengecup pelipis wanita itu yang sudah mengkilap karena keringat.
"Tapi aku belum keluar, sayang." ucap Dave lalu mulai menghentak dari bawah membuat Adeline kembali mendesah meskipun lemah.
Dave mulai meningkatkan laju hujamannya ketika miliknya terasa berkedut.
Plok plok plok
Adeline langsung melotot lalu tangannya segera memegang perut bagian bawahnya yang terasa kebas.
"Dave ahhh pelannn sedikitt" teriak Adeline namun Dave tetap bergerak cepat. Menumbuk ke atas dengan gerakan kasar.
"Ahhh ahhh" Desah Adeline keras dengan jari-jari tangan yang mencengkram kedua bahu Dave.
"Sedikit lagi hh" desah Dave tertahan lalu tiga hujaman keras terakhir, Dave segera menarik miliknya keluar hingga cairannya menyembur membasahi tubuh Adeline.
"Hah hah hah" Adeline mengatur napasnya lalu tumbang memeluk tubuh Dave. Ia benar-benar lelah.
Dave mengurut miliknya hingga semua cairannya keluar lalu mengelus punggung wanitanya.
"Ingin makan sesuatu?" tanya Dave lembut.
Adeline yang masih lemas hanya menggeleng pelan.
"Aku mau tidur." ucap Adeline membuat Dave menyamankan posisi wanita itu dipangkuannya lalu kembali memasukkan miliknya yang masih tegang meski sudah mencapai pelepasan.
"Aa Dave" Rengek Adeline membuat Dave tersenyum.
"Aku tidak akan bergerak. Sekarang tidurlah!" ucap Dave membuat tubuh Adeline tidak bergerak lagi, mungkin sudah jatuh tertidur.
Sebelum ikut memejamkan mata, Dave masih sempat mengirim pesan pada Jack, asistennya untuk meminta koki menyiapkan makan malam satu jam lagi.
Setelah satu jam tertidur, Dave segera membangunkan wanitanya. Sebenarnya ia tidak tega tapi Adeline harus makan dulu mengingat kondisi wanita itu yang sedang berbadan dua.
"Aku lemas Dave." keluh Adeline yang kini duduk di atas tempat tidur setelah membersihkan diri dan berpakaian, tentu saja dibantu oleh Dave.
Dave yang juga sudah selesai berpakaian segera mendekati Adeline. Pria itu jongkok dihadapan wanitanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE : Live Again To Change The Future
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Di kehidupan pertamanya, Adeline sangat bodoh dan begitu mempercayai sahabatnya, Rossa. Saat Rossa mendorongnya untuk terus mengejar cinta Dave Cakrayasa, Adeline pun menurut tanpa tahu bahwa Rossa hanya memanfaatkan diri...