🍃Adeline_27

53.4K 3.7K 157
                                    

Happy Reading!

Adeline melirik Dave yang sedang fokus dengan laptopnya.

"Dave." Panggil Adeline namun sepertinya pria itu terlalu fokus dengan pekerjaannya hingga tidak mendengar apapun.

"ck!" Adeline segera berdiri dan melangkah mendekati suaminya.

Tok tok

Dave mendongak saat mejanya diketuk oleh seseorang.

"Dave, aku lapar." Adu Adeline membuat Dave melirik jam yang ada di mejanya.

"Dua puluh menit lagi."

"Sekarang, Dave!" pinta Adeline membuat Dave menghela napas lalu melonggarkan ikatan dasi yang ia pakai.

"Sayang."

"Ck!" decak Adeline lalu melangkah menuju pintu.

Brakk

Dave meremas rambutnya lalu segera mengejar istrinya.

"Sayang." panggil Dave lalu berlari kencang saat sang istri semakin jauh.

"Akh sakit Dave." kesal Adeline saat Dave mencengkram tangannya.

"Mau ke mana?" tanya Dave tajam.

Adeline mendengus membuat Dave semakin marah.

"Sudah kuduga membawamu ke sini adalah kesalahan." ucap Dave membuat Adeline menepis cengkraman Dave.

"Lalu kau mau mengurungku di kamar seperti biasanya?" bentak Adeline marah.

Dave menatap sekitar lalu dengan sekali tarikan membawa Adeline ke dalam pelukannya.

"Lepas!" teriak Adeline memberontak.

Dave mengeratkan pelukannya lalu berteriak memanggil Jack.

"Mau apa?" tanya Adeline saat Jack datang bersama Rachel.

Dave melepas pelukannya pada Adeline lalu mengangguk ke arah Rachel.

"Maaf nyonya, kami akan membawa nyonya kembali ke rumah." ucap Rachel sopan.

Adeline tertawa lalu menepis tangan Dave yang masih memegang lengannya.

"Aku bisa jalan sendiri." ucap Adeline lalu melangkah lebih dulu diikuti Rachel dan Jack.

Dave menghela napas lalu segera kembali ke ruangannya.

Sepanjang jalan, Adeline memperhatikan sekitar dan langkahnya seketika berhenti saat melihat tempat yang ia cari.

"Nyonya." tegur Rachel.

"Aku lapar." ucap Adeline lalu melangkah memasuki kantin perusahaan.

Rachel dengan cepat mengikuti langkah istri tuannya sedang Jack langsung menghubungi Dave dan memberitahu jika mereka berada di kantin.

Adeline mencicipi semua kue yang disediakan di kantin perusahaan.

"Emm ini enak." guman Adeline lalu membersihkan bibirnya dengan tisu.

ADELINE : Live Again To Change The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang