Happy Reading!
Adeline menikmati sarapannya di dalam kamar. Dave kembali mengunci pintu dan Adeline sudah lelah untuk berteriak.
Trak
Adeline meletakkan sendok lalu menyudahi makannya meski ia bahkan baru memakannya beberapa suap.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" gumam Adeline lalu berbaring di sofa.
'Aku tidak mungkin bisa melawan Dave. Harusnya sejak awal aku tidak menemui Dave.' Batin Adeline lalu memejamkan matanya. Rasa sakit dan pegal masih mendera seluruh tubuhnya.
Ctar ceklek
Adeline tetap menutup matanya saat mendengar suara pintu yang terbuka.
Cupp
Adeline tetap diam setelah Dave mencium bibirnya.
"Mau makan sesuatu?"
Adeline membuka matanya lalu menatap Dave yang juga melihat ke arahnya.
'Aku harus membuat Dave percaya padaku agar bisa menemukan cara untuk kabur.' Batin Adeline lalu perlahan mengelus perutnya.
"Bayi kita lapar tapi aku tidak selera makan." ucap Adeline membuat Dave ikut menyentuh perut datar wanitanya.
"Bagaimana jika kita makan di luar?" tawar Dave membuat Adeline membelalak. Itu bagus. Ia harus mengetahui jalan-jalan sekitar sini untuk kabur nanti.
"Iya Dave. Ayo!" Ajak Adeline semangat lalu segera bangun.
"Pelan-pelan!" tegur Dave lalu merangkul pinggang Adeline untuk berjalan keluar dari kamar.
Adeline menatap datar lalu menjatuhkan kepalanya ke atas meja.
"Ada apa?" tanya Dave khawatir lalu mengusap punggung Adeline yang bergetar.
Adeline menggeleng lalu menangis. "Aku pikir kau akan mengajakku makan di restoran."
Dave menyudahi usapannya lalu menuang susu.
"Aku bilang kita akan makan di luar, bukan di restoran." ucap Dave lalu meletakkan susu dihadapan Adeline.
Adeline mengangkat kepalanya lalu menatap taman bunga di depannya. Setidaknya ini lebih baik dari pada sarapan di kamar.
"Dave."
"Hm?"
"Kau tidak pergi bekerja?" tanya Adeline setelah menghapus air matanya.
"Setelah kita sarapan."
"Aku boleh ikut?" tanya Adeline pelan.
Dave meminum kopinya lalu menatap Adeline.
"Kali ini apa rencanamu?" tanya Dave datar.
"Ren..rencana? Apa maksudmu?" gagap Adeline.
"Menikah atau menikah?" tanya Dave membuat Adeline diam berpikir.
'Untuk saat ini sebaiknya aku ikuti dulu maunya Dave.' batin Adeline lalu tersenyum.
"Setelah aku pikir-pikir. Memang sebaiknya kita menikah, Dave." ucap Adeline membuat Dave diam lalu berdiri.
"Mau ke mana?" tanya Adeline saat melihat Dave beranjak pergi.
"Mencari Jack."
"Untuk apa? Kita belum selesai sarapan?" tanya Adeline bingung.
"Meminta Jack menyiapkan pernikahan kita." jawab Dave santai membuat Adeline membelalak.
"Apa? Tapi kita bisa membahasnya nanti." ucap Adeline panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE : Live Again To Change The Future
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Di kehidupan pertamanya, Adeline sangat bodoh dan begitu mempercayai sahabatnya, Rossa. Saat Rossa mendorongnya untuk terus mengejar cinta Dave Cakrayasa, Adeline pun menurut tanpa tahu bahwa Rossa hanya memanfaatkan diri...