Happy Reading!
"Apa aku terlihat cantik?" tanya Adeline sambil berputar dihadapan Dave dengan setelan kantor yang ia beli tadi siang.
"Selalu cantik." puji Dave lalu melangkah dan berdiri dihadapan istrinya.
"Kenapa?" tanya Adeline bingung karena Dave menatapnya tanpa bicara.
"Tidak ada. Aku hanya berpikir jika kau begitu khawatir pada kandunganmu tapi sekarang malah minta bekerja." ucap Dave membuat Adeline tersenyun lalu mengalungkan lengannya di leher Dave.
"Bekerja hanya alibi saja, Dave. Sebenarnya aku ingin terus bersamamu." ucap Adeline pelan lalu menyeringai 'Sebenarnya aku hanya ingin menganggumu, Dave' batin Adeline.
Dave menghela napas lalu memeluk tubuh istrinya. "Baiklah. Untuk pertama kalinya aku merekrut karyawan untuk menemaniku bekerja." ucap Dave membuat Adeline menggeleng lalu mendorong dada Dave hingga pelukan mereka terlepas.
"Aku juga bisa membuat kopi?" tawar Adeline lucu.
Dave tertawa lalu menjepit pelan hidung Adeline. "Ada pekerjaan lain untukmu, sayang." ucap Dave serak.
"Benarkah? Apa?" tanya Adeline antusias.
Dave menunduk dan berbisik. "Aku sudah meminta Jack untuk mendesain ulang ruang istirahatku. Kita bisa bermain di sana saat pekerjaanku selesai."
Adeline melotot lalu menarik rambut Dave. "Untuk pekerjaan itu gajinya lebih mahal." ucap Adeline kesal.
Dave tersenyum lalu melepas tangan Adeline dari rambutnya. "Aku tahu." ucap Dave menyeringai lalu mengecup punggung tangan Adeline lembut.
"Tapi Dave "
"Hm?"
"Bukankah Nayla juga bekerja di sana?" Tanya Adeline membuat Dave diam.
Diamnya Dave membuat Adeline merubah ekspresi wajahnya.
"Dia tidak akan menyakiti bayiku lagi kan?" gagap Adeline membuat Dave dengan cepat menenangkan istrinya itu.
"Aku akan memecat Nayla, jika kau mau." ucap Dave membuat Adeline menggeleng cepat.
"Tidak Dave. Nayla akan semakin marah jika kau melakukan itu. Dan lagipula perusahaan itu milik keluarga Cakrayasa, Nayla juga punya hak untuk bekerja di sana." ucap Adeline namun kedua tangannya memeluk perutnya erat.
Dave melihat itu lalu mengangguk.
"Aku mengerti." ucap Dave lalu menggendong tubuh Adeline menuju tempat tidur.
"Dave, aku belum mengantuk." ucap Adeline saat Dave menyelimuti tubuhnya.
"Tapi aku sudah mengantuk, sayang." ucap Dave membuat Adeline tertawa.
“Ini baru jam sembilan, Dave." Dave melirik jam dan benar saja, baru jam sembilan.
"Mau bermain?" tawar Dave membuat Adeline segera menggeser tubuhnya.
"Tidak Dave, aku mengantuk." tolak Adeline namun Dave segera merengkuh tubuh istrinya itu.
"Ini baru jam sembilan." ucap Dave dan mulai mencumbu Adeline.
"Emmpp hhhh" Adeline mengalungkan lengannya di leher Dave. Membiarkan pria yang berstatus sebagai suaminya itu untuk mencium bibirnya.
Tok tok
"Dave emmpp ada orangg hhh" Beritahu Adeline dan berusaha mendorong wajah Dave yang kini bersarang di lehernya.
"Ck!"Decak Dave lalu beranjak menuju pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELINE : Live Again To Change The Future
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Di kehidupan pertamanya, Adeline sangat bodoh dan begitu mempercayai sahabatnya, Rossa. Saat Rossa mendorongnya untuk terus mengejar cinta Dave Cakrayasa, Adeline pun menurut tanpa tahu bahwa Rossa hanya memanfaatkan diri...