Happy reading 💕
•
•
•
•
•Weekend memang seharusnya digunakan untuk bersantai setelah penatnya bekerja selama sepekan lamanya. Seokjin pun demikian, ia meminta izin pada sang suami untuk bersantai saat libur seperti ini. Tentu saja diizinkan, toh mereka memang lelah bekerja. Tidak perlu memikirkan tentang rumah yang berantakan, banyak jasa yang tersedia di zaman yang modern seperti ini. Termasuk jasa pesan antar makanan.
Seokjin memutuskan untuk menonton film yang belum sempat ia tonton sebelumnya karena terlalu sibuk, berniat menontonnya secara maraton dan makan jika perutnya terasa lapar nanti.
Seokjin yang baru selesai mandi langsung memposisikan diri di depan televisi dengan merebahkan dirinya pada sofa agar nyaman. Nanti juga Jungkook pasti mencarinya ketika bangun.
Di sisi lain, Jungkook terlihat menggeliat dalam tidurnya dan mulai terbangun saat meraba kasur sebelahnya terasa kosong, ia langsung mencari Seokjin setelah mandi terlebih dulu. Sepertinya Seokjin telah memesan makanan untuknya dan Seokjin sendiri, karena makanan yang sudah tersaji di atas meja makan.
Jungkook merasa perutnya belum lapar kembali berjalan mencari Seokjin, ia hanya ingin memeluk Seokjin untuk bermanja. Ia menemukan Seokjin yang tengah berbaring dengan nyaman pada sofa di ruang tengah, memakai baju dan celana pendek membelakanginya. Entah mengapa Seokjin terlihat seksi sekali di mata Jungkook, begitu menggoda.
“Hei dah bangun?” sapa Seokjin pada suaminya yang menyentuh pinggulnya dari belakang.
“Gak ada yang bisa aku peluk, jadi aku bangun.” Jungkook berjalan dan duduk di samping Seokjin.
“Manja banget sih, suami siapa?” goda Seokjin. Ia mengerang geli saat Jungkook mengendus lehernya.
“Kenapa duduk? Tiduran lagi yuk biar bisa sambil aku peluk.” Jungkook merebahkan tubuhnya di belakang Seokjin, dan menarik suaminya itu untuk segera berbaring.
Seokjin kemudian berbaring di lengan Jungkook yang berada di belakangnya, sebelah tangannya lagi digunakan untuk memeluk pinggang Seokjin yang amat ramping. Sepertinya Jungkook merasakan bagian bawahnya mulai berkedut, Seokjin terlalu indah untuk Jungkook abaikan.
“Yang, kangen,” bisik Jungkook tepat di telinga Seokjin. Ia merasa Seokjinnya terlalu fokus pada film dan mengabaikannya, menggodanya seperti ini pasti atensinya kembali padanya.
Seokjin merasa merinding, ia tahu pikiran Jungkook jika sudah seperti ini. Ia masih ingin menonton film, tapi ia juga tidak bisa sepenuhnya mengabaikan sang suami.
“Aku ga kemana-mana yang, dari semalem kan kamu peluk aku terus.” Seokjin mencoba sedikit mengulur waktu.
Jungkook yang merasa dirinya masih diabaikan mulai memeluk Seokjin lebih erat. Jungkook juga menciumi puncak kepala Seokjin dengan penuh sayang.
“Yangggg, aku mau nonton ih!” protes Seokjin. Pasalnya Jungkook menggigiti telinganya dengan gemas, fokusnya kan jadi hancur sepenuhnya.
Jungkook kembali menghancurkan fokus Seokjin, kali ini ia memasukkan sebelah tangannya pada kaos yang Seokjin kenakan, jari telunjuk dan jari tengahnya bergerak seperti gestur orang yang sedang berjalan. Bergerak dengan perlahan, inci demi inci pada permukaan perut Seokjin. Berakhir dengan mengelus perutnya perlahan dan bermain pada pusarnya.
Tubuh Seokjin merinding, tentu saja. Gairah juga ikut hadir padanya. Bayangkan saja telapak tangan yang lebar dan hangat itu bermain-main pada tubuh yang tidak tertutup kain. Rasanya benar-benar sulit dideskripsikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seokjin's Heaven 🔞
FanfictionKim Seokjin Bottom! All member Top! Ga suka boleh skip😉 Start : Mei 2020 End : - Update suka-suka 👀