Happy reading 💞
°
°
°
°
°Pukul lima sore memang rawan terjadinya kemacetan yang diakibatkan banyaknya pegawai yang pulang kerja dan anak-anak sekolah. Transportasi umum pun penuh dengan mayoritas tersebut, salah satunya kereta.
Taehyung menjadi salah satu pengguna transportasi umum tersebut, ia rela berdesakan dengan penumpang lain untuk menghemat pengeluarannya. Gajinya per bulan hanya cukup untuk makan, kost, dan kendaraan umum seperti ini. Tidak ada foya-foya karena sedang menabung untuk membeli rumah dan menikah, meskipun calonnya belum ada ya tidak ada salahnya kan mengumpulkan uang?
Sore ini seperti biasa, Taehyung pulang bekerja dengan menaiki kereta. Ia hampir tertinggal untung saja seseorang menarik tangannya hingga ia berhasil masuk menerobos kerumunan.
Kereta sangat penuh dan sesak, para penumpang yang berdiri saling berdesakan. Taehyung memperhatikan seseorang yang menarik tangannya barusan, genggamannya belum dilepaskan. Ia masih ditarik dan dibawa hingga ujung gerbong. Dekat dengan toilet.
“Ehemm, terima kasih banyak ya,” ucap Taehyung saat keduanya sudah menemukan tempat yang tidak terlalu berdesakan. Lumayan juga, pikir Taehyung.
“Iya sama-sama,” jawabnya singkat.
Taehyung berdiri tepat di belakang orang yang menariknya ini. Tidak ada jarak antar keduanya. Malah bokong orang ini mengenai tepat di kejantanan milik Taehyung.
“Ehemm,” Taehyung berdeham kering, setidaknya ia harus tahu nama orang yang membantunya kan?
“Namamu siapa?” tanya Taehyung basa-basi.
“Kim Seokjin, siapa namamu?”
“Aku Kim Taehyung. Salam kenal Seokjin,” ujar Taehyung dengan senyum kotaknya.
Seokjin itu tampan sekali, hanya saja tidak ada senyum yang tercipta dari bibir plumpy nya itu. Sosoknya terlalu menarik untuk diabaikan Taehyung.
Taehyung jadi memperhatikan Seokjin lebih detail, tubuhnya terbentuk sempurna. Bahunya lebar dan tegap dengan pinggang yang ramping, pantatnya pun terasa sekal saat tidak sengaja mengenai Taehyung. Ia segera menggelengkan kepalanya, pikirannya tidak boleh kotor. Apalagi ia tidak mengenal orang ini, nanti ia dikira pelaku pelecehan.
Tapi yang membingungkan, Seokjin seperti sengaja terus menerus menabrakkan pantatnya pada Taehyung. Padahal ia sebisa mungkin menghindar, tapi jika seperti ini ia pun tidak sanggup. Penisnya mulai mengeras di balik celana yang dipakainya.
“Unghh,” desah Seokjin membuat Taehyung terkejut. Apakah ia salah dengar?
Taehyung menajamkan pendengarannya untuk memastikan jika telinganya itu masih sehat. Ia terlonjak saat Seokjin sedikit merunduk dan menggesekkan pantatnya pada penis Taehyung.
“Fuck,” umpat Taehyung pelan.
Ia menutupi wajahnya dengan sebelah tangan, godaan setan macam apa ini. Ingin dihentikan pun dirinya terlanjur menikmati, ia hanya bisa mendesis pelan dan membiarkan Seokjin melakukan apapun padanya.
Seokjin membalikkan tubuhnya hingga menghadap pada Taehyung, matanya tampak sayu dan “needy”. Sepertinya Seokjin sudah gila, dan Taehyung juga sama gilanya karena menyukai Seokjin yang seperti ini.
“Taehyung, bisa bantu aku?” tanya Seokjin. Ia menarik tangan Taehyung dan meletakkannya di atas penis Seokjin yang ternyata sudah basah dibalik celananya.
Taehyung tentu melotot, apakah ia harus melakukan seks di tempat seramai ini? Tapi tatapan Seokjin yang memohon tidak mungkin ia tolak, kapan lagi ada kesempatan emas seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seokjin's Heaven 🔞
FanficKim Seokjin Bottom! All member Top! Ga suka boleh skip😉 Start : Mei 2020 End : - Update suka-suka 👀