13

170 32 14
                                    

Bona yang pulang kerumah dengan keadaan mood yang tidak baik karena kejadian tidak terduga diplaza, dimana dia dengan Dohwan bertemu dengan Juyeon.

Bona masuk kerumahnya setelah memastikan mobil Dohwan sudah meninggalkan pekarangan rumahnya, Dia memutuskan untuk pulang kerumahnya karena Nyonya Kim memintanya untuk pulang kerumah, tidak ke apartemen miliknya.

Bona yang sudah sangat lelah berjalan melewati Tuan dan Nyonya Kim yang sedang menonton TV menuju kamarnya.

"Kamu sudah pulang sayang.?" Nyonya Kim melihat kepulangan Bona.

Bona menghentikan langkahnya "Iya Bun, Bona ganti baju dulu ya Bun." Jawabnya sembari melanjutkan langkahnya.

Tuan dan Nyonya Kim yang meihat Bona begitu lesu saling melempar pandang.

"Aku akan tidur lebih dulu, kamu urus saja ya." Tuan Kim beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

"Jangan lupa naikkan suhu ruangannya." Nyonya Kim mengingatkan dan diangguki oleh suaminya.

Tidak membutuhkan waktu lama, Bona yang sudah terlihat lebih segar dengan wajah yang sedikit basah dan tentu saja baju yang sudah beralih menjadi piama berjalan menuju sang Bunda dan duduk disampingnya.

"Jadi apa yang ingin Bunda bicarakan.?" Tanpa basa basi Bona bertanya.

"Minumlah dulu, kamu baru pulang. Apa tidak haus.?" Nyonya Kim memberikan segelas air mineral kepada putrinya itu.

Bona yang memang haus langsung meminumnya.

"Bagini sayang...." Nyonya Kim menjeda ucapannya, dia merasa ragu untuk menyampaikan apa yang hendak dia bicarakan dengan Bona.

Nyonya Kim rasa cukup suaminya saja lah yang berbicara perihal ini dengan Bona, tanpa harus ikut campur. Tapi suaminya mengatakan bahwa masalah ini bukanlah masalah yang hanya menyangkun Tuan Kim dengan Bona saja, tapi Nyonya Kim pun ikut andil dalam masalah ini.

Bona yang melihat keraguan dalam raut wajah sang Bunda "Kenapa Bun.? Apa yang ingin Bunda bicarakan.?"

"Begini, Bunda ingin berbicara tentang masalah yang Ayah singgung." Nyonya Kim meraih tangan Bona dan menariknya keatas pangkuannya.

Bona membuang nafasnya kasar "Bun, Bona sudah katakan bahea Bona tidak mau." Bona menahan emosinya, sampai kapan dia akan berurusan dengan masalah yang itu itu saja.

"Tapi sayang, Ayah dan Bunda tidak akan memintamu untuk melakukan ini jika kami tidak memiliki alasan. Kami sudah berjanji kepada mereka, cobalah mengerti sayang." Nyonya Kim memohon.

"Mengerti bagaimana sih Bun.? Mengerti untuk Bona kehilangan masa depan Bona.? Apa Bona harus menyerahkannya.?"

"Kamu tidak akan kehilangan masa depanmu sayang, cobalah untuk bertemu dulu, setidaknya kamu tau bahwa anak teman Ayah dan Bunda bukanlah orang yang sembarangan."

"Coba bertemu dulu.? Bun, Ayah begitu ngotot akan menikahkan Bona dengan anak temannya itu, apa jika Bona bertemu dengan mereka Ayah akan menerima keputusan Bona.? Tidak bukan.?" Bona memalingkan wajahnya kearah TV, dia tidak ingin melihat raut wajah sang Bunda yang sulit diartikan itu.

"Kamu memang tidak memiliki pilihan didalam masalah ini, tapi setidaknya Ayah dan Bunda tidak akan memiarkan kamu berdampingan dengan pria yang tidak baik." Nyonya Kim mengeratkan genggamannya.

"Pria yang Ayah dan Bunda pilih memang pasti baik, Bona mengakui itu. Tapi Bona sudah memiliki orang lain didalam hati Boan Bun. Bunda pun tau itu."

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang