42

368 40 58
                                    

Setelah kepergian Dohwan, Bona dengan mata nyalangnya menatap Juyeon yang masih berdiri mempertahankan sikapnya.

Setelah membenarkan penampilannya Bonapun berucap "Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak ingin melihatmu berada diapartemen ini."

Juyeon tersenyum getir "Apa yang akan terjadi jika aku tidak datang.?"

"Kau bodoh atau bagaimana.?"

Juyeon menggangguk mengerti maksud ucapan Bona, dia menundukkan kepalanya. Dengan mata terpejam Juyeon menghela nafasnya.

Disisi lain, Bona yang merasa tidak ada yang perlu dibicarakanpun membalikkan tubuhnya berniat masuk keadalam kamarnya.

"Son Jiyeon.!"

Tanpa menghiraukan panggilan Juyeon, Bona terus melangkahkan kakinya.

"Son Bona.!" Panggi Juyeon lagi dengan nada sedikit keras, tapi bukan bentakan.

Mendengar Juyeon memanggilnya lagi, dengan cepat Bona berbalik dan menatapnya nyalang "JANGAN MEMANGGILKU DENGAN NAMA ITU.! AKU TIDAK SUDI.!" Teriaknya tidak terima dipanggil dengan marga suaminya.

Dengan dada yang naik turun karena marah, Bona kembali membalikkan tubuhnya dan melanjutkan langkahnya.

"Satu janji saja." Ucap Juyeon tiba-tiba, membuat Bona kembali menghentikan langkahnya.

"Bahkan untuk menepati satu janji saja kamu tidak bisa." Lanjutnya lirih, jujur saja saat ini hatinya begitu hancur.

"Ck! Tidak usah membesar-besarkan masalah. Aku sudah dewasa dan sedikitpun kamu tidak memilki hak atas diriku." Ketus Bona tanpa membalikkan tubuhnya.

"Selama pernikahan kita, apa kamu pernah merasa bahagia.?" Lirih Juyeon.

"Sepertinya kamu benar-benar bodoh. Apa kamu pernah melihatku bahagia.?" Bona menjawab pertanyaan Juyeon dengan pertanyaannya.

Mendengar jawaban Bona, Juyeon hanya bisa tersenyum getir "Apa dengan melanggar sumpahku  pada Tuhan akan membuatmu bahagia.?"

"Aku bahkan tidak ingat sudah berapa kali aku meminta cerai kepadamu." Jawab Bona.

Ditatapnya nanar punggung kecil Bona. Sunggu, saat ini hatinya sangat sakit. Pujaan hatiny sudah sukses memporak porandakan perasaan yang selama ini Juyeon pertahankan "Kamu tau.? Saat ini aku bahkan tidak mengenali sosok bernama Bona yang ada dihadapanku. Wanita lembut yang mampu menarik seluruh hati dan hidupku hanya dengan senyumannya."

“Sepertinya wanita yang sudah menarikku dari keterpurukan dan kegelapan sudah menghilang.” Dengan Suara yang kian melirih, Juyeon melanjutkan ucapannya.

"Omong kosong macam apa itu.?" Jawab Bona tidak peduli.

Juyeon kembali menunduk, berpikir keputusan apa yang harus dia ambil "Jika itu memberimu kebahagiaan, maka aku akan melanggargar janjiku pada Tuhan." Juyeon menjeda ucapannya dan menarik nafasnya "Haahhhh~." Mengangkat kepalanya dan kembali melihat Bona yang masih memunggunginya "Mari kita akhiri semuanya."

Sungguh, nafas Juyeon tercekat tertahan di tenggorokannya. Menahan panas dipelupuk matanya Juyeon melanjutkan ucapannya "Son Bona, mulai hari ini aku menarik kembali namaku atas dirimu, dan aku akan mengembalikanmu lagi kepada keluargamu." Juyeon kembali menjeda ucapannya. Hatinya sakit, sangat sakit, dengan tenggorokan yang terasa menyakitkan Juyeon memaksakan dirinya untuk melanjutkan ucapannya.

"Kamu bisa memiliki namamu kembali sebagai Kim Bona." Lanjutnya menahan tangis. Juyeon sangat ingin menangis, mengeluarkan segala perasaan yang terus menusuk hatinya.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang