15

179 28 20
                                    

Setelah pertandingan basket selesai, Bona langsung melesat meninggalkan kedua sahabatnya dan menghampiri kekasihnya, dia sama sekali tidak peduli dengan keberadaan Juyeon.

Juyeon berdiri dari duduknya "SUNBAE, BONA SUNBAE." Dia berteriak sekencang yang dia bisa.

Bona yang sudah dilapang basket berbalik dan mengalihkan pandangannya kearah Juyeon.

Juyeon dapat melihat dengan jelas wajah Bona yang kesal dan tidak bersahabat itu.

"AKU AKAN MELAKUKAN APAPUN SAMPAI AKU MENDAPATKANMU KEMBALI." Juyeon melanjutkan teriakannya.

"WOOOHHHHH." Suara riuh dari para mahasiswa yang berada disana.

"Semoga kamu beruntung." Salah satu mahasiswa menepuk pudak Juyeon, memberinya semangat

Dohwan menghampiri kekasihnya yang masih mematung setelah mendengar teriakan Juyeon "Kembali.? Apa maksud dari kalimatnya itu.?" Tanya Dohwan, dengan kerutan diwajahnya.

Bona menggeleng "Entah, aku sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran orang satu itu." Bona masih dengan wajah yang masam.

"Sudah jangan dipikirkan, biarkan dia melakukan apapun yang ingin dia lakukan, lagipula hanya tersisa satu bulan. Dan sudah dipastikan dia tidak akan mendapatkanmu." Dohwan mengedipkan matanya sebelah.

"Kita jadi kan ke pesta temanku.?" Lanjut Dohwan yang mendapat anggukan dari Bona sebagai jawaban.

...

"Kalau begitu aku duluan Nuna." Pamit Juyeon kepada Minju dan Jisoo.

Sebelum Juyeon melangkahkan kakinya, tangan Minju terlebih dahulu terjulur menggenggam pergelangan tangan Juyeon dan menghentikan pergerakannya.

"Apa kamu tidak lelah.?" Tanya Minju, sebenarnya Minju merasa kasihan kepada Juyeon, bagaimanapun perbuatan Bona kepada Juyeon sudah diluar batas.

Jika hanya terjadi sekali dua kali Minju masih bisa mentolelirnya tapi ini sudah terjadi selama dua bulan dan tidak ada kemajuan sedikitpun. Bona benar-benar menutup mata dan hatinya.

Juyeon hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Minju.

"Tidak bisakah kamu menyerah saja.? Sebagai gantinya, jadilah sahabat Bona. Tidak selalu harus menjadi kekasih bukan jika ingin menjaganya.?" Lanjut Minju.

Masih dengan senyumannya "Kamu benar Nuna, tapi untuk yang satu ini aku tidak bisa menyerah. Aku tau Nuna pasti merasa tidak enak kepadaku, tapi ini juga demi kebaikanku sendiri." Jawab Juyeon.

"Aku hany-."

"Aku tau, Nuna pasti sangat mencemaskanku. Tapi aku benar-benar baik-baik saja." Juyeon memotong omongan Minju.

"Kamu tau kan, kamu tidak akan bisa mendapatkannya.?" Jisoo bertanya dan lebih tepatnya dia mengingatkan.

"Aku tau, ini tidak akan mudah. Karena itu aku pun tidak akan mudah menyerah."

"Kalau begitu, aku pulang duluan Nuna, sampai jumpa lagi." Juyeon melangkahkan kakinya menjauh dan diikuti oleh Eunbi, Eunbi sudah muak berada di sana.

Minju dan Jisoo yang melihat senyum Juyeon yang tidak pernah luntur itu merasa bersalah. Aneh bukan.? Mereka tidak melakukan kealahan apapun tapi mereka merasa bersalah, tapi mungkin karena mereka tidak melakukan apa-apa itu yang membuat mereka merasa bersalah.

"Aku harap Bona melihat sedikit saja ketulusan Juyeon." Gumam Minju.

....

"jadi kita akan membawakan lagu apa.?" Tanya Yujin tatkala Juyeon masuk kedalam apartemen.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang