33

191 30 104
                                    

Juyeon terbangun dari tidurnya karena terusik oleh suara alarmnya, dengan cepat dia mematikan alarm dan segera mendudukkan tubuhnya.

"Hahhh~." Beberapa hari ini Juyeon terbangun dengan helaan nafasnya.

Setelah kepulangannya beberapa hari lalu, tubuh Juyeon belum juga pulih sepenuhnya.

Terkadang dia sangat lemas dan tidak bertenaga. Tapi kebiasaan tetaplah kebiasaan, walaupun tubuhnya lemas, Juyeon tetap bangun pagi, walau harus dibantu dengan alarm tapi tetap saja tubuh Juyeon akan mudah terbangun dan dia tidak akan membuat alarmnya terus menerus berdering lalu Juyeon akan memulai harinya dengan sedikit berolah raga.

Juyeon menghindari olehraga berat seperti mengangkat beban, dia lebih memilih berjalan-jalan dan bersepeda atau hanya peregangan santai.

Setelah membersihkan kamar dan membasuh wajahnya, Juyeon keluar kamar dan meminum satu gelas air mineral, lalu dia membuka kulkas dan mengecek bahan makanan yang ada didalam kulkas.

"Sepertinya aku harus berbelanja." Gumamnya melihat isi kulkas yang hanya menampakkan tiga butir telur dan beberapa buah dan sayur.

....

Olahraga kali ini cukup berjalan-jalan mengelilingi taman kota selama 30 menit, dia tidak akan memaksakan dirinya untuk berolahraga, mengingat tubuhnya yang belum pulih sepenuhnya.

Hari masih begitu pagi, jam masih menunjukkan pukul tujuh.

"Aku harus cepat-cepat pulang bukan.?" Tanyanya pada dirinya sendiri setelah melihat layar ponselnya.

Juyeon bangkit dari duduknya dan mulai melangkahkan kakinya menuju mini market terdekat, pria itu benar-banar akan berbelanja untuk mengisi kembali kulkasnya.

Sampai dimini market, tanpa menunggu lama Juyeon langsung mengambil troli belanja dan mulai mengelilingi mini market.

"Daging, sayur, buah, susu, sereal, makanan ringan, jelly,,,," Gumamnya sambil melihat tatanan makanan dan minuman dikiri dan kanannya.

"Juyeon." Panggil seseorang dari arah belakang dan menghentikan langkah Juyeon.

Juyeon berbalik dan menemukan seorang wanita yang dia kenal "Luda." Ucapnya.

Luda melangkah mendekati Juyeon, sebenarnya dia ragu untuk memanggil Juyeon karena dia tidak terlalu yakin jika yang dilihatnya benar-benar sosok Juyeon.

"Kamu sedang berbelanja.?" Tanya Luda tatkala jaraknya dengan Juyeon memendek.

Juyeon mengangguk "Kamu sedang apa.?" Juyeon melanjutkan langkahnya dengan Luda yang ikut melangkah mensejajarkan dirinya dengan Juyeon.

"Emmm, aku sedang bermain game." Jawab Luda dengan nada seriusnya.

Halis Juyeon bertaut, dia menengok menatap Luda dengan wajah bertanyanya "Hah.?" Bingungnya.

Luda terkekeh geli melihat wajah bingung Juyeon "Aku hanya bergurau, mana ada bermain game ditempat seperti ini." Luda menaikkan tangannya menunjukkan keadaan sekitarnya "Lagipula, pertanyaanmu itu aneh. Aku datang kesini ya pasti untuk berbelanja." Lanjutnya masih dengan kekehannya.

Juyeon kembali mengangguk, dia mengatupkan bibirnya "Bagaimana liburanmu.?" Tanya Juyeon sekedar basa basi, sebenarnya Juyeon merasa sedikit canggung jika harus berduaan dengan Luda seperti ini.

Juyeon tidak bisa mengindari Luda dan mengabaikan keberadaannya, bagaimanapun dia dan Luda adalah teman satu almamater. Lain hal jika ada Seola dan Yujin, mungkin pertemuan ini akan menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

Kedua tangan Luda penuh dengan sereal, dia menatap sereal itu begantian "Menurutmu mana yang lebih enak.?" Luda memperlihatkan kedua sereal ditangannya, melupakan pertanyaan Juyeon.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang