10

228 29 7
                                    

Hari ini Juyeon yang ditemani Taemin pergi ke butik langganan keluarga Son untuk melakukan Fitting baju.

Tuan Son, Nyonya Son dan juga Kangjoon sudah terlebih dahulu melakukan Fitting baju dihari sebelumnya.

Kim Taemin adalah sahabat Juyeon dari kecil, mereka bertemu dipesta perusahaan yang rutin diselenggarakan oleh Tuan Son.

Karena pesta Tuan Son merupakan pesta Perusahaan, kehadiran anak kecil merupakan hal yang sangat jarang, Juyeon kecil yang memang sudah Tuan Son kenalkan dengan banyak partner bisnisnya diikutsertakan kedalam pesta itu, begitupun dengan Temin, mereka berdua berangsur-angsur mengenal dan semakin lama semakin dekat, tidak jarang Juyeon kecil menginap dirumah Taemin begitu pula sebaliknya.

Walaupun umur Juyeon berada dibawah Taemin tapi Juyeon hampir tidak pernah memanggil Taemin dengan sebutan Hyung. Mungkin karena pertemanan mereka yang sudah cukup lama dan juga Teamin yang merupakan asisten Juyeon di perusahaan Tuan Son.

Sebenarnya Taemin bisa saja mengundurkan diri dari posisinya sekarang dan memegang perusahaan Ayahnya. Tapi Taemin lebih memilih bekerja di perusahaan Tuan Son dan menjadi tangan kanan sahabatnya Son Juyeon, dengan segudang cerita yang Taemin tau dan saksikan, dia enggan untuk meninggalkan Juyeon sendirian.

"Apa aku terlihat keren.?" Juyeon berkaca merapihkan jasnya.

"Kamu merasa keren.?" Temin memicingkan matanya.

Sambil menaik turnkan halisnya "Tentu saja, Son Juyeon selalu keren dan tampan."

Taemin hanya menggelengkan kepalanya "Son Juyeon tidak pernah melakukan itu."

"Benarkah.?" Dengan wajah mengejek Juyeon menjawab ucapan Taemin.

"Ishh, sudahlah cepat kita masih harus ke kantor. Ada beberapa berkas yang harus kamu tanda tangani." Taemin berlalu meninggalkan Juyeon mulai mengganti bajunya kembali.

...

Didalam mobil Taemin melirik Juyeon yang duduk dikursi penumpang "Seo."

"Emmmm.?" Juyeon menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang sedang dia teliti.

Taemin yang sudah tau seluruh kehidupan Juyeon bertanya "Apa kamu benar-benar tidak akan naik podium.?"

"Tidak, ini belum saatnya. Cukup dulu aku dikenal oleh partner bisnis Papah, untuk sekarang aku belum siap." Juyeon menyimpan berkas yang sedari tadi dia teliti.

"Kenapa.? Kamu takut.?" Tanya Taemin.

"Takut.? Aku bukan Juyeon kecil. Aku sudah cukup dewasa untuk merasa takut. Lagi pula itu sudah terjadi, tidak ada yang perlu disesali dan ditakutkan lagi."

"Bagus jika seperti itu."

FLASH BACK ON

Didalam sebuah gudang gelap dan dingin seorang anak laki-laki menangis terisak dalam duduknya, dia diikat disebuah kursi dengan mata dan mulut yang dibungkam oleh kain. Kepalanya tertutup sempurna oleh kain berwana hitam.

Krreeekkkkk

Pintu gudang terbuka dengan tiga pria dewasa memasuki gudang.

"Kami sudah mendapatkannya Tuan." Seorang pria kekar berkepala pelontos membuka kain yang menutupi kepala anak laki-laki itu.

"Lakukan sesuai rencana dan kirim rekamannya padaku.!!!" Perintah pria yang menggunakan setelan jas lengkap dengan dasinya.

"Errrgghhhhh, Errrgggghhhhhh." Erangaan terdengar dari anak laki-laki itu. Dia meronta-ronta mencoba meloloskan diri dari tali yang melilit tangan dan kakinya.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang