30

271 33 61
                                    

setelah pertemuan yang tidak tidak terduga, mereka memutuskan untuk berkeliling pasar tradisional dan kembali ke hotel ketika langit mulai menguning dan saat ini Bona dan Juyeon sedang berada di restoran hotel.

Bona menolak makan diluar karena tidak ingin mengulur waktu yang membuatnya semakin lama berada dilura berdua dengan Juyeon.

Juyeon melirik pada staff hotel dan memberikan isyarat agar mempersiapkan tempat dan juga segala sesuatu yang Bona butuhkan, staf hotel itu mengerti dan menuntun mereka berdua menuju ruangan VIP, dimana ruangan itu memiliki pemandangan langsung menuju sebuah pantai pribadi dan sudah dipastikan ruangan itu hanya ditujukan kepada keluarga inti pemilik hotel.

“Aku kira kita akan makan ditempat tadi.” Bona sedikit menggerutu, keinginannya makan di restoran hotel tidak lebih untuk menghindari situasi dimana dia hanya berduaan dengan Juyeon.

Tapi nyatanya baik diluar hotel ataupun didalam hotel nasibnya berakhir dengan acara ‘berduaan’ dengan Juyeon.

“Disini jauh lebih indah dan nyaman.” Ucap Juyeon menyamankan duduknya.

Staff holet kembali masuk kedalam ruangan dan menyajikan makanan yang sudah Bona pesan sebelumnya.

“Selamat menikmati.” Ucapnya sambil tersenyum simpul kepada Juyeon.

Juyeon mengerutkan keningnya dan tidak lama tersenyum sekedar membalas keramahan staff holetnya.

“Kamu yakin tidak akan makan.?” Bona menatap makanan yang sudah tersaji didepannya.

Juyeon mengambil steak yang ada dihadapan Bona dan mulai memotong daging steaknya menjadi beberapa bagian, dan setelah dirasa ukurannya sudah cukup untuk sekali suap, Juyeon meletakkan kembali steak itu dihadapan Bona “Tidak aku sudah kenyang, kamu saja yang makan.”

Bona melihat perlakuan Juyeon hanya menganggapnya angin lalu dan tidak terlalu memikirkannya, dia mulai memakan semua makanan yang dia pesan.

....

Setelah menyelesaikan makan malamnya Bona dan Juyeon langsung berpindah kedalam kamar hotel dan memutuskan untuk beristirahat.

Bona sudah berganti dengan piyamanya dan Juyeon pun sudah menggunakan stelan kebanggaannya yang hanya kaus oblong dengan celana pendek.

Bona yang merasa Bosan keluar dari kamar dan duduk disamping Juyeon yang tengah asik dengan gamenya, TV yang menyala hanya bisa menarik perhatian dari Bona.

Bona sama sekali tidak terganggu dengan kebiasaan Juyeon yang fokus pada ponsel dan gamenya, dia bahkan sangat bersyukur atas kebiasaan Juyeon yang satu ini dan secara tidak langsung membuat interaksinya dengan Juyeon menjadi lebih sedikit.

Pipppp Pipppp

Suara bel kamar hotel membuat Bona menatap Juyeon yang masih asik dengan gamenya.

“Kamu memesan sesuatu.?” Tanya Bona dengan nada ketusnya.

Juyeon menggeleng “Tidak, aku tidak memesan apapun. Aku kira kamu yang memesan sesuatu.”

Pipppp Pipppp

Bel kamar hotel kembali berbunyi. Bona mendelik menatap Juyeon, dirasa manusia dihadapannya ini tidak akan beranjak dari duduknya mau tidak mau dan dengan terpaksa Bona berdiri dan berjalan untuk membuka pintu kamar hotelnya.

“Ada yang bisa saya bantu.?” Bona tersenyum menatap staff holet dengan sebuah buket bunga yang cukup besar dan tersusun sangat cantik.

“Ada bingkisan untuk Nyonya Son Jiyeon.” Staff hotel itu memberikan buket bunga kepada Bona.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang