9

168 28 15
                                    

"Sayang, aku ketoilet dulu ya." Dohwan melepaskan tautan tangannya.

Sebelum Dohwan beranjak Bona menahannya "Mau pesen apa.? Biar saat Oppa datang pesanannya sudah ada dimeja."

Seolah berpikir Dohwan menyentuh dagunya dengan telunjuk "Emmm, Latte sama Croissant aja." Yang diangguki oleh Bona.

....

"Aku mau berjuang dulu ya." Juyeon melepaskan apron yang dia kenakan.

"Kamu serius mau menemuinya.?" Eunbi yang belum mengetahui kisah baru Juyeon menahan tangan Juyeon agar tidak menghampiri Bona.

Eunbi jelas-jelas tau siapa Bona dan apa Bona bagi Juyeon, sama seperti Juyeon dengan sekali lihat saja Eunbi akan langsung mengenali Bona.

Bagaimana tidak, sebelum Juyeon sering menghilang tanpa kabar dan frekuensi bertemu mereka menipis seperti sekarang ini Juyeon sering menceritakan kisahnya dengan Bona dan tidak jarang Juyeon memperlihatkan foto Bona hanya untuk pamer bahwa dia sudah bertemu dengan bidadari katanya.

"Serius lah, aku akan membuat dia memandang dan jatuh cinta kepadaku.?"

"Tapi tadi.."

Sebelum menyelesaikan kalimatnya Juyeon dengan cepat menimpali "Aku tau, semua akan baik-baik saja. Ini bukan waktu yang sebentar, aku tidak tau apa saja yang sudah dia lewati. Aku hanya sedang mencoba menjaga janjiku."

Eunbi yang masih ragu tidak bisa berbuat apa-apa, karena Juyeon yang dia kenal tidak akan pernah mendengarkan perkataannya "Sana pergi, urusi urusan mu itu." Ketusnya.

Juyeon keluar dari Counter dan menghampiri Bona.

"Selamat siang Sunbae, aku boleh duduk disini.?" Sapa Juyeon langsung mendudukkan dirinya didepan Bona dengan senyum tulus yang tidak pernah dia lepas ketika berhadapan dengan Bona.

Bona yang jengah melihat Juyeon dengan perangainya hanya memutar bola matanya.

"Apa Sunbae belum memesan sesuatu.?" Tanyanya sekedar membuka obrolan.

"Apa kamu tidak bisa melihat meja kosong ini.?" Jawabnya sinis.

"Ehehehee, kalau begitu aku akan memesan." Juyeon menggaruk tengkuknya dan melambaikan tangannya kearah Eunbi, menandakan bahwa dia akan memesan sesuatu. Eunbi yang mengerti langsung menghampiri meja yang Bona dan Juyeon tempati.

"Ada yang bisa saya bantu.?" Setibanya dia dimeja Bona dan Juyeon.

"Emmm, aku ingin pesan Ice Americanonya dua, Strawberry Shortcake nya satu, Waffle nya satu."

Bona yang awalnya akan membuka suara tiba-tiba terhenti karena pesanan yang dibuat oleh Juyeon. Bona terheran bagaimana Juyeon bisa tau apa yang akan dia pesan. Seingatnya dia tidak pernah memberi tahu Juyeon apa yang dia suka dan tidak suka, tapi bagaimana Juyeon bisa tau.

Jangankan menobrol bahkan untuk perpapasan saja Bona sudah malas dan sebisa mungkin Bona akan menghindar dari apapun yang menyangkut Juyeon.

"Sudah cukup. Apa ada lagi yang Sunbae inginkan.?" Lanjutnya.

Tersadar dari lamunannya Bona membuka suaranya "Latte dan Croissant masing masing satu."

"Baiklah, tunggu sebentar." Eunbi yang sudah mencatat pesanan Juyeon dan Bona kembali membaca pesanan mereka dan kembali ke Counter.

"Sunbae." Juyeon kembali bersuara.

"Sunbae." Karena tidak mendapat perhatian Bona, Juyeon kembali memanggil Bona.

Butuh beberapa kali panggilan yang Juyeon lakukan hingga Bona meletakkan ponselnya dan menatap Juyeon.

"Kenapa.?" Tanyanya malas.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang