3

226 34 4
                                    

Satu minggu setelah pengakuan mengejutkan dari Juyeon, tidak ada hal yang berubah dari keenam orang itu.

Dohwan masih sering menghampiri mereka. Seola dan Yujin yang terheran atas perubahan sikap dan prilaku seorang Son Juyeon, Minju dan Jisoo yang semakin hari semakin akrab dengan Juyeon, dan Bona yang tetap memandang enggan dan tak suka dengan sosok Juyeon yang sesekali bahkan sering kali mengambil inisiatif untuk mencuri perhatian Bona.

Seperi saat ini, Juyeon yang sedang dikantin sendirian meihat sosok Bona mulai memasuki area kantin.

Situasi kantin yang setiap jam makan siang selalu penuh dan berdesakan itu membuat Bona kesulitan mencari tempat kosong, ia berjinjit dan menggerakkan kepalanya kekanan dan kiri untuk memperluas jarak pandangnya, sesekali dia mengerenyitkan mata untuk memfokuskan pandangannya mencari kursi kosong.

Saat kantin seperti ini, para penghuni kampus hanya akan fokus pada diri masing-masing tanpa peduli dengan sekitarnya.

Jika saja situasinya tidak penuh dan beresakan seperti ini, maka sudah dipastikan Bona akan dengan mudah mendapatkan kursi untuk dia duduki, entah kursinya memang kosong sedari awal atau ada mahasiswa lain yang dengan senang hati berdiri dan memberikan tempat duduknya kepada Bona.

“Ishhhhh, kalau bukan karena lapar aku tidak akan datang dijam-jam seperti ini” Gerutunya sedikit menghentakkan kaki.

Juyeon yang melihat Bona kesulitan lantas berdiri, dengan berjalan menyamping dia membelah kerumunan kearah Bona. Dikira sudah cukup dekat, Juyeon meraih tangan Bona dan sedikit menariknya mengisyaratkan Bona agar mengikutinya.

Bona yang merasa tangannya digenggam langsung mengalihkan pandangannya ke arah pelaku, dia melihat heran Juyeon yang ada di depannya.

“Ayok,,,” Juyeon sedikit menggerakkan kepalanya ke samping.

“Sunbae kesini karena lapar bukan? Kalau situasinya seperti ini, kapan Sunbae akan makan?” Lanjutnya.

Bona menghela nafas dan sedikit memejamkan matanya mencoba menenangkan dirinya sendiri, dia tidak bisa membantah perkataan Juyeon barusan. Mau tak mau, dengan pertimbangan makan atau kelaparan dia mengikuti tarikan tangan Juyeon.

Juyeon mempersilahkan Bona mengambil alih kursi yang tadi dia tempati.

Saat Bona akan beranjak untuk memesan makanan Juyeon terlebih dulu menahannya.

“Tunggu sebentar, aku akan segara kembali” Dia langsung beranjak dari tempatnya berdiri dan kembali berjibaku dengan kerumunan manusia yang sedang diperbudak oleh rasa lapar.

Setelah 10 menit, Juyeon kembali menghampiri Bona dengan Tteokbokki di tangan kiri dan ice americano di tangan kanannya jangan lupa dengan kantong pelastik yang dia gelangkan di pergelangan tangan kanannya.

Juyeon langsung meletakan semua barang bawaannya ke atas meja tempat Bona duduk. Bona hanya diam dan menatap dingin Juyeon, tak habis pikir dengan kelakuan adik tingkatnya itu.

“Makanlah Sunbae, kalau begitu aku duluan” Pamit Juyeon mengambil mangkuk dengan sup yang masih penuh beserta nasi didalamnya dari atas meja, dia tau jika dia tetap berada di sana Bona tidak akan memakan makanan yang sudah dia berikan dan Bona akan tetap membeli Makanan untuk dirinya sendiri. Dia sedikit terenyum dan melangkahkan kakinya menjauhi Bona yang masih terheran dengan kelakuannya.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang