29

189 29 50
                                    

Juyeon kembali tersenyum, dia menyusuri wajah Bona dihadapannya “Hanya itu alasanku mencintaimu sedalam ini. Karena kamu Bona, Kim Bona dan bukan orang lain.”

“Cepat ganti pakaianmu.! Aku lapar.” Ucap Bona dingin,  dia menggeser duduknya menjauh dari Juyeon, Bona tidak menerima alasan yang pria itu berikan. Menurutnya itu terlalu menggelikan, bagaimana seseorang bisa mencintai orang lain tanpa memiliki alasan yang jelas.

Juyeon tersenyum melihat reaksi Bona atas jawaban dari pertanyaannya “Aku tidak bercanda.! Aku mencintaimu karena kamu Bona.!” Juyeon memutar tubuhnya menghadap Bona, dia kembali meyakinkan Istrinya bahwa tidak ada alasan lain untuk dirinya jatuh cinta kepada Istrinya itu.

“Ya ya ya.... Cepat ganti pakaianmu dan kita pergi makan.” Tanpa menatap Juyeon Bona mengibas-ngibas tangannya diudara menyuruh Juyeon agar cepat-cepat berganti pakainan.

Masih dengan senyumnya Juyeon menghela nafas ‘Karena aku menemukanmu, Son Eunseo ini berhasil menemukan Kim Bona.!” Ucap Juyeon dalam hati, dia ingin sekali mengatakan yang sebenarnya. Apa daya, dia tidak bisa dengan mudahnya mengingkari janji yang sudah dibuat oleh mereka berdua.

FLASH BACK ON

Seperti biasa setelah menyelesaikan sekolahnya Eunseo akan berlari beberapa blok melewati gedung-gedung perncakar langit menuju sekolah Bona dan menunggunya.

Dengan sedikit bersenandung dengan sabar Eunseo berdiri didepan gerbang sekolah Bona, ditangannya sudah ada kantung plastik dengan berbagai macam cemilan dan minuman ringan yang selalu dia bawa dan berikan pada Bona.

Ini sudah menjadi kebiasa baru Eunseo. Hampir satu tahun terakhir ini setiap harinya Eunseo akan menunggu dan bertemu dengan Bona, tidak ada kata bosan bagi Eunseo menjalani keseharian yang sedikit monoton ini.

Orang tuan Eunseo dan Bona pun mengetahui kedekatan Putra Putri mereka, mereka tidak keberatan dan mendukung atas persahabatan yang terjalin antara Eunseo dan Bona. Hanya saja orang tua kedua anak itu belum pernah bertatap muka. Eunseo pun hanya bertemu dengan Tuan Kim dan tidak pernah bertemu dengan sosok Ibunda dari Bona.

Sedangkan Bona tidak pernah sekalipun bertemu dengan orang tua Eunseo ataupun kakak laki-laki yang beberapa kali Eunseo ceritakan dan yang Bona tau hanyalah mobil Papah Eunseo yang selalu menjemput Eunseo.

Banyak perubahan dalam diri Eunseo, anak yang mulanya penyendirin tertutup dan murung berubah menjadi anak yang ceria, aktif dan lebih bisa membuka dirinya.

Tidak ada lagi kesan abu-abu dan hitam dalam kehidupan dan raut wajah Eunseo, Tuan dan Nyonya Son sangat senang dengan perubahan dari Putra mereka dan mereka merasa sangat berhutang dan berterima kasih kepada sosok anak yang mampu merubah Putra mereka.

....

Seperti biasa, Eunseo dan Bona akan duduk dibangku taman dan berbincang dengan ditemani makanan ringan yang selalu Eunseo bawa. Terkadang mereka akan mengerjakan pekerjaan rumah ataupun mengulang kembali pelajaran yang mereka pelajari di kelas.

Beberapa kali Bona akan bertanya kepada Eunseo mengenai materi pelajaran yang tidak dia mengerti. Baik kelas maupun umur, Eunseo memang satu tahun dibawah Bona, tapi kepintarannya setara dan terkadang melebihi Bona yang notabene lebih tua dari Eunseo dan dengan senang hati Eunseo akan menjelaskan materi yang Bona pertanyakan.

“Akhirnya selesai juga.” Bona meregangkan badannya setelah menunduk cukup lama.

Eunseo yang memang sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya lebih cepat dari Bona merapihkan buku-buku Bona dan memasukkannya kedalam tas Bona  “Mudah bukan.?” Tanya Eunseo.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang