40

252 33 83
                                    

Satu bulan setelah kejadian pemukulan Dohwan, hubungan Juyeon dengan Bona semakin memburuk.

Segala cara Juyeon lakukan untuk menjawab segala pertanyaan dan kecurigaan para sahabatnya. Untuk Seola dan Yujin, Juyeon sudah mengatakan yang sebenaranya dan merekapun sebenarnya sudah tau mengenai perselingkuhan Dohwan, itu juga alasan mereka berdua mendukung Juyeon untuk merebut Bona dari Dohwan.

Tapi untuk Minju dan Jisoo, Juyeon dengan segala alasan dan kecakapannya berhasil meyakinkan mereka bahwa itu hanyalah kesalah fahaman.

Tidak mungkin bagi Juyeon mengatakan yang sesungguhnya, begitupun dengan kenyataan bahwa Bona adalah Istrinya. Juyeon benar-benar menepati semua janjinya, tanpa terkecuali. Walaupun itu berarti menyakiti dirinya sendiri.

Setiap ada kesempatan bagi Juyeon dan Bona bertemu, Bona benar-benar akan menghindari kontak dengan Juyeon, bahkan untuk melirik saja wanita itu sudah sangat enggan.

Bahkan beberapa hari terakhir ini kesabaran Juyeon kembali diuji karena frekuensinya untuk bertemu dengan Bona menjadi sangat jarang.

Diapartemen sekalipun, wanita itu akan bertingkah seolah tidak melihat apapun dan tidak mengindahkan keberadaan Juyeon sama sekali. Dia akan berjalan melewati Juyeon tanpa sapaan ataupun lirikan.

Keseharian Bona akhir-akhir ini, tidak menghabiskan waktunya dengan kedua sahabatnya Minju dan Jisoo, Bona akan mengunjungi sebuah cafe yang berada didekat rumah sakit dan mengunjungi kekasihnya Dohwan.

Pada awalahnya Dohwan sangat marah kepada Bona, pria itu bahakan enggan untuk mendengarkan penjelasan yang akan Bona ucapkan.

Setelah obrolan yang panjang, akhirnya hubungannya dengan sang kekasih kembali membaik.

Sama seperti Juyeon, Bona pun melayangkan segala alasan untuk menghilangkan kecurigaannya atas hubungannya dengan Juyeon.

....

Disinilah Dohwan berdiri, didepan pintu kediaman keluarga Kim.

Hari yang terbilang masih cukup pagi untuk melakukan kunjungan ataupun bertamu, tapi dengan segala tekadnya Dohwan memaksakan untuk datang dan mengutarakan maksudnya.

Setelah memantapkan hatinya, Dohwan mengetuk pintu yang masih tertutup rapat itu.

Tok tok tok....

Dengan sabar pria itu menunggu seseorang untuk membuka pintu.

Didalam rumah, Tuan Kim yang sedang membaca koran dengan secangkir kopi sebagai temanpun mendengar suara ketukan pintu, pria paruh baya itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu.

Cklek

“Selamat pagi Paman.”

Mata Tuan Kim membelalak melihat Dohwan yang tengah berdiri didepan pintu rumahnya. Tuan Kim hanya bisa mengangguk menjawab sapaan Dohwan dengan wajah bingung yang tampak diwajah tampan Tuan Kim.

Melihat kebingungan Tuan Kim, Dohwan kembali berucap “Ada yang ingin saya bicarakan.”

“Ahhh, kalau begitu masuklah. Saya hanya terkejut, sudah lama sekali saya tidak bertemu denganmu.” Tuan Kim mempersilahkan Dohwan untuk masuk.

Setelah meminta untuk membuat jamuan pada pekerja dirumahnya, Tuan Kim kembali mendudukkan dirinya disofa disamping Dohwan.

“Jadi apa yang ingin kamu katakan.?” Tanya Tuan Kim.

“Saya.” Dohwan meremat tangannya yang dia satukan didepan tubuhnya “Saya datang kemari bermaksud untuk melamar Bona.” Lanjutnya dengan gugup.

“Hah.?” Kaget Tuan Kim, pria paruh baya itu mengerejapkan matanya beberapa kali tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar “Maksdumu.?” Tanyanya memastikan.

PROMISE (Eunseo-Bona "EunBo")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang