Nada Suka Siapa?

77 17 19
                                    

"Lo nggak usah gila deh Al,masak iya lo mau nyia-nyiain bakat lo ninggalin universitas yang cocok buat bakat lo, dan lo malah milih zeluna yang nggak ada sangkut pautnya sama jurusan kita. Lo jangan gini lah Al, jangan demi tu orang lo rela membuang kesempatan lo" Tambah Amara yang tak kalah kesalnya dengan keputusan yang ia anggap itu adalah keputusan terbodoh yang pernah Alea ambil.


"Maaf ya, gue udah ngambil keputusan itu. Toh biayanya  masuk seni terlalu mahal si kalo masuk kesana, yang ini lebih terjangkau"kata Alea yang terlihat santai.


    Ingin sekali mereka memarahi Alea lebih lagi, namun apa boleh buat. Mereka tak bisa merubah keputusan gadis itu, tak ada satupun yang bisa mengubah keputusan itu. Mereka hanya bisa menghargai keputusan Alea walaupun rasanya ingin sekali melempar orang yang telah membuat Alea membuat keputusan seperti itu. "Udah la jangan dipikir lagi,mendingan abis ini kita beli jajan trus ke taman mumpung jamkos hari ini" Ajak Alea laku menarik mereka semua menuju koprasi.


"puasa bego kalian" pekik Amara dan Okta bersama, yang benar saja mereka bisa melupakan jika mereka sedang puasa.


" kita tapi kita halangan gimana dong? " jawab Alea langsung mengacir ke kantin


-Taman-


"Buset lo beli dikit bener Al,lagi diet?" Tanya Rani saat melihat Alea hanya membeli air putih saja."Iya,lagi coba diet air putih" Jawab Alea santai sambil meminum beberapa teguk air itu.


"Heh yang bener aja lo,mau diet apa lagi lo. Badan udah kek sapu gini mau diet, noh makan nih" Afra langsung menyumpal mulut Alea dengan roti coklat yang untungnya ia sengaja beli untuk gadis itu,entah apa yang dipikirkan sahabatnya sampai harus terobsesi dengan diet ketat.


"Ih apaan si Af,orang lagi diet juga. Hm..... Loh kok enak"


"Ya enak lah pilihan gue gitu loh" Kata Afra sambong.


"Dih" Alea langsung memasang wajah julid khasnya.


"Jangan kurus kurus jelek, kayak Okta ni loh berisi" Kata Amara sambil memperlihatkan tubuh berisi Okta yang begitu mempesona, lucunya lagi Okta pun juga sontak bergaya layaknya sedang fashion show.


   Sontak suasana di taman menjadi penuh canda tawa karena mereka berlima, jujur saja Alea juga tak menyangka ia bisa mendapatkan sahabatnya kembali dan juga dekat dengan teman lainnya. Rasanya ia tak ingin kehilangan masa-masa yang membuat ia bahagia ini,ingin rasanya ia memberhentikan waktu hanyak untuk saat ini. "Eh kalian beneran nggak tau orang yang Nada suka?"


   Seketika mereka membisu, entah karena tidak tau atau mereka sudah tau tapi menyembunyikan apa yang terjadi. "Kok pada diem si? Serius gue kepo loh. Masak iya gue temen deket tapi nggak tau siapa yang Nada suka dari kelas 10" Alea benar-benar penasaran siapa yang berhasil membuat teman dekatnya bisa jatuh hati,bahkan Nada yang notabenya hanya suka membahas game,bisa berubah membahas tentang laki-laki itu.


"Lo masih nggak tau siapa yang Nada suka?" Entah dari mana tiba-tiba saja Dela muncul dihadapan mereka,sudah pasti gadis itu ingin mencari gara-gara,terlebih lagi dengan Alea.


"Denger ya del,gue nggak mau basa-basi sama lo" Ucap Alea kesal,ia paling tak suka basa-bisa disaat - saat yang penting,apa lagi jika bersama Dela.


"Saga" Ucap Dela


   Kedua mata Alea terbelalak tak percaya apa yang telah ia dengar "apa lo bilang?" Tanyanya lagi,ia berharap semua itu adalah kebohongan yang telah dibuat oleh Dela.


"Budeg lo? Nada dari dulu suka sama Sama Saga, jauh sebelum lo suka"


   Kali ini bukan rekayasa Dela, ia tak berbohong tentang ini, kedua kakinya seketika terkulai lemas ,Kepala serasa dipukul keras oleh kenyataan, bagaimana bisa ia tak mengetahui itu. Melihat Alea yang terduduk lemas di lantai membuat Dela tak ingin melewatkan kesempatan ini,ia menatap angkuh ke arah Alea " Mulai dari pertama masuk kelas, dia coba deketin Saga lewat mabar ,singkatan nama Nada dan Saga yang kita dulu buat bercandaan. Lo masih nggak sadar kalo Nada suka sama Saga?"


   Alea hanya bisa terduduk lemas mengakui kesalahannya,bagaimana ia tak menyadari selama ini jika teman dekatnya menyukai Saga sejak dulu jauh sebelumnya. "Gue.."


"Dan lo.. Malah suka sama Saga, dengan kata lain lo nusuk Nada dari belakang " Bisik Dela lagi.


"BUKAN GITU!" Pekik Alea


"Apa terus san? lo nggak bisa bayangin kan gimana rasanya jadi Nada, lo deket sama saga, lo se circle sama dia, bahkan lo main bareng sama Saga, kalo lo jadi nada panas nggak tuh" Kali ini Alea hanya diam membisu mengkui segala kesalahannya, ia bangkit  mencari keberadaan nada. Ia mendatangi Taman favorit mereka berdua berharap ia akan memukan Nada.


"Loh Alea,lo kenapa lari-lari?" Tanya gadis berambut pendek itu yang menatap Alea heran. Alea sontak langsung menunduk seolah menyesal "maafin gue Nad"


"Hah? maksud lo?" tanya Nada bingung, sempat ia curiga apakah gadis ini sedang kemasukan roh atau setan penghuni sekolah ini sampai bersikap aneh seperti sekarang


"Maafin gue kalo nggak tau lo suka sama Saga"


    Nada sempat terkejut ketika mendengar itu,namun ia kembali tersenyum "jadi lo udah tau toh"


"Maafin gue nad, gue ini emang nggak peka, gue nggak tau lo suka sama Saga,singkatan nama itu gue nggak nyadar kalo itu Saga, bodohnya gue malah suka sama dia.gue.... Maafin gue kalo nusuk lo dari belakang nad, gue nyesel banget" Ucap Alea yang tak sekalipun mendongakkan kepalanya, ia terlalu malu menatap Nada sekarang.


"Astaga Alea,kenapa harus minta maaf"


"Gue bakal move on dari Saga, gue bakal jauhin Saga" Jawab Alea lantang, tapi di dalam hatinya ia bahkan tak rela mengatakan perkataan itu.


  Nada langsung meraih pundak Alea yang seolah menginginkan Alea berhenti bicara  "lo nggak perlu lakuin itu Al, lagi pula gue udah melepas Saga kok"


"Hah? kenapa Nad"

Antara Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang