Perusuh dateng lagi

75 18 24
                                    

"Iya main lah, sekalian tepar besona" Ucap Ryan sambil mengibaskan rambutnya. Reflek Alea langsung memasang wajah julid khasnya, ia tak tau sejak kapan Ryan yang biasanya kalem sekarang pedenya selangit,ia yakin pasti Eza yang mengajari Ryan. 

"Hm yaudah yuk dari pada gabut disini" Jawab Alea setuju, dari pada mengundang kericuhan karena di kelas masih ada Karen dan Risa, apa lagi disana juga masih ada Dela yang menatapnya dengan sinis.

"Eh nanti kita nyusul ya" Ujar Rani.

"Loh kenapa?" -Alea

"Hehe biasa lah Al,kita mau jalan-jalan siapa tau ketemu cogan ya kan" Jawab Amara cengengesan sambil merangkul Okta dan Rani. Sudah tak heran lagi jika mereka bertiga maniak cogan sekolah.

-Lapangan Basket-

  Mereka bedua baru sadar kenapa mereka harus disini sementara yang mereka lakukan disana hanya memandangi para cowok yang sedang asiknya bermain basket. Mereka ingin sekali ikut bergabung bersama mereka, namun teriknya Matahari membuat mereka mengurungkan niatnya, tak lucu jika usaha mereka untuk putih gagal hanya karena bermain basket di siang hari.

"Jadi kita cuma ngawasi para kunyuk ini main basket?" Ujar Alea suntuk dari tadi memandangi mereka yang berlarian kesana kemari untuk mengejar bola.

"tau ni, bosen gue, mana laper lagi" gerutu Afra karena cacing di dalam perutnya sudah demo minta diisi, ia juga lupa sarapan pagi. Tak mungkin kan ia pergi ke indoapril untuk membeli jajan.

"nih buat kalian" Mereka sontak langsung menengok Ryan yang datang membawa sakantong jajan yang begitu banyak, dimana juga laki-laki ini menemukan snack ini, karena setau mereka kantin maupun koprasi tentu saja tutup karena bulan puasa.

   Alea dan Afra yang awalnya plonga-plogo langsung mengambil kantong pastik itu dari tangan Ryan " makasih lho yan" ujar Alea senang, kapan lagi kan mendapat snack sebanyak ini."iyah sama-sama , yaudah gue gabung yang yang lain dulu" pamit Ryan pergi ikut gabung dengan mereka.

   Mereka berdua cepat-cepat membuka kantong plastik itu, mereka berdua melotot kaget karena snack yang diberi Ryan begitu banyak dan sesuai dengan selera mereka, apa lagi disana ada es krim yang tentu saja jajanan yang paling Alea suka. Mereka melirik Ryan dengan kompak sambil perkata. "wah.. definisi cowok peka" ucap Alea sambil membuka bungkusan es krim itu.

"pantes banyak yang nguber-nguber dia orang dia memperlakukan cewek kek gini, siapa yag nggak baper coba" sahut Afra yang menyetujui perkataan Alea juga.

"Widih enak nih jajan" kejut Yasya yang entah dari mana datangnya, laki-laki itu secara tiba-tiba muncul dibelakang mereka.

"anjing resek lo, untung es krim gue nggak jatoh" -Alea

"hayo ngomong jorok, gue aduin ke Saga lho" ancam Yasha

"dih apaan si lo Yas, nggak jelas banget lo" -Alea

"siapa si yang kemarin di ingetin sama tu orang langsung kicep dah tu mulut" ejek Yasha yang senang, mengingat Alea bukan lah orang yang kan tunduk kepada sembarang orang, namun gadis itu langsung tunduk begitu saja saat Saga sekali berucap.

"bacot, sana loh main sama yang lain" usir Alea, kesal juga ia lama-lama jika Yasha terus meroastinya, ia jadi tak bisa menikmati es krim nya dengan tenang.

"idih ogah, panas-panasan" ujar Yasha sambil membuka kantong kresek yang di beri Ryan tadi.

"heh heh lo lu puasa ege" peringat Alea, siapa tau laki-laki itu saking panasnya ia jadi lupa jika ini masih di bulan puasa.

"males ah, haus gue"-Yasha

"Af af liat noh pacar lo mau mukoh" -Alea

"ih jangan yang" jawab Afra smbil merebut es krim yang tadinya ada digenggaman Yasya.

"yah beb, aku kan aus, kamu nggak kasian sama aku apa"

"dih, kasian. Lo lakik apa nggak" komen Alea

"ya lakik lah" -Yasha

"laiya makanya nggak usah batal bego" - Alea

"ALEA!! AFRA!! KELUAR LO!!"

   Mereka tak terlalu menghiraukan siapa dan dari mana suara itu berasal, apa lagi Alea jika sudah memakan es krim tak ingin memikirkan sesuatu yang membuat beban pikran. Tiba-tiba Risa dan Karena ada di depan mereka dengan raut mimik emosi, entah apa lagi yang mereka permasalahkan. "MAKSUD LO APA HAH!!" pekik Karen.

"LAH MAKSUD LO APAAN?" tanya Afra yang sudah tak bisa ia bendung lagi emosinya, terserah apa yang akan Alea lakukan nanti kepadanya, yang penting ia puas beradu mulut dengan mereka berdua terlebih dahulu.

"kalo gue sih maksudnya makan es krim sambil liat cowok-cowok main basket si" jawab Alea yang tak menganggap serius bentakan mereka, ia lebih asik memakan es krim keduanya yang hampir habis. 

  Afra menengok sahabatnya yang masih asik menikmati es krimnya dan mengabaikan kedua gadis itu, Alea menatap Afra sejenak sambil mengangguk pelan, saat itu ia tau jika ia diperbolehkan untuk menghadapi Risa dan Karen. Jarang-jarang dia diperbolehkan Alea menghadapi kedua gadis ini, sekarang ia yakin ia akan membereskan mereka berdua dengan caranya. "kalo ngomong tu yang santai dong, nggak udah teriak gitu, kita nggak budek kali. ganggu aja" jawab Afra ketus.

"HEH!! KALIAN PELET GISEL SAMA AMARA PAKE APAA HAH" bentak Risa


"GARA-GARA KALIAN YA MEREKA KELUAR DARI CIRCLE KITA!!" sahut Karen yang sama-sama membentak Alea dan Afra. Suara mereka yang keras bahkan sampai terdengar ke lapangan basket, membuat keempat cowok itu segara menghampiri keramaian itu.

"hah? kita? nggak salah lo?" tanya Afra seolah ia sedang meremehkan Risa dan Karen.

"kalian itu kenapa sih ganggu kita mulu? nggak terima kalo kalian cuma dua orang doang? kalian nyesel kalo keluar dari cicle kita trus mau merebut Gisel sama Amara gitu?" Kata Risa.

" makanya nggak usah gaya-gayaan temenan sama cowok yang nggak punya hati kek mereka, nyesel kan kalian"

"ganggu? kita? dih sorry ye, kita udah hidup ayem tentrem sama para cowok , mereka berdua aja yang dateng ke kita" jawab Afra yang emosi melihat mereka bedua yang pedenya minta ampun.

"nggak mungkin, kalian pasti menghasut mereka kan" ejek Karen.

"lah mereka sendiri kok, mereka malah cerita masalah pribadinya sama kita" kompor Alea yang mulai masuk ke permainan panas itu, ia hanya menyunggingkan bibirnya penuh kesenangan setelah melihat kedua cewek itu seketika bungkam.

   Ia memiringkan kepalanya seolah ia ingin melihat wajah malu kedua gadis itu, ia bangkit dari tempatnya lalu menghampiri mereka berdua dengan berkata" kayaknya kalian melakukan kesalahan dua kali" bisiknya.

"a-apa maksud lo" jawab Karen terbata-bata seolah mereka sedang menyembunyikan susatu.

  Melihat mereka yang sudah mundur perlahan membuatnya senyum liciknya mengembang lagi. " hanya mikirin diri sendiri , suka minjem uang tapi ngga pernah dibalikin, nggak pernah mikirin keadaan sahabatnya sendiri, hanya bisa memojokkan seseorang, musuh dalam selimut, egois, temenya kesusahan nggak dibantu" unek-unek yang Gisel dan Amara katakan kepadanya tak kan pernah membuatnya lupa, ia mengucapkan itu pun dengan alasan supaya mereka bisa sadar diri, dengan apa yang telah mereka lakukan.

   Mereka bedua hanya diam, seudah jelas apa yang Alea katakan semuanya benar, ia perlahan-lahan berjalan sampai akhirnya ia berdiri tepat di depan Risa. "anehnya lagi...apa ada seorang sahabat malah suka sama pacar sahabatnya sendiri, habis itu memepet pacar orang secara terang keterangan. wah... profesi baru ya" ucap Alea sambil bertepuk tangan meriah, entah seberapa malunya Risa dan karen sekarang.

"gimana lo bisa tau"

Antara Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang