Yakin Bisa?

79 18 15
                                    

    Nada hanya tersenyum simpul sambil merebahkan tubuhnya diatas rerumputan hijau. " Yah lo tau kan Saga itu populer, banyak di deketin sama orang-orang karena dia pinter. Gue nggak sekuat lo Al, yang kuat liat dia dideketin cewek, harus tiap hari nahan cemburu"


   Alea yang masih terduduk sambil mendengarkan Nada berbicara. "Pernah nggak lo kepikiran buat nyerah?" tanya Nada.


   Alea hanya menatap Nada dengan sendu,seolah berkata ia tak ingin membuat gadis itu cemburu. "Alah tenang, gue udah move on kok"


  Alea beralih memandangi rerumputan hijau sambil memainkan rumput itu sesekali "Ada kalanya gue kepikiran buat ngelepas rasa ini"


"Kenapa?"- Nada


"Sadar diri itu perlu kan? Saga itu populer, pinter, goodlooking, paham agama, baik, ramah, sabar. Sementara gue? otak lemot, cantik juga nggak, judes, fakir agama, emosian. Apa nggak kebanting?" Ucapnya yang berhasil membuat gelak tawa Nada.


"Nggak kebanting kok Al,lo tu insecure mulu"


"Bukan insecure nad,tapi ini cara buat gue sadar diri. Dia tu serbuk berlian Nad, apa pantes sama gue yang cuma remahan rengginang"


Kali ini ia benar-benar mengakui ini didepan Nada. Ia menatap ke arah langit yang bengitu indah saat itu membuatnya tersenyum "Saga itu bagaikan langit, gue itu tanahnya. Sekeras apapun gue menggapai, nggak ada pernah dapet"

"Lo jangan nyerah Al"

"Kenapa?"

" Lah sia-sia dong gue move on dari Saga buat lo, lo malah ikutan ngelepas"

"Lah lo kalo mau deketin lagi lah"

"Idih ogah, suka sama Saga nyakitin anjir. Nanti potek remuk ajur hati gue"

"oh berati lo mau gue sakit?"

"Lo mau move on juga? Yakin? emang bisa?" Tanya Nada sambil menggoda

"Bi-bisa lah"

"Yakin?" Tanya lagi Nada seolah tak mendengar pernyataan dari Alea.

   Alea meneguk ludahnya sendiri,ia menunduk menatap rerumputan yang masih dibelai oleh angin kencang. "nggak "

"Haha udah gue duga. Gue kenal lo Al, lo bukan tipe orang yang moveon yang secepet itu"


   Nada meraih pundak Alea, ia masih menatap gadis itu dengan tatapan lembut. "Lo pasti bisa kok Al, jangan nyerah ya" Rasanya hatinya begitu lega mereka tak bermusuhan hanya karena laki-laki.

"makasih ya Nad" 

"wkwk santuy lah . Yaudah ya,gue masih ada rapat osis" Pamit Nada yang tak lupa melemparkan senyuman manisnya kepada Alea.

   Tubuhnya langsung ambruk di tanah, entah kali ini rasanya campur aduk,kepalanya berputar-putar saat mencerna apa yang telah terjadi tadi.

 "ALEA!!" Panggil mereka dari kejauhan kemudian menghampiri Alea yang masih terduduk di rerumputan.

"Astaga Al kok bisa lo duduk disini si, tuh liat lutut lo berdarah loh. Lo abis ngapain si" Omel Afra kesal bercampur khawatir, apa lagi melihat lutut gadis itu yang berdarah membuatnya langsung memapahnya menuju UKS.

Antara Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang