Melepas

83 18 19
                                    

"Lo nggak ada niatan cari cowok gitu Al?" Tanya Afra yang bosan dengan sahabatnya tak pernah berpindah ke lain hati.


"Iya tuh dari pada sama si kulkas 50 pintu tu, malah bikin sakit hati mulu, udah beberapa kali lo sakit gara-gara tu orang"  Walaupun Rani baru setengah bulan dekat dengan Alea, namun ia bisa melihat seberapa sakit yang gadis itu dapat kan jika terus menerus suka dengan orang itu.


"Bener tu kata Rani, lepas aja. Gue kenalin deh sama temen gue, lo mau yang mana? Ganteng?perhatian? Kaya? Gue punya semuanya,tinggal lo pilih aja. " Tawar Okta, ia sudah geram melihat sahabatnya yang masih tetap bertahan menghadapi sikap dingin orang itu, lebih baik ia menberikan seluruh cabangnya ke Alea, dari pada  Alea harus tetap bertahan dengan pilihannya.


   Mendengar mereka yang perhatian terhadapnya membuatnya tersentuh,ia hanya tersenyum kecut sambil berkata "makasih ya kalian udah perhatian sama gue, tapi gue nggak bakal berpaling dari dia. Gue udah terlalu dalam suka sama dia sampe nggak ada pikiran buat uncrush" Ucap Alea.


  Mereka pun juga hanya bisa terdiam pasrah. Berbeda dengan mereka yang bisa dengan mudah melupakan perasaan mereka,  Alea adalah orang yang tak bisa melupakan perasaan dengan mudahnya, bahkan dengan orang ini, entah mengapa begitu sulit ia menghapus rasa ini. "Gue tunggu lo sampe capek Al, setelah itu gue bakal cariin laki-laki yang lebih baik dari tu orang " Kata Afra yang merasa gagal menjadi sahabat, rasanya ia gagal menghindarkan Alea dari Rasa sakit yang tak berujung itu


"Ck udahlah lupain, mending kita kita rencanain gimana besok kita silaturahmi abis lebaran" Kata Alea untuk mengalihkan topik, rasanya kasian jika mereka yang tak berhasil membuatnya move on.


"Eh iya tuh bener tuh mulai dari mana nih?" Tanya Rani.


"Em gimana kita ngajak cowok-cowok juga?" Tanya Alea,ia juga ingin pergi ke rumah Saga lagi.


"Boleh tuh" Jawab Okta dan Afra setuju, sepi juga rasanya jika hanya berkunjung ke beberapa tempat saja.


"Hayo pada gibah apa" Kejut Eza langsung mendapatkan jitakan keras dari Alea.

"ih apaan sih lo Al, sakit tau" komen Eza sambil mengusap-usap ubun-ubunnya.


"Haha untung aja gue nggak ikut" Tadinya Tara juga ingin menggebrak meja mereka bersamaan dengan Eza,namun mengingat Alea yang mudah kaget ia mengurungkan niatnya,bisa-bisa ia ikut benjol bersama dengan Eza.


"Eh kebetulan kalian dateng,kita mau ngomong sama kalian"


"Tanya apaan Af?" Tanya Ryan.


"Eh Amara, sini" Panggil Alea begitu melihat gadis itu sedang mencari-cari tempat duduk.


   Mereka pun membahas rencana mereka untuk silaturahmi kerumah satu persatu dari mereka, tanpa Terkecuali, untungnya mereka semua tak ada yang menolak dan setuju untuk mengikuti rencana para cewek. "Nah lebaran hari keempat kita ke rumah Eza, Tara, sama Enggar, hari kelima ke rumah Afra, Okta, Alea sama Amara, hari keenam kita ke rumah Ryan, Saga dan yang terakhir Rani. Gimana?" Tanya Alea, siapa tahu ada yang ingin mereka rubah.

Antara Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang