Spesial Untuk Saga

81 17 15
                                    

   Dengan mata yang berkaca-kaca Gisel mencoba mengucapkan sesuatu kepada Risa dan Karen." gue dan Amara sudah sabar ngadepi kelakuan kalian selama ini, jadi gue harap kalian berubah setelah kalian nggak bersama kita lagi"


  Amara yang sudah tak tahan lagi dengan perlakuan Risa dan Karen terhadap Gisel, ia membawa gadis itu kembali ke tempat duduknya. Keadaan kelas sekarang kembali hening lantaran guru sudah masuk ke dalam kelas.


   Sepulang sekolah Alea baru teringat akan hal yang penting, cepat-cepat ia mengambil ponselnya lalu menelpon Afra, entah mungkin sahabatnya masih tidur atau bagaimana, namun ia tak peduli.


"apaan si Al, gue mau otw ke alam mimpi loh malah lo telpon"


"alah tunda dulu,ini bahas ultahnya Saga dulu weh"

"oiya lupa, jadi gimana?"


   Hampir empat jam mereka berdua membahas rencana ulang tahun Saga, walaupun sudah lewat beberapa hari, namun tetap saja harus dirayakan bersama-sama karena mereka sepakat satu tahun ini harus dirayakan semuanya tanpa terkecuali. Namun pasalnya laki-laki itu bukanlah orang yang mudah untuk diprank saat ulang tahun, perlu strategi yang matang supaya Saga tak tahu.


"yaudahlah gitu aja pusing gue, toh tu orang bakal tau" ucap Alea pasrah, karena sesempurna apapun rencana mereka pasti dapat dikatahui oleh laki-laki itu.Keesokan Harinya


   Alea memutuskan bangun pagi walaupun di hari yang libur ini. ia bergegas pergi ke kamar mamanya sebelum berangkat bekerja. ia mengendap-endap menuju kamar mamanya, ia bisa melihat ibunya sedang merias diri dengan cantiknya. "butuh apa sayang?"


"hehe ah mamah ni, nanti jadi keliatan Alea dateng pas butuh doang"


  Sambil tersenyum wanita itu berkata dengan lembutnya "haha bercanda, jadi kamu pagi-pagi kesini ada apa?" tanya mamanya sambil menepuk pelan punggung anak sulungnya.


   Dengan malu-malu Alea masih memikirkan bagaimana ia mengatakan permintaannya, pasalnya ia bukanlah tipe orang yang suka meminta tolong, apa lagi dengan mamanya, sebisa mungkin ia tak terlalu merepotkan mamanya."em itu, caranya buat roti ulang tahun gimana ma?"


   Tawa lepas keluar begitu saja dari mamanya, ia tau betul putrinya satu ini bukanlah penyuka makanan manis setelah diet ketat, jangankan manis, makan nasi pun hanya sekali sehari dan sisanya hanya makan sayur. "ih kok gitu sih ma, sama anak sendiri juga" ucap Alea kesal.


"hahaha habisnya tumben banget kamu buat-buat yang manis-manis" ucap mamanya setelah puas tertawa.


   Alea masih terdiam saat ibunya memberikan sebuah buku bersampul biru favoritnya,  dengan cepat ia meraih buku itu begitu sadar kalau itu adalah buku resep yang selama ini dibuat oleh ibunya "bikinnya dengan sepenuh hati loh, biar dia seneng"


   Sontak mata Alea langsung membulat sempurna saat bisikan ibunya yang berhasil membuatnya malu "a- apaan sih ma, mama emang tau ini roti ulang tahun buat siapa?" tanya Alea untuk menghindari godaan dari ibunya.

Antara Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang