Reviewnya

84 18 20
                                    

 Dengan langkah yang penuh dengan keyakinan ia berjalan menuju Saga, laki-laki yang asik bermain game itu sontak terdiam saat melihat Alea membawa kue yang dihiasi dengan lilin 18 tahun. "Selamat ulang tahun Saga Dirga Kusuma yang ke 18 tahun" ucap Alea dengan senyuman leganya.


   Saga yang tadinya masih terdiam kini meraih kue itu, laki-laki langsung meniup lilin begitu saja "makasih lho" ucapnya lembut.


   Dia-diam Alea mempotret laki-laki itu yang sedang memotong kue, senyuman yang indah berasal dari Saga yang membuatnya merasa senang "senyuman indah itu, harus diabadikan" batinnya sambil mempotret.


  Hampir Alea lupa. ia langsung mengambil kotak yang berbungkus kertas batik lalu diberikannya kepada Saga "ini Sama kadonya"


"lah makasih loh, malah ngerepotin"


"santuy aja kali, lagi pula kan kita udah buat perjanjian, selama tiga tahun ini, ultah kita bakal dirayain bareng-bareng" jawab Afra.


"gue boleh request hadiah nggak? " tanya Tara sambil cengengesan.


"nggak ya tar, tahun lalu lo malah tuker sepatu mahal yang kita kasih hanya buat beli jajanan micin lo. gile aja kali lo" Alea sudah kapok dengan sifat Tara yang terkadang aneh, ia tak bisa melupakan saat Tara yang menjual sepatu mahal dari mereka, hanya untuk membeli lima kerdus jajanan micin, ia yakin cemilan itu sudah habis dalam satu bulan.


"yah pelit ih" gerutu Tara pelan namun tetap saja sekecil apapun suara laki-laki itu, Alea masih bisa mendengarnya.


"apa lo bilang? pelit? wah ngajak berantem ni anak" tanpa banyak omong lagi Alea melipat bajunya dan bersiap untuk melayangkan tinjuan ke Tara.


  Sontak Tara langsung mundur ke belakang Saga, itulah andalan mereka jika sudah terancam oleh Alea "hahaha damai kita damai Alea"


"udah la jangan marah dulu, nih makan dulu kuenya" kata Saga untuk mengalihkan pembicaraan.


   Mereka masih menatap kue yang telah dipotong Saga. "ini nggak bikin orang mati kan Al?" tanya Eza yang meragukan kue itu.


"ahaha gue juga nggak tau soalnya baru pertama kali buat si" sontak mereka saling bertatapan, tentu saja mereka satu pemikiran apa kue itu aman untuk mereka atau akan membawa mereka ke rumah sakit.


"njir, lo dulu deh yang coba Saga, ngeri gue" suruh Ryan yang masih ragu untuk mencoba kue itu.


    Alea pun sepemikiran dengan Ryan, tapi belum ia melarang laki-laki itu sudah memotong kue itu. Percuma saja jika melarang Saga untuk tidak memakannya sekarang, kue itu sudah tertelan habis oleh laki-laki itu, entah apa reaksi laki-laki itu dengan kue buatannya, ia siap menerima komentar pedas dari laki-laki itu. "Hm.. Enak kok"


"Yang bener lo Sag?ini dia baru pertama kali buat loh" Ucap Tara yang tak percaya, biasanya percobaan pertama tak mungkin langsung berhasil begitu saja, ia masih meragukan kue buatan Alea.

Antara Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang