Alea masuk rumah sakit

74 17 23
                                    

"Lo nemu no cowok dimana dah? Ganteng banget gila" Jujur saja ia sempat terpesona dengan tampang laki-laki itu yang rupawan,rambut pirangnya yang bagaikan bule eropa."Oh dia anak dari temen om gue,kebetulan dia main ke Indonesia"

"Wait main? Di orang luar?"

"Ia dia dari Belgia"

"Njir dia bule?"

"Iyaa bege"

"Ckckkc gantengnya nggak ngotak Al" Ucap Mareta sambil menggelengkan kepalanya.

"Ganteng si ganteng tapi ngomongnya formal mulu,nggak gaul dah"Percakapan mereka berlanjut sampai malam,untung saja Alea sudah izin ibunya untuk pulang agak larut karena sedang bertemu omnya, itu adalah cara supaya gadis itu bisa lolos untuk pulang malam.

"Makasih ya Sam,makasih buat semuanya" Alea sangat berterimakasih kepada laki-laki itu yang datang tepat waktu saat gadis itu jatuh dan membutuhkan sandaran,ia tak bisa membayangkan ia pulang sedang wajar kacaunya.

"Sama-sama nona,tolong tidur dengan nyenyak,jangan pikirkan laki-laki itu. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi nona" Sederhana namun itu mampu membuat Alea tersentuh, walaupun kata-kata laki-laki itu begitu baku dan tak mengasikkan tapi malah bisa menghiburnya disaat-saat seperti ini.

"Haha santuy aja,lo tau kan gue bukan cewek lemah"

"Saya tau,nona bukan cewek lemah. Tapi ada suatu keadaan nona bisa terlihat lemah"

"Haha iya iya,udah ya gue masuk dulu"Begitu ia masuk mamanya sudah duduk di depan ruang tamu,bukan wajah dingin karena marah,wajahnya yang nampak gembira terpancar dari wajah mamanya

"mama punya kabar gembira buat kamu?"

"Apa?"

"Mamah sudah resmi bercerai" Sontak Alea memeluk mamanya dengan penuh kegirangan. Aneh? Memang. Bukannya ketika orang tua bercerai ia seharusnya sedih? Namun itu tak berlaku untuknya, ia gembira mereka bertiga bisa terlepas dari belenggu dari ayahnya.

"Terus gimana mah?"

"Mamah mau jual rumah ini dan pindah ke tempat yang lebih tenang" Walaupun rasanya sayang karena sudah tujuh belas tahun ia menempati rumah itu,namun baginya itu adalah pilihan yang tepat supaya ayahnya tak mengganggu mereka lagi.

"Kemana mah?" Kemanakah tempat tenang yang mamanya maksud, apakah di ujung kita ataukah di daerah pedesaan yang menjauhi hiruk pikuk nya kota.

"Adadeh, besok kita pindah"

"Yeu ada-ada juga mamah ni,mulai deh bikin Alea kepo"

"Udah udah mending kamu tidur"

"Okeh mah,good night my soul" Ucapnya lembut sambil mencium pipi mamanya lalu pergi ke kamarnya.

Bohong jika Alea baik-baik saja saat itu,begitu masuk ke dalam kamar kejadian di sekolah kembali lagi dalam ingatannya, air mata yang ia tahan setengah mati kini mengalir lagi. Kali ini benar-benar hatinya begitu sakit ketika mengingat semua yang pernah ia lakukan bersama laki-laki itu.Malam itu ia melanggar semua pantangan yang selama ini ia ikuti, ia memesan menu pedas dan asam yang selama ini ia hanya memesan dengan batasan tertentu,kali ini tidak. Ia tak peduli penyakitnya kambuh karena makanan yang super pedas memasuki lambungnya.

Baru ia ingin menghabiskan semuanya efek melanggar semua pantangan itu sudah muncul, kesakitan yang luar biasa membuatnya tak bisa bangkit dari tempatnya untuk mengambil obat. Keringat dingin yang mulai mengucur membuatnya tak tahan lagi dengan sakit itu,
Kedua matanya perlahan terpejam dengan sempurna, mungkinkah ia mati saat itu juga.

-Sekolah-

"Guys Alea masuk rumah sakit!"

Mereka semua tersentak kaget, mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu sampai-sampai masuk rumah sakit."Kok bisa Af?" Tanya Eza yang tak kalah paniknya, sampai ia berpikir apa kejadian kemarin yang membuat gadis itu melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya.

"Itu karena penyakitnya"

"Penyakit?" Tanya Saga.

"Dia punya asam lambung sama maag yang parah, gue curiga dia stres atau semacam nya"- Amara.

" Kita jenguk Alea habis ini,kurang 5 menit lagi bel pulang" Usul Afra yang langsung mengambil alih, ia ingin segera mengetahui kondisi sahabatnya.

15.13

-Rumah sakit-

"Tante" Panggil Afra lembut saat melihat wanita itu hendak masuk ke dalam kamar.

"Ah kalian jengukin Alea" Ujar mama Alea yang terlihat pucat karena efek menjaga anaknya semalaman.

"Gimana keadaan Alea tan?" Tanya Tara sambil sesekali mengintip di lubang pintu itu.

Wanita itu hanya tersenyum kecut sambil membuka pintu kamar Alea,dan benar saja banyak sekali peralatan yang berada di sekitar Alea,betapa kelu hati para cewe melihat Alea yang biasanya bergerak dengan bebasnya kini terkapar di brankar rumah sakit.

" Tante nggak tau apa yang terjadi sama Alea, tante nemuin dia dikamar dan ada banyak makanan pedas disana,tante nggak tau dia kenapa sampai melanggar pantangan sampai membahayakan nyawanya sendiri"Betapa hancurnya hati mereka saat melihat wajah wanita itu yang dipenuhu dengan Air mata.

"Tante yang sabar ya tan,Rani percaya kok Alea bakal segera siuman, percaya deh anak tante itu kuat kok" Rani berusaha menghibur mama Alea dengan segala kemampuannya,berharap rasa sedih itu sedikit berkurang.

"Tante pulang aja tan istirahat,biar kita yang jaga" Usul Ryan yang khawatir melihat wajah kelelahan yang terlihat jelas di wanita itu,bahkan kantung mata yang telah menghitam bagaikan panda.

"Jangan ah,kalian kan habis sekokah cape,mending kalian pulang"

"Yaampun tan baru dateng juga,nggak papa kok kita jagain Alea,siapa tau kalo kita ajak ngobrol dia cepet bangun" -Amara.

"Baiklah kalao kalian nggak keberatan, tante titip Alea dulu ya" Pamit wanita itu lalu menghilang dari balik pintu.Kini mereka saling memandang satu sama lain lalu memandang Alea yang masih terbaring di brankar, Afra yang sedih melihat sahabatnya yang sudah kurus sekarang bertambah kurus lagi.

Amara yang suka sekali melihat tatapan tajam dari gadis itu biasanya sekarang hanya bisa melihat sahabat memejam kan mata. Okta yang biasanya selalu merebut es krim Alea kini hanya bisa menggenggam es krim yang ia bawa hingga meleleh.

Rani yang bisanya suka menjahili Alea sampai marah hanya bisa terdiam lesu."Nggak mungkin Alea ngelakuin ini tanpa sebab"Ucap Tara yang merasakan keanehan dari ini,ia ingat betul selama ini gadis itu hanya memakan makanan yang sehat dan menghindari semua pantangan,tak mungkin ia makan tanpa penyebab yang tak pasti.

"Udah lah Tar, situasi sedang nggak baik,jangan nambah-nambahin kericuhan" Larang Yasha supaya tak terjadi tuduh menuduh diantara mereka.

"Gue harap Alea cepet sadar"Itulah harapan Afra dan yang lainnya.

Namun nyatanya sudah satu minggu gadis itu tak membuka matanya,mereka sudah bergantian setiap pulang sekolah berharap melihat gadis itu terbangun.dan hari ini adalah jatah Saga dan Ryan yang menjaga gadis itu.

"Sag, gue boleh ngomong sama lo? "

Antara Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang