4

39.4K 508 2
                                    

Jangan lupa follow
Maaf banyak typo

.
.
.




Nara cukup merasa kelelahan dengan pertempuran yang cukup memakan waktu lama, Nara pikir setelah sang suami memperawaninya siang kemarin itu sudah cukup namun, mas Abhi melanjutkan aktivitas itu semalam yang tentu saja membuat aku merasa cape dan juga badan yang terasa remuk, meskipun aku juga sangat menyukainya sih.

Nara berjalan dengan selangkangannya yang masih terasa sakit, namun di harus bisa bersikap biasa aja di depan asisten rumah tangganya, Abhi memang membuat rumah ini khusus untuk pasangannya, sementara itu ibu Abhi tinggal di rumah lama peninggalan sang ayah, Abhi tahu ibunya tidak akan mau pindah kesini karena rumah itu adalah hal yang paling berharga dalam hidup ibunya, karena di dalam rumah itu sang ibu bisa merasakan besarnya cinta sang suami kepada kepadanya meskipun ayah Abhi lebih dulu meninggalkan mereka sepuluh tahun yang lalu, namun sang ibu masih tetap setia bahkan Abhi sempat menyuruhnya untuk menikah lagi, tapi ibunya menolak dengan alasan masih sangat mencintai suaminya.

"Mas, ko udah mau masuk kerja, bukannya mas cuti satu Minggu?" Tanya Nara ketika melihat sang suami sudah rapih dengan seragam kerjanya.

"Ada rapat di kecamatan ditambah saya juga mau survei ke kebun!" Nara hanya ber oh saja, karena dia faham tentang kesibukan sang suami.

Nara menyedokan nasi goreng dengan irisan baso dan juga sosis kepada sang suami, Bunda Sari bilang jika Abhi suka dengan masakan rumahan dan tidak neko-neko, hal itu membuat Nara bersyukur karena dia juga hanya bisa membuat menu makanan rumahan saja.

Setelah kegiatan sarapannya selesai Abhi bersiap-siap untuk pergi kerja, dan tentu saja sebagai istri yang baik dia akan mengantarkan sang suami ke depan pintu dan menyalami sang suami.

"Mas... Ko aku gak di cium??" Rengek Nara yang membuat laki-laki itu sedikit salah tingkah, karena bi asih tersenyum kecil melihat interaksi majikannya, Abhi hanya menghela nafas dan mencium kening Nara dengan cepat setelah itu Abhi langsung pergi menjalankan mobilnya.

Nara cukup kecewa karena Abhi hanya mencium kening bukan bibirnya, tapi sepertinya untuk permulaan sudah lumayan cukup Nara janji kedepannya dia akan membuat sang suami begitu bucin kepadanya.

"Mesra banget sih Bu, jadi pengen nikah lagi saya.." ucap bi Asih yang di balas senyum malu-malu oleh Nara.

"Namanya juga pengantin baru bi, hihihi... Eh iya bi nanti bantuin saya buka-buka kado yah, soalnya banyak banget"

"Siap Bu!!"

Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah, ya maksudnya merecoki bi asih yang tengah beberes akhirnya kegiatan membuka kado terlaksana juga terdapat seratus lebih kado yang harus dia buka dari mulai yang terkecil sampai yang terbesar, bahkan Nara sangat takjub meskipun mereka menikah di kampung namun kado-kado yang di berikan bukan ecek-ecek ada mesin cuci, peralatan dapur, baju-baju, spray bahkan hingga figura lucu yang di dalamnya berisi gambar kartun suami istri dengan di tempelkan namanya dengan sang suami.

Siang harinya Nara memutuskan untuk mengubrak abrik isi dapur, dan ternyata dia melihat isi kulkas yang tidak seberapa, akhirnya Nara memutuskan untuk membuat brownies kesukaan sang ibu yang nanti akan dia berikan kepada ibu dan ibu mertuanya.

"Non, bahan-bahannya yang ini masukan sekarang gak??" Tanya bi asih.

"Iya bi masukan aja" Nara membuat kue bukan serta Merta karena bosen tapi dia juga ingin mencoba mixer baru yang dia dapat dari kado pernikahan, kan lumayan dia bisa menghemat untuk tidak membeli alat itu apalagi alat mixer ini cukup mahal yang Nara ketahui.

Mas Abhi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang