Hai
Jangan lupa follow, ntar ceritanya aku private nangis:(.
Sekelumit kesibukan menjelang hari raya idul Fitri yang tengah Nara rasakan, pagi tadi perempuan hamil itu sudah berangkat ke kota untuk mencari barang-barang yang akan dia berikan sebagai THR untuk para karyawan suaminya.
Jumlah karyawan yang cukup banyak baik itu yang di pabrik maupun di perkebunan teh, selain itu Nara mempersiapkan barang-barang yang akan di berikan kepada pegawai perangkat desa, meskipun dananya bukan dari kantong pribadi karena dana yang di berikan untuk tunjangan hari raya para pegawai di kantor desa sudah di siapkan dari anggaran yang lain dan yang pasti anggaran ini tidak ada sangkut pautnya dengan anggota desa untuk pembangunan dan semacamnya.
Abhi menghela nafas melihat sang istri mengitari berbagai toko, bahkan belasan dus berbagai kue kaleng dan kue keringan belum lagi dus sembako telah di beli oleh istrinya, Abhi tidak mengerti jalan pikiran Nara yang sepertinya masih belum puas dengan apa yang sudah dia beli.
"Habis ini kita kemana??" Tanya sang suami.
"Ke toko buah, aku baru inget kalau beberapa stok buah habis, sekalian nanti aku mau bikin es buah buat aku kasih ke mesjid, soalnya aku takut kalau mereka bosen makan kolak sama kurma terus, sekali-kali kasih yang seger-seger gitu.." Abhi hanya menganggukkan dan mengikuti setiap langkah sang istri.
Memasuki toko buah yang berada di mall, Nara langsung mengambil cukup banyak buah mulai dari semangka, melon, mangga, apel dan masih banyak lagi. Seperti yang kalian tahu jika semenjak hamil kecintaan Nara terhadap buah menjadi-jadi jadi tidak heran kalau semisalnya sebanyak apapun buah yang perempuan itu beli akan cepat habis.
Sementara Abhi yang bertugas mendorong troli tidak mau ikut campur melihat antusias sang istri mengambil dan juga memilih berbagai banyak buah.
Setelah merasa cukup dengan belanjaannya, Nara memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum pulang, meskipun masuk trimester kedua ini Nara mulai sering merasakan pegal di badannya, namun jika itu menyangkut masalah belanja terkadang Nara bisa menghabiskan berjam-jam untuk berkeliling toko tanpa merasa lelah.
"Mas nanti buka nya mau sama apa?" Tanya Nara.
"Apa aja" Nara mengangguk seperti biasa ketika mendapati jawaban singkat dari mulut suaminya.
"Ya udah nanti aku bikin ayam kemangi, udah lama juga gak makan ayam kemangi" balas Nara.
"Terserah kamu, saya pasti akan makan apapun yang kamu masak" jujur sih, Nara sebenarnya selalu merasa kesal jika sang suami selalu menjawab pertanyaan seperti itu.
"Kalau semisalnya aku masak daging babi kamu juga akan makan??" Balas Nara dengan pertanyaan randomnya
"Memang nya kamu mau masak daging babi untuk saya?!" Nara memutarkan bola matanya mendengar jawaban sang suami yang memang susah sekali di ajak untuk bercanda
"Ya gak juga sih, lagian kamu mah terserah aja bawaannya udah kaya anak perawan aja" cebik Nara, sementara Abhi sama sekali tidak membalas ucapan istrinya itu.
Setelah merasa cukup untuk istirahat Nara dan Abhi memutuskan untuk keluar dari mall namun satu kejadian yang Nara tidak sangka-sangka ketika dia bertemu dengan teman lamanya.
"Mbak Tami...." Ujar Nara, perempuan berbaju pink itu membalikan tubuhnya dan mencari asal suara yang memanggil namanya.
"Ya Allah Nar.. ini kamu??!" Mbak Tari dan dua orang di belakangnya sontak berhamburan memeluk Nara, sementara perempuan hamil itu merasakan haru dan bahagia yang luar biasa karena bertemu dengan atasannya yang sangat berjasa ketika dulu dia bekerja di Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Abhi (END)
RomanceGimana rasanya nikah sama laki-laki mirip kanebo kering, sok dingin tapi nafsuan..... jangan lupa follow