7

27.2K 498 1
                                    

Follow biar nulis nya tambah semangat
.
.
.








Nara menggigit bibir bawahnya, dia bingung harus berekspresi apa kali ini melihat tiga buat tespek di tangannya menunjukkan garis dua, dia bahagia tentu saja tapi rasanya aneh dan juga bercampur aduk antara bahagia sedih dan tidak menyangka ternyata tuhan memberikan amanah kepada dia dan suaminya secepat ini.

Beberapa hari kemarin Nara memang masih ragu untuk melakukan tespek, karena setelah acara muntah-muntah di rumah sang ibu waktu itu Nara tidak merasa mual-mual atau gejala pada umumnya pada orang hamil, jadi Nara berfikir mungkin saat itu dia tengah masuk angin, namun rasa penasarannya yang sudah sangat memuncak akhirnya Nara pagi ini setelah sholat subuh Nara memutuskan untuk mengecek dengan menggunakan pendeteksi kehamilan dan lihat saja tiga buah tespek tersebut menyatakan jika dirinya tengah mengandung.

Perempuan itu merasa syok dan akhirnya hanya bisa mengelus perutnya, dia masih bingung apakah ini nyata atau tidak, dan dia juga bingung harus mengatakan apa kepada suaminya dan juga keluarganya, jujur ini kali pertama bagi Nara dan dia juga takut jik semisalnya hasil dari tespek tersebut salah.

Tok tok tok

"Ra.. kamu di dalam??" Nara yang sedang melamun sontak merasa tersentak dan berdiri, dia memegang tespek tersebut dengan perasaan tidak menentu.

"I..ya mas... Kenapa???" Tanya Nara yang sangat gugup, tidak mendapatkan jawaban dari luar kamar mandi lagi, Nara memutuskan untuk keluar dengan membawa ketiga tespek tersebut dan akan dia berikan kepada suaminya.

"Kenapa lama sekali kamu di dalam sana??" Tanya Abhi yang menatap heran kepada istrinya.

"Em... Mas, aku... Mau kasih liat ini ke kamu!!" Balas Nara yang kini memperlihatkan tiga buah tespek di telapak tangannya.

Abhi mengerutkan keningnya dan melihat tiga buah benda yang tidak pernah dia lihat sebelumnya "Apa ini??" Tanya Abhi yang tengah membolak-balik salah satu tespek tersebut.

"Alat tes kehamilan, mas.." Nara berusaha menjelaskan kepada suami, padahal sejak awal nara kira sang suami akan paham degan hal-hal yang seperti ini tapi ternyata tidak.

"Terus...." Nara memutarkan kedua kelopak matanya melihat sang suami masih saja membolak-balikkan tespek tersebut.

"Ya... Itu kamu bisa liat garis nya ada dua atau satu!" Nara mulai kesal melihat wajah polos suaminya

"Yang mana??" Abhi masih terlihat bingung dengan benda yang ada di tangannya itu.

"Yang merah itu mas..." Tunjuk Nara

"Oh ini... Ini ada dua, terus kalau dia tandanya kenapa??" Abhi kembali bertanya dan tentu saja itu semakin membuat Nara kesal

"Ishh... Kamu ya sekolah tinggi-tinggi tapi gak tau arti garis dua!" Seru Nara yang kini kesabaran setipis tisu

"Kan saya kuliah jurusan menejemen bisnis bukan kedokteran" Balas Abhi dengan perasaan yang membuatnya merasa benar.

"Tapi kan orang-orang juga tahu mah gak harus jadi dokter buat tahu arti garis dua..." Ok Nara sudah mulai jengah dan sepertinya ini haru di akhiri secepatnya

"Iya terus artinya apa??"

"Kalau garis dua itu... Artinya aku hamil!!" 

Nara masih melihat ekspresi sang suami yang masih terdiam ketika dia mengatakan arti dari benda yang tengah dia pegang itu, Nara hanya ingin melihat ekspresi pertama kali suaminya ketika tahu dia hamil apakah dia akan menangis atau bagaimana, karena Abhi tipikal orang yang akan bawel kalau sudah menyangkut pekerjaan setelah itu dia akan kembali ke setelan awal menjadi kanebo kering.

Mas Abhi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang